Merdeka.com - Seorang polisi terluka setelah mendapat penganiayaan oleh delapan orang di Kabupaten Bandung. Hal ini terjadi usai anggota polisi itu mencoba membubarkan mereka yang sedang pesta miras di pemakaman umum.

Polisi tersebut bernama Brigpol Iwan Handayana. Dia bertugas sebagai Bhabinkamtibmas bertugas di Desa Bojongmalaka, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung.

Kronologi peristiwa itu bermula saat Brigpol Iwan yang sedang berpatroli melihat sekelompok pemuda di pemakaman umum, Sabtu (25/7) malam. Setelah ditelisik, ia meminta mereka membubarkan diri untuk mencegah gangguan keamanan dan ketertiban hingga meresahkan masyarakat.

Namun, para pemuda itu tidak menerima imbauan yang disampaikan dengan cara menghardik Iwan hingga melakukan penganiayaan. Selain dipukul, bagian pelipisnya terluka karena dihantam batu.

"Saya berkelahi, karena terlalu banyak, saya mundur, setelah mundur, saya juga saya dikejar gitu," kata Iwan.

Sementara itu, Kapolresta Bandung, Kombes Pol Hendra Kurniawan mengatakan dari delapan orang, tiga orang di antaranya ditetapkan sebagai tersangka salah satunya masih kategori di bawah umur.

"(Tersangka melakukan penganiayaan) karena pengaruh minuman beralkohol. Setelah kejadian itu, kami merazia tempat penjualan minuman beralkohol di sekitar kawasan itu," katanya di Mapolresta Bandung, Senin (27/7).

"Kita ingin tunjukan bahwa minuman keras apapun bentuknya itu ternyata mempengaruhi perilaku seseorang. Para pelaku mengeroyok petugas karena pengaruh dari minuman keras," dia melanjutkan.

Tiga tersangka dijerat dengan Pasal 170 KUHP tentang kekerasan yang dilakukan bersama-sama dan Pasal 212 KUHP tentang kekerasan terhadap petugas yang sedang bertugas dengan ancaman hukuman 9 tahun penjara.