BNPT tak mau Indonesia jadi ladang terorisme
Merdeka.com - Aksi terorisme pasca-Reformasi kerap terjadi di Indonesia. Sebut saja kasus Bom Bali I, Bom Bali II, dan sejumlah ledakan bom di kedutaan negara sahabat serta hotel.
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) tak mau Indonesia menjadi ladang bagi teroris untuk melancarkan aksi tak berprikemanusiaannya. Karenanya, BNPT kini fokus mengembangkan sistem dan penanggulangan terorisme untuk mewujudkan perdamaian di Indonesia.
"Program BNPT ini ditujukan untuk mendukung arah kebijakan nasional bidang politik hukum dan keamanan untuk mewujudkan stabilitas nasional yang mendukung pemantapan demokrasi, termasuk bentuk terorisme lokal dan internasional," ujar Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi BNPT, Mayjen (TNI) Agus Surya Bakti, Selasa (3/3).
Dia mengatakan, ledakan bom rakitan di ITC Depok beberapa waktu lalu adalah bentuk aksi teror yang nyata. Sebab, walau hanya letupan, bom rakitan yang dihubungkan dengan cairan kimia itu bisa berefek fatal karena mengeluarkan zat klorin yang beracun. Karenanya, pihaknya akan berusaha keras agar teror tak lagi kembali terjadi di tanah air.
"Kami terus kembangkan sistem penanggulangan terorisme agar masyarakat tak terusik karena aksi teror semacam ini. Kami tak mau Indonesia jadi ladang terorisme," kata Agus.
Menurutnya, terorisme lokal dan internasional membuat BNPT terus mengembangkan sistem dan metode penanggulangan terorisme secara efektif dalam program yang memadukan pencegahan, penindakan, serta pengembangan kerjasama internasional.
"Ini tantangan bagi BNPT, terutama menghadapi kelompok-kelompok radikal teroris yang memanfaatkan kondisi dalam negeri seperti kemiskinan, pendidikan yang belum merata, politik yang belum stabil, serta kebebasan berbicara dan informasi. Kelompok itulah yang menjadi fokus BNPT dalam penanggulangan teroris di Indonesia dalam lima tahun ke depan," katanya.
Untuk itu, lanjut Agus, program BNPT menekankan pada pemberian penguatan ketahanan masyarakat, deradikalisasi, dan mencegah dan mengurangi perekrutan anggota baru teroris di kalangan remaja, maka itu diperlukan sinergitas berbagai pihak dan lembaga.
"Terorisme adalah kejahatan luar biasa sehingga dituntut adanya sinergitas antar lembaga. BNPT yang punya kewenangan melakukan fungsi koordinasi juga bekerja keras mewujudkan sinergi agar program itu bisa berjalan dengan baik dan benar sehingga tujuan akhir menciptakan kedamaian di bumi Pertiwi, bisa terwujud," papar Agus.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sepanjang 2023, Kepala BNPT: 148 Teroris Ditangkap
Penangkapan teroris itu berjalan linier dengan menurunnya aksi terorisme di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBPIP: Bangsa Ini Sudah Biasa Bertindak dengan Menghargai Perbedaan
Dengan perilaku toleransi tinggi, Indonesia diyakini kebal dengan serangan paham radikal terorisme ingin pecah belah NKRI.
Baca SelengkapnyaJangan Termakan Hasutan Kelompok Intoleran Jelang Nataru
Jangan sampai dimanfaatkan untuk menyebarkan narasi intoleransi, bahkan mengarah pada aksi radikal terorisme.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Perangi Radikalisme dan Terorisme dengan Moderasi Beragama
Di tengah upaya membumikan toleransi pada keberagaman, kelompok radikal melakukan framing terhadap moderasi beragama.
Baca SelengkapnyaPensiunan Komjen Polri 'Pembasmi Teroris' Dianugrahi Bintang Mahaputra Pratama oleh Jokowi, ini Sosoknya
Mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen (Purn) Boy Rafli Amar dianugerahi tanda penghormatan oleh Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaLetakkan Batu Pertama di Museum BNPT, Sahroni Berharap Tahun Ini Kembali Nihil Aksi Terorisme
Museum ini bertujuan untuk menceritakan perjalanan dan sejarah terorisme di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Blak-blakan Ganti Nama KKB Papua Jadi OPM: Tidak Ada Negara dalam Satu Negara
Menurut Panglima TNI, aksi teror pihak separatis di Papua harus segera diberantas.
Baca SelengkapnyaBersenjata Lengkap, Begini Aksi Jenderal TNI Maruli Simanjuntak di Satgultor 81 Kopassus Taklukan Target Teror
Kasad Jenderal TNI Maruli Simanjuntak terima Brevet Anti Teror Kehormatan. Begini aksinya bersenjata lengkap.
Baca SelengkapnyaEmosi 13 Prajurit TNI AD Siksa Anggota KKB: Korban Kerap Bikin Onar dan Serang Petugas
Korban terlibat dalam tindakan separatisme dan membakar fasilitas umum di Papua
Baca Selengkapnya