BP2MI: Banyak Jalur Tikus PMI Nonprosedural di Perbatasan Kalimantan Barat
Merdeka.com - Kepala BP2MI Benny Rhamdani mengatakan, Kalimantan Barat terkenal dengan jalur tikus yang menjadi jalan bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) non-prosedural masuk ke negara Malaysia untuk bekerja.
"Kalimantan Barat sudah dikenal punya banyak jalur-jalur tikus, karena anak-anak bangsa sering diberangkatkan secara non-prosedural melalui jalur tikus. Naif negara yang besar ini dikendalikan sindikat, kita tidak boleh bertekuk lutut pada para sindikat itu," kata Beni di Pontianak, Senin (17/4).
Untuk itu, perlu peran serta semua pemangku kepentingan (stakeholder) untuk mengantisipasi hal ini. Karena Wilayah perbatasan telah terdeteksi menjadi jalur gelap dari penempatan ilegal para PMI.
"Tentu pemerintah mengetahui persis bagaimana resiko yang didapatkan oleh para PMI non-prosedural yang diberangkatkan secara diam-diam," tuturnya.
Benny mengatakan bahwa ini merupakan kerja kolaboratif semua pihak dengan kesadaran dan orientasi pada kepentingan merah putih dan Republik Indonesia, maka pentingnya peran seluruh stakeholder untuk mencegah modus para sindikat dan melindungi PMI.
"Jangan sampai pemerintah didikte para sindikat, dan jangan beri ruang oknum aparat pemerintah untuk bekerja sama dengan sindikat. Kita telah mengetahui modus sindikat dan korban-korban yang mereka hasilkan, maka ekosistem penempatan ilegal PMI tersebut harus kita hentikan," terangnya seperti dilansir dari Antara.
Sementara itu, di tempat yang sama, Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji mengatakan, BP2MI harus membangun Balai Latihan Kerja (BLK) untuk meningkatkan kompetensi PMI.
"Saya sampaikan kepada Kepala BP2MI, kita harus bangun BLK, kalau perlu Balai Pusat Sertifikasi itu dibangun, dibaguskan untuk meningkatkan PMI," katanya.
Namun, dirinya mengatakan, akan lebih baik bila PMI tidak bekerja ke negara lain, cukup bekerja di Indonesia saja. Karena menurutnya, masih banyak lapangan pekerjaan.
"Boleh dia ke luar negeri, tetapi dia bukan sebagai buruh kasar. Kalau dia memetik sawit di Malaysia tetapi gajinya hanya RM 900 ringgit, lebih baik bekerja di Indonesia, karena di Kalbar ini masih banyak peluang pekerjaan," kata Sutarmidji.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pesan Kepala BP2MI ke Pekerja Migran Indonesia
Benny mengatakan, pekerja migran Indonesia yang diberangkatkan ke Korea Selatan ini merupakan orang-orang pilihan dan memiliki kompeten.
Baca SelengkapnyaBulog Tegaskan Bantuan Pangan Bebas dari Kepentingan Apapun
Bayu Krisnamurthi menegaskan kegiatan penyaluran Bantuan Pangan Beras yang saat ini tengah disalurkan oleh Bulog bebas dari kepetingan apapun.
Baca SelengkapnyaWaketum Gerindra Tuding Soal Kecurangan, Sekjen PDIP Balas Isu Dugaan Intimidasi
Hasto menyebut kehadiran Ganjar di acara pelepasan PMI sebagai tamu yang diundang
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kunjungi Pasar Bersehati Manado, Atikoh Jelaskan Skema Pedagang Dapat Bantuan Modal Lewat KTP Sakti
Atikoh sempat berdiskusi dengan para pedagang di pasar tersebut.
Baca SelengkapnyaBLBI Hingga Kasus Pelanggaran HAM Jadi PR Menko Polhukam Hadi Tjahjanto
Hadi Tjahjanto hanya memiliki waktu delapan bulan hingga masa kabinet Jokowi berakhir.
Baca SelengkapnyaTiba di Indonesia, Kepala BP2MI Sambut Tiga Jenazah Korban Kapal Tenggelam di Korsel
Perwakilan keluarga dari ketiga korban kapal tenggelam tersebut hadir langsung menerima kepulangan jenazah.
Baca SelengkapnyaSiap-Siap, BLT Mitigasi Pangan Senilai Rp600.000 untuk 18,8 Juta Keluarga Cair Sebelum Lebaran
Bantuan BLT Mitigasi akan diberikan kepada masyarakat yang telah terdaftar sebagai Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Baca SelengkapnyaBMKG Sebut 25 Wilayah Berpotensi Diterjang Angin Puting Beliung, Ini Daftarnya
Guswanto mengatakan, proses pembentukan angin puting beliung sulit dicegah. Namun, masyarakat bisa melindungi diri saat terjadi puting beliung.
Baca SelengkapnyaASEAN Cooperative Organization Tertarik Kembangkan Model Pemberdayaan Perempuan Mekaar Di Malaysia
23 Perwakilan delegasi dari Malaysia tersebut tertarik dengan program PNM.
Baca Selengkapnya