BPIP: Banyak ASN Tak Suka Pancasila
Merdeka.com - Pelaksana Tugas Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, Haryono mengatakan, dari beberapa hasil riset beberapa lembaga, banyak Aparatur Sipil Negara tak suka akan Pancasila.
Adapun ini disampaikannya usai memberikan pengarahan dalam acara Rapat Koordinasi Nasional Simpul Strategi Pembumian Pancasila yang digagas oleh Kemendagri.
"Pengarusutamaan Pancasila di lingkungan publik, termasuk di pemerintahan itu juga relatif kurang. Maka berdasarkan hasil riset beberapa lembaga, itu kan teman-teman di ASN itu banyak yang tidak suka dengan Pancasila," kata Haryono di Merlyn Park Hotel, Jakarta, Rabu (16/10).
Dia menuturkan, salah satu pemicunya lantaran sejak 1998 sampai 2016, Pancasila tidak diwajibkan dalam pendidikan dasar sampai perguruan tinggi.
"Ini kan tantangan. Kan lucu kalau sebagai Aparatur Negara kemudian dia sendiri tidak setuju dengan Pancasila. Karena Pancasila sebagai sebuah dasar negara itu sudah final, tapi kalau Pancasila sebagai sebuah cita-cita bangsa itu belum final," ungkapnya.
Menurut Haryono, imbauan yang dilakukan oleh para menteri atau pejabat elitnya belum cukup membuat para ASN ini mengingat akan pentingnya Pancasila.
"Kalau sekedar ingatkan, kan enggak bisa. Kita ambil contoh saja, seleksi ASN yang melibatkan seleksi Pancasila kan baru tahun yang lalu. Tahun sebelumnya tidak ada tes yang berkaitan dengan Pancasila untuk wawasan kebangsaan," jelasnya.
Selain itu, dia mengungkapkan, dalam proses seleksi jabatan dari eselon ke atas, belum ada prosesnya menggunakan wawasan kebangsaan.
"Sehingga, orang yang di eselon IV mau ke eselon III, apakah proses seleksinya melibatkan nilai-nilai Pancasila. Ini juga tantangan kita," tutur Haryono.
Selain itu, Haryono mengatakan, yang tak kalah penting adalah bagaimana kebijakan pemerintah khususnya pimpinan kelembagaan itu mengamalkan Pancasila.
"Sehingga perilaku yang koruptif, pelaku yang kolutif itu jelas bertentangan dengan Pancasila. Itu juga harus dihilangkan. Sehingga kita tidak hanya kritik terhadap luar, juga kritik terhadap dalam diri kita sendiri," pungkasnya.
Reporter: Putu Merta Surya PutraSumber: Liputan6.com
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Refleksi Akhir Tahun 2023, BPIP Terus Konsisten Bumikan Pancasila
BPIP juga melaksanakan koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian pembinaan ideologi Pancasila.
Baca SelengkapnyaMegawati Temui Paus Fransiskus di Vatikan, BPIP: Perkenalkan Pancasila ke Forum Internasional
Menurut Aris, kunjungan Megawati itu, merupakan bagian dari komitmen Indonesia mempromosikan dan mendorong aktualisasi nilai-nilai Pancasila.
Baca SelengkapnyaArahan Kepala BPIP ke Jajaran untuk Jaga Suasana Damai dan Kondusifitas Pemilu 2024
Kepala BPIP Yudian Wahyudi berharap pihaknya bisa ikut menjaga suasana damai dan kondusifitas Pemilu 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mengenal Mental Ideologi dan Contoh Soalnya, Pelajari untuk Persiapan Seleksi Masuk TNI
Mental ideologi adalah sikap dan cara berpikir yang sesuai dengan nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang menjadi dasar negara Indonesia, seperti Pancasila.
Baca SelengkapnyaAhok: Saya Petugas Partai, Karena Kader yang Dilatih
PDIP disebutnya sebagai partai yang konsisten dalam memperjuangkan Ideologi Pancasila.
Baca SelengkapnyaKepala BPIP Ajak Mahasiswa Jadi Pelopor Penjaga Demokrasi di Pemilu 2024
Menurutnya mahasiswa memiliki peran penting terutama sebagai penguat moral juga sebagai penjaga nilai.
Baca SelengkapnyaRektor Universitas Pancasila Mangkir Hari Ini, Pemeriksaan Dijadwalkan Ulang 29 Februari
ETH meminta penundaan pemeriksaan hingga Kamis, 29 Februari
Baca SelengkapnyaJelang Masa Tenang Pemilu 2024, Menpan RB Ingatkan ASN Wajib Netral dan Bebas Pengaruh Politik Tak Sehat
Sejumlah alasan mengapa ASN harus netral karena sebagai bentuk kewajiban profesionalism.
Baca SelengkapnyaCurhat Eks Napiter Kembali ke Pangkuan NKRI Sumpah Setia pada Pancasila
Munir berharap agar masyarakat tetap damai dan rukun meskipun memiliki perbedaan pilihan politik.
Baca Selengkapnya