BPBD Jateng Sebut Sistem Peringatan Dini di 4 Kabupaten/Kota Rusak Akibat Korosi
Merdeka.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah menyebut sejumlah peralatan Sistem Peringatan Dini atau 'Early Warning System (EWS)' di empat Kabupaten/Kota Cilacap, Kebumen, Purworejo, Wonogiri, rusak karena korosi. Hal itu terjadi akibat perangkat pendeteksi tsunami terdiri dari receiver atau penerima sinyal dan sirine tidak berfungsi normal dan mengakibatkan korslet.
"Padahal paling banyak dibutuhkan alat pendeteksi Early Warning System di Cilacap, karena ada dua kecamatan yang berada di pesisir pantai," kata Kepala BPBD Jateng Sarwa Pramana usai melepas bantuan relawan, dan logistik di kantor BPBD Jateng, Jumat (28/12).
Dia menyebut, rusaknya alat pendeteksi banyak terdapat di wilayah gempa potensi tsunami karena berhadapan langsung dengan Samudera Hindia, wilayah pesisir pantai, Jateng, rawan terjangan, gelombang tinggi, rob hingga tsunami.
"Jadi untuk Cilacap sendiri banyak dipasang di sepanjang garis pantai. Sebab di Kabupaten Cilacap merupakan pertemuan sesar (patahan) yang mampu menimbulkan gempa bumi," ungkapnya.
Untuk antisipasi bencana, pihaknya akan berkoordinasi dengan Pemprov Jateng untuk menyiapkan langkah inisiasi pada saat peringatan gempa 6,7 SR. Sementara soal potensi tsunami terjadi atau tidak, masyarakat harus dievakuasi lebih dulu.
"Risikonya harus memenuhi kebutuhan dasar masyarakat untuk menyelamatkan risiko nyawa banyak," jelasnya.
Untuk mengurangi risiko bencana akibat EWS yang rusak ini, BPBD telah berkoordinasi juga dengan tiap pemerintah desa dan pengurus masjid atau musala yang memiliki pengeras suara. Selain itu, dibangun pula komunitas kebencanaan dan saluran komunikasi cepat grup agar semua informasi cepat menyebar.
"Pengurus masjid akan segera memberi peringatan dini tsunami secara manual lewat pengeras suara, jika gempa terasa kuat di pesisir Cilacap atau menerima informasi dari kami," kata Sarwa Pramana.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Diresmikan Jokowi, Proyek Sistem Irigasi Gumbasa Telan Dana Rp256 Miliar Bisa Mengairi Sawah 12 Desa
Proyek sistem irigasi tersebut bermanfaat untuk mengairi sawah di 12 desa dan meningkatkan indeks Pertanaman (IP) di Kabupaten Sigi.
Baca SelengkapnyaHari Ini dan Besok, Sistem Ganjil Genap di DKI Ditiadakan
Hal ini bertepatan dengan cuti hari libur dan cuti bersama
Baca SelengkapnyaBocah di Jakarta Utara 'Disunat Jin' Usai Kencing di Kali, Ternyata Ini yang Terjadi
Dilansir dari Liputan6, ocah 6 tahun, AJ disunat jin yang memicu perhatian warga Mereka berbondong-bondong ke rumah AJ, . Simak kronologi selengkapnya!
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dijemput Paksa Jaksa, Terpidana Korupsi Buldoser di Bekasi Sempat Coba Bepergian ke Sejumlah Kota
Jaksa menjemput paksa Soni Petrus, terpidana korupsi pengadaan alat berat pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekas. Dia langsung dijebloskan ke penjara.
Baca SelengkapnyaKronologi Pembakaran Sejumlah Bangunan di Waena Papua Menurut Polisi
Kejadian bermula ketika rombongan massa pengantar jenazah melintas di Lampu Merah Waena.
Baca Selengkapnya9 Daerah Status Siaga dan Waspada Dampak Cuaca Ekstrem, Ini Daftar Wilayahnya
Potensi terjadinya cuaca ekstrem akibat adanya intervensi tiga bibit siklon tropis secara sekaligus.
Baca SelengkapnyaPolisi Terapkan Rekayasa Lalu Lintas di Puncak Bogor Hingga Libur Tahun Baru 2024
Rekayasa Lalu Lintas di Puncak Bogor akan diterapkan hingga Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaBawaslu Kabupaten Bogor Temukan Penggelembungan Suara Antarpartai dan Antarcaleg
Beberapa kecamatan yang tercatat mengalami pergeseran suara antara lain, Ciseeng, Klapanunggal, Gunungputri, Bojonggede, Jasinga, dan Citeureup.
Baca SelengkapnyaJakarta Diguyur Hujan Sejak Pagi, 38 Ruas Jalan Terendam Banjir
Isnawa mengatakan, BPBD DKI Jakarta telah mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah.
Baca Selengkapnya