Merdeka.com - Enggar Suryo Saputro, bocah yang baru berusia delapan tahun, tewas tertabrak truk. Sempat menyangkut di bumper dan terpental beberapa meter, korban langsung meregang nyawa usai terlindas.

Kecelakaan itu terjadi saat bocah yang duduk di bangku sekolah kelas 2 SD Negeri 3 Gajahmungkur ini berangkat mengaji di Taman Pendidikan Alquran di sekitar rumah, Jl Kalilangse, Kecamatan Gadjahmungkur, Kota Semarang.

Informasi yang dihimpun merdeka.com, kecelakaan terjadi sekitar pukul 15.30 WIB, saat sang ibu, Supangi (37), mengantar Suryo. Saat sampai di jalan raya sekitar rumah dan keduanya akan menyeberang, tiba-tiba gandengan tangan Suryo terlepas dari ibunya.

Saat bersamaan sebuah truk bernopol H 1848 DR yang disopiri Junandar (45), warga Ungaran, Kabupaten Semarang, melaju kencang dari arah Timur ke Barat. Tabrakan pun tidak bisa terhindarkan.

Tubuh Suryo sempat terpental tujuh meter saat sopir berupaya menghentikan laju truk dengan mengerem mendadak. Namun, karena laju kencang truk, tubuh dan bagian kepala korban terlindas ban truk bagian kanan depan dan belakang.

"Tubuh Suryo sempat tersangkut lalu terpental dan karena truk lajunya kencang, bagian perut dan kepala Suryo terlindas truk dan langsung meninggal," ungkap Puji (46), saksi mata.

Melihat anak pertamanya dalam kondisi mengenaskan, Supangi pun histeris menjerit dan langsung jatuh pingsan. Mendengar jeritan sang ibu, beberapa warga langsung berupaya menghentikan truk. Untung saja, pos polisi tidak jauh dari tempat terjadinya kecelakaan dan sang sopir berhasil diamankan dari aksi pengeroyokan warga.

Usai kecelakaan dalam kondisi mengenaskan, jenazah Suryo langsung dilarikan ke RS Elizabeth di Kawasan Taman Diponegoro, Kota Semarang. Sang sopir Junandar langsung diamankan petugas ke kantor polisi setempat untuk diperiksa guna kepentingan penyelidikan. Saat ini, kasus kecelakaan yang menimpa bocah itu ditangani Unit Lakalantas Poltabes Kota Semarang.