Merdeka.com - Jenderal Budi Gunawan menegaskan telah memiliki sejumlah program yang akan dia jalankan, setelah resmi menjabat sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN). Namun dia mengakui program yang akan dia buat akan terkendala dengan kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang memutuskan memotong anggaran di tiap Kementerian/lembaga termasuk BIN.

"Tentu (menjadi kendala) karena semua kegiatan operasi intelijen membutuhkan anggaran," kata BG usai dilantik Presiden Jokowi menjadi Kepala BIN di Istana Negara, Jumat (9/9).

Maka dari itu, Budi Gunawan berharap ada baiknya justru anggaran untuk BIN dinaikkan. "saya berharap anggaran intelijen ke depan bisa ditingkatkan. Sesuai perkembangan zaman, operasi intelijen untuk keamanan nasional meningkat," katanya.

Budi Gunawan menjelaskan program utama yang akan dijalankan yaitu akan membawa lembaga telik sandi lebih obyektif, profesional dan berintegritas. "Itu perintah Bapak Presiden," ujarnya.

Seperti diketahui, pemotongan anggaran BIN pernah dikeluhkan oleh Kepala BIN sebelumnya Sutiyoso. Padahal, kata dia, BIN membutuhkan anggaran untuk merekrut sekitar 1.000 personel tambahan.

"Tentu ada masalah karena yang kita ajukan sesuai keputusan Menkeu dipotong semua, dan yang dipotong tidak BIN aja. Kalau dipotong tidak akan tercapai program-program kita terutama perekrutan 1.000 personel BIN," ujar Bang Yos di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (10/9/2015).