Merdeka.com - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) akhirnya mengakui bahwa perusahaan 'AT' yang dilaporkan ke Bareskrim karena dugaan tipikor adalah Aneka Tambang (Antam). Perusahaan BUMN ini dilaporkan atas tindakan tipikor penyalahgunaan hutan dan telah dilaporkan ke Bareskrim Polri.

"Ya (Aneka Tambang). Mayoritas dari swasta, yang ada itu PT AT yang dari BUMN," kata Anggota IV BPK RI, Ali Masykur Musa di Bareskrim Polri, Jakarta, Selasa (26/2).

Dalam kasus penyalahgunaan ini, Aneka Tambang melakukan eksplorasi hutan tanpa disertai dengan izin dari Kementerian Kehutanan. "PT KE dan banyaklah ada juga AT itu eksploitasi dan eksplorasi tanpa pelepasan kawasan hutan," lanjutnya lagi.

AT dan perusahaan lainnya bisa dikenai UU no 41 tahun 1999, salah satunya pasal 78 ayat 5 dan pasal 50 ayat 3 tentang pelanggaran izin pemanfaatan hutan yaitu dengan ancaman 10 tahun dan/atau denda Rp 5 miliar.

Sebelumnya, hari ini BPK melaporkan temuannya soal penyalahgunaan hutan yang melibatkan 26 perusahaan tambang. Akibatnya negara dirugikan senilai Rp 90,6 miliar dan USD 38 ribu.