Merdeka.com - SA (6), murid Sekolah Dasar di Kelurahan Paropo, Kecamatan Panakkukang, Makassar menyambung nyawa di Rumah Sakit Bhayangkara, Senin (30/5). Dia mengalami pendarahan hebat setelah diperkosa oleh pria tidak bertanggung jawab, di rumah kosong yang terletak di salah satu lorong di Kelurahan Paropo sekira pukul 15.30 WIB.

Kondisi bocah malang ini masih kritis di ruang persalinan, di kamar 6 ruang Nuri. Ayah dan ibunya berinisial Rs (42) dan Jm (45) bersama paman dan kerabatnya yang lain berkumpul di depan ruangan.

Zul, salah seorang paman korban yang ditemui mengatakan, keponakannya itu ditemukan oleh seorang warga bernama Suwarti, tukang tagih arisan. Saat melintas di depan rumah kosong itu, dilihatnya bocah SA duduk dalam kondisi lemas, shock dan dilihat banyak darah. Warga ini kemudian bertanya ke korban tentang alamat rumahnya sehingga digendong dipulangkan.

"Kami duga keponakan kami diperkosa karena pendarahan dengan darah segar yang terus mengalir. Saya sempat tanya, kamu diperkosa, SA hanya diam. Lalu saya tanya lagi, sama laki-laki sama besar saya lalu menggeleng, katanya dia tidak kenal. Saya tanya lagi, kecil dari saya, SA mengangguk. Keponakan saya hanya bisa diam, mengangguk dan menggeleng. Saya lihat pipi di kirinya lebam. Mungkin dia sempat melawan," kata Zul.

Menurut adik dari ibu korban ini, keponakannya itu sempat dibawa ke puskesmas untuk pemeriksaan awal. Lalu dibawa ke RS Faisal namun karena pendarahan cukup parah, langsung dibawa ke RS Bhayangkara dan hasilnya dinyatakan korban perkosaan.

Kapolsek Panakkukang, Kompol Wahyuddin Rahman yang dikonfirmasi membenarkan laporan kejadian nahas yang menimpa bocah ini.

"Iya benar, laporannya kita terima tadi dan sudah dilimpahkan ke Polrestabes Makassar," ujar Kapolsek Panakkukang ini singkat.