Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

BPOM Tak Bisa Beri Izin Vaksin Covid-19 pada Desember 2020

BPOM Tak Bisa Beri Izin Vaksin Covid-19 pada Desember 2020 Kepala BPOM Jelaskan Produk Obat Mengandung Ranitidin. ©2019 Liputan6.com/Faizal Fanani

Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan vaksin Covid-19 dilakukan pada Desember 2020 atau awal 2021. Namun BPOM menegaskan, pemberian vaksin Desember 2020 tak bisa dilakukan.

Sebab, vaksin Sinovac yang bakal dipakai belum bisa mendapatkan izin penggunaan kepentingan mendesak atau emergency use of authorization (EUA).

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukito mengatakan, pihaknya tidak bisa memberikan izin karena belum cukup data. Sehingga target pemberian vaksin pada minggu ketiga Desember 2020 meleset dari target.

"Kami sudah sampaikan kepada Presiden dan bapak Menteri Kesehatan bahwa data tidak bisa didapatkan untuk minggu ketiga Desember 2020. Sehingga tidak bisa diberikan emergency authorization (EUA) pada Desember minggu kedua dan ketiga 2020," kata Penny dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR, Selasa (17/11).

Penny menjelaskan, BPOM tidak bisa mendapatkan data dari Brazil yang juga menjalankan uji klinis vaksin Sinovac. Dari pihak Sinovac pun tidak bisa memberikan data yang dibutuhkan.

"Karena kami sudah dapat informasi dari Brazil tidak bisa memberikan, dari Sinovac tidak bisa memberikan berdasarkan data yang ada tidak mungkin kami bisa memberikan emergency authorization pada Desember 2020," kata Penny.

Januari 2021

Karena itu, kemungkinan pemberian izin bisa diberikan pada pekan ketiga atau keempat Januari 2021. Apabila data bisa didapatkan dari uji klinis vaksin Sinovac di Bandung serta Brazil.

"Kalau data bisa dilengkapi dan baik kita bisa memberikan pada Januari 2021," ujarnya.

BPOM juga memiliki alternatif lain untuk penggunaan vaksin. Jika vaksin siap jadi bisa datang pada November atau Desember bisa digunakan yaitu dengan apa yang disebut compassionate use.

Penny menjelaskan, berdasarkan ketentuan WHO pemberian vaksin dalam pengembangan jika sudah memenuhi ketentuan dan cukup data bisa diberikan untuk kalangan terbatas. Kendati belum mendapatkan EUA. Seperti yang sudah dilakukan di Cina diberikan kepada militer dan guru.

"Itu bisa diberikan dengan permintaan kementerian atau fasilitas kesehatan untuk diberikan dengan perluasan akses obat uji atau vaksin uji untuk kepentingan tertentu," ucap Penny.

Target Jokowi

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau Puskesmas Tanah Sereal, Bogor, Jawa Barat yang akan diadakan simulasi vaksinasi Covid-19. Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut berharap, pemberian vaksin  ditargetkan pada 2020 atau awal 2021.

"Kalau melihat tadi di lapangan dan melihat simulasi tadi, Kita memperkirakan kita akan mulai vaksinasi itu di akhir tahun atau di awal tahun. Akhir tahun 2020 atau di awal tahun 2021," kata Jokowi usai meninjau di Puskesmas Tanah Sereal, Bogor, Jawa Barat, Rabu (18/11).

Jokowi juga berharap, vaksin akan hadir ke Indonesia pada November atau Desember 2020. Sehingga nantinya vaksin tersebut akan diproses terlebih dahulu oleh PT. Biofarma dan BPOM untuk menjamin vaksin tersebut aman untuk masyarakat.

Proses tersebut, kata Jokowi, akan dilakukan selama 3 minggu setelah vaksin hadir ke Indonesia. Dia juga menegaskan, vaksin yang digunakan nantinya harus sesuai dengan kriteria dari WHO. Hal tersebut bertujuan agar masyarakat terjamin kesehatan dan keselamatan saat diberikan vaksin.

"Semua vaksin yang kita pakai itu harus masuk dalam listnya WHO. Ini wajib harus masuk ke listnya WHO. Setelah mendapatkan izin dari BPPOM baru kita lakukan vaksinasi. Kaidah-kaidah scientific, kaidah-kaidah ilmiah ini juga saya sudah sampaikan wajib diikuti. Kita ingin keselamatan, keamanan masyarakat itu harus betul-betul diberikan tempat yang paling tinggi," ungkap Jokowi.

Jokowi mengatakan, proses penerimaan vaksin dari luar negeri ke Indonesia tidak langsung disuntikkan. Melainkan perlu tahapan yang panjang agar masyarakat terjamin.

(mdk/rnd)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Sebut Pasien Covid-19 JN.1 di Batam Meninggal Dunia

Kemenkes Sebut Pasien Covid-19 JN.1 di Batam Meninggal Dunia

Pasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.

Baca Selengkapnya
Blak-blakan Menkes soal Kenaikan Kasus Covid-19 JN.1

Blak-blakan Menkes soal Kenaikan Kasus Covid-19 JN.1

Hingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Penyebaran Covid-19 Varian JN.1 di Indonesia Naik Jadi 41 Kasus

Penyebaran Covid-19 Varian JN.1 di Indonesia Naik Jadi 41 Kasus

Penemuan kasus yang dihimpun per tanggal 6-23 Desember 2023 sebanyak 5 kasus.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Sebut Ekonomi Indonesia Mirip dengan Brasil, Seperti Apa?

Sri Mulyani Sebut Ekonomi Indonesia Mirip dengan Brasil, Seperti Apa?

Ekonomi Indonesia maupun Brasil sama-sama tumbuh kuat usai terdampak parah pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.

Baca Selengkapnya
Bersaksi di Sidang Sengketa Pilpres, Mensos: Bansos El Nino Seharusnya Selesai Desember 2023

Bersaksi di Sidang Sengketa Pilpres, Mensos: Bansos El Nino Seharusnya Selesai Desember 2023

Menteri Sosial Tri Rismaharini mengungkapkan, batuan sosial terkait bencana el nino seharusnya dibagikan paling lambat Desember 2024.

Baca Selengkapnya
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya