Bocah di Malang Jadi Korban Perundungan, Ibu Lapor Polisi Setelah Lihat Rekaman Video
Merdeka.com - Seorang anak laki-laki di Kota Malang, Jawa Timur menjadi korban perundungan (bullying) teman seusianya. Aksi perundungan terhadap bocah berusia sekitar 14 tahun itu direkam terduga pelaku dan beredar di media sosial.
Video singkat yang didapatkan merdeka.com menunjukkan korban ditelanjangi hingga tinggal mengenakan celana dalam. Dia dibedaki dan dipukuli beberapa kali. Korban tampak menangis dan tidak berdaya di depan para terduga pelakunya.
GBL, ibu korban mengaku awalnya tidak menyangka kalau anaknya menerima perundungan seperti dalam video. Kendati sang anak sebenarnya telah bercerita kejadian itu.
"Kejadiannya pertengahan bulan Juli. Anak saya di-bully seperti di video itu. Cuma saat di rumah, anak saya bilang, Mami saya di-bully, saya di-bully. Cuma saya nggak tahu, bully-nya seperti apa? Jadi saya diam," ungkap GBL kepada wartawan di Kota Malang, Kamis (1/9).
Korban Dua Bulan Trauma
GBL mengatakan, para pelaku adalah teman-teman bermain anaknya di kampung. Perundungan itu diduga terjadi di rumah salah satu pelaku.
Perundungan itu telah dilaporkan ke Polresta Malang Kota setelah ibu korban mendapatkan rekaman video yang beredar melalui pesan WhatsApp.
"Saya dapat videonya dan langsung membuat laporan ke Polsek Lowokwaru dan oleh Polsek langsung disarankan ke Unit PPA Polresta Malang Kota," ungkapnya.
Kata GBL, akibat kejadian itu anaknya sempat tidak mau berangkat sekolah dengan alasan malu dan takut diancam pelaku. Kondisi trauma itu dialami sekitar dua bulan.
Hingga saat ini, kata GBL belum ada upaya mediasi atas kejadian tersebut. Dia juga belum mendapatkan panggilan dari Polresta Malang Kota.
"Supaya enggak ada kejadian-kejadian seperti ini lagi," harapnya.
Kasus Ditangani Unit PPA Satreskrim Polresta Malang Kota
Kasatreskrim Polresta Malang Kota AKP Bayu Febrianto Prayoga membenarkan telah menerima laporan kejadian tersebut. Saat ini sedang dalam penanganan oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Malang Kota.
"Laporan bullying ada ya, lagi ditangani oleh kami, sedang dalam proses penanganan PPA. Kalau yang di bawah umur memang harus PPA yang menangani," ungkapnya kepada para wartawan.
Bayu mewanti-wanti, baik korban maupun pelaku masih di bawah umur atau anak-anak. Penanganannya harus hati-hati, termasuk urusan identitas baik pelaku maupun korbannya.
"Masih proses. Laporannya, baru di-bully gitu aja. Cuma ini di bawah umur ya," ungkapnya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Miris, Bocah Perempuan di Parung Bogor Disiksa dan Disuruh Ayah Kandung Mengamen
Polisi telah mengamankan ayah kandung dari anak tersebut.
Baca SelengkapnyaBocah TK Dibunuh di Buton Selatan, Mayat Ditemukan Tanpa Pakaian di Lubang Batu
Korban sempat dilaporkan hilang oleh ibunya di kantor polisi sebelum ditemukan tewas.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Rambut Pelaku Mutilasi Keponakan Dijambak Warga, Suasana Gaduh Polisi Langsung Bereaksi
Motif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bikin Onar di Jalan, Ratusan Pesilat Lamongan Menangis Sesenggukan di Kantor Polisi
Pesilat asal Lamongan disambut banjir air mata usai digelandang ke kantor polisi akibat terlibat kericuhan.
Baca SelengkapnyaMeninggal Dunia, Balita Dipatuk Kobra Saat Masukkan Tangan ke Lubang
Peristiwa memilukan itu terjadi minggu petang sekitar pukul 18.30 WIB.
Baca SelengkapnyaVIDEO: Dipamerkan Polisi, Kejutan Tampang Ayah Tega Bunuh 4 Anak Lemas Diborgol
Polisi merilis pelaku pembunuban 4 anak kandung di Jagakarsa, Jakarta Selatan. Pelaku bernama Panca, nampak lemas diborgol dengan tatapan kosong.
Baca SelengkapnyaBikin Bangga, Anak Tukang Martabak Jadi Anggota Brimob Sosoknya Pangling Jadi Gagah dan Tampan
Potret gagah anak tukang martabak yang berhasil mewujudkan cita-citanya jadi anggota Kepolisian Republik Indonesia (Polri).
Baca SelengkapnyaTragis! Ibu Muda Nekat Ajak Anak Tenggak Racun Tikus Usai Diancam Cerai, Berujung Balitanya Tewas
Pada awal kejadian (31/1), tersangka sempat mengaburkan penyebab kematian korban dengan mengaku tidak tahu terkait penyebab meninggalnya sang anak.
Baca SelengkapnyaBegini Keseharian KRA, Mahasiswi Cantik Korban Pembunuhan di Depok
Setiap berangkat kuliah, kakeknya selalu mengantar dan menjemput kalau sudah selesai.
Baca Selengkapnya