BPJS ditolak, orangtua bayi kembar di Depok ditagih Rp 150 juta
Merdeka.com - Kepesertaan pasien BPJS di Depok ditolak, bayi kembar dari pasangan Aldoria dan Ignasius Sumaryadi kini masih berada di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Orangtua bayi malang itu harus membayar Rp 150 juta untuk biaya pengobatan.
Bayi berumur dua bulan itu didiagnosa mengalami kebocoran usus pada hari ketiga setelah dilahirkan. Pihak rumah sakit kemudian memutuskan untuk melakukan operasi. Setelah operasi selesai, orang tua bayi justru kebingungan karena harus membayar biaya Rp 150 juta, sedangkan mereka tidak memiliki uang sebanyak itu.
Bayi yang belum diberi nama itu sudah didaftarkan sebagai peserta BPJS Kesehatan. Namun orangtua tetap harus membayar biaya ratusan juta itu dengan alasan kepesertaan BPJSnya belum aktif.
"Jadi BPJSnya yang ditolak sehingga RS meminta orangtua untuk membayar secara pribadi," kata Ketua Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) Depok Roy Pangharapan, Kamis (6/8).
Pihak rumah sakit sudah mengetahui kalau bayi kembar itu berobat menggunakan BPJS. Namun setelah mengurus seluruh proses BPJS ternyata klaimnya ditolak. Padahal orangtua bayi sudah membayar iuran. "Tapi kenapa sampai sekarang klaim asuransinya tidak keluar," ungkapnya.
Bayi kembar itu didaftarkan sebagai peserta BPJS pada 10 Juni 2015. Sedangkan mereka lahir pada 18 Juni 2015. Bayi pertama sudah diperbolehkan pulang karena tidak mengalami gangguan kesehatan. Tapi satu bayi lainnya masih dirawat di RS. "RS memberitahu pada orangtua kalau tagihannya sudah Rp 150 juta. Orangtua kaget dan bingung karena klaimnya ditolak," papar Roy.
Orangtua bayi malang itu pun saat ini masih kebingungan bagaimana membayar biaya ratusan juta itu. Simpati dengan kejadian yang menimpa bayi malang itu, puluhan massa dari DKR akhirnya menggeruduk kantor BPJS Depok di Ruko Saladin. Mereka meminta agar BPJS segera mengaktifkan klaim asuransi.
Aksi mereka sempat diwarnai ketegangan lantaran massa memaksa masuk dan bertemu langsung kepala cabang BPJS Depok. "Katanya aktif tanggal 24 Juni, tapi nyatanya sampai saat ini belum juga aktif, masih ditolak," kata Roy.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jakarta Diguyur Hujan Deras Sejak Malam, Ini Titik-Titik Banjir di Hari Pencoblosan Pemilu
BPBD melaporkan sejumlah wilayah terdampak banjir akibat hujan lebat yang mengguyur Ibu Kota semalam.
Baca SelengkapnyaOrang Berobat Tidak Dipungut Biaya, Jokowi: Kita Bersyukur Ada KIS
Jokowi memastikan JKN-KIS dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk semua jenis penyakit
Baca SelengkapnyaHitungan BPS: Masyarakat Jakarta Habiskan Rp1 Juta untuk Makan Setiap Bulannya
Sebagian besar pengeluaran ini digunakan untuk membeli makanan dan minuman jadi, ikan, telur dan susu serta sayuran.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
BPS Ungkap Penyebab Mahalnya Harga Beras, Meski Jokowi Rajin Bagikan Bansos
Padahal Pemerintah gencar membagikan bantuan sosial (bansos) pangan berupa beras.
Baca SelengkapnyaJokowi Cerita Masa Kelam BPJS: Antrenya Lama, Banyak Komplain
Jokowi mengapresiasi kini sudah ada 95,7 persen warga Indonesia yang terdaftar di BPJS Kesehatan
Baca SelengkapnyaEks Anggota Brimob Dilaporkan Istri ke Polres Depok Terkait KDRT, Pelaku Sudah Dipecat tapi Belum Ditahan
Korban akhirnya mendatangi penyidik untuk memastikan kasusnya berjalan sesuai prosedur.
Baca SelengkapnyaVIDEO: Begini Situasi di Bromo Jelang Libur Natal dan Tahun Baru, 'Muuaacet rek'
Begini Situasi di Bromo Jelang Libur Natal dan Tahun Baru, 'Muuaacet rek
Baca SelengkapnyaJokowi: 95 Persen Masyarakat Indonesia Sudah Punya BPJS, Tak Perlu Pusing Ongkos Berobat
Jokowi berharap, meski ke rumah sakit sudah gratis karena BPJS, namum diharapkan warga tetap menjaga kesehatan.
Baca SelengkapnyaKelakuan Bejat Pembunuh Mahasiswi di Depok: Perkosa 3 Wanita, 1 Hamil dan 1 Dibunuh
Wira mengatakan pihaknya belum bisa banyak memberikan keterangan lebih lanjut terkait dengan kasus pemerkosaan tersebut.
Baca SelengkapnyaKasus Ibu Lahiran di Pinggir Jalan Karena Ditolak Bidan, Faskes di Jember jadi Sorotan
Buntut kejadian itu, Apdesi Jember hari ini akan melakukan aksi ke Dinas Kesehatan dan DPRD Jember untuk mencari solusi konkret.
Baca Selengkapnya