BNN sebut bandar lebih leluasa transaksi narkoba dari dalam penjara
Merdeka.com - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Budi Waseso mengatakan jika bandar narkoba malah lebih leluasa bertransaksi dari dalam bui. Hal itu dibuktikan dengan ditemukannya sel mewah yang dihuni bandar narkoba Haryanto Chandra di dalam lapas IA Cipinang, Jakarta Timur.
Ia menyebut keberadaan sel mewah dalam hotel prodeo bukanlah hal baru. Untuk itu, mantan Kabareskrim ini meyakini jika masih banyak lagi terdapat sel mewah lainnya.
"Kita juga temukan di lapas ada ini dan itu. Seperti di Sumut kita temukan banker narkotika. Di Sumut pernah kita temukan brankas uang di dalam lapas dari hasil penjualan narkotika ada Rp 24 juta," ujar Waseso kepada wartawan di kantornya, Kamis (15/6).
"Itulah satu pembuktian kita bahwa di lapas itu mereka leluasa. Para pelaku atau bandar yang sudah melakukan pidana tapi leluasa menikmati hidup itu dengan mentransaksikan narkotika dari dalam lapas. Kita lihat kan ada ruangan khusus, ada Wi-Fi, ada token untuk transaksi, tempat tidur luar biasa, ruang makan luar biasa."
Waseso menambahkan penggeledahan sel Haryanto Chandra diawali dari hasil pengembangan tangkapan kasus narkotika.
"Kita dari menangkap satu tersangka, ternyata ada hubungannya dengan jaringan (Haryanto Chandra) di lapas. Jaringan lapas itu sebenarnya sedang kita sidik TPPU-nya. Ternyata benar hasil monitoring kita, dia bekerja melakukan kegiatan."
Dengan adanya hal tersebut, BNN langsung melakukan operasi intelijen untuk mendapatkan bukti-bukti yang kuat dengan adanya pemberian ruangan khusus terhadap Haryanto Chandra, termasuk fasilitas-fasilitas penggunaan CCTV untuk memantau aktivitas lapas di dalam.
"Sehingga kita bisa merekam, memfoto, dan mendokumentasikan kegiatan mereka. Dan hasil penelusuran TPPU oleh PPATK itu kita bisa mengetahui aliran dana yang dilakukan jaringan ini. Salah satunya Warga Negara Inggris itu udah lari kemana-mana tapi mengendalikan uang hasil penjualan narkotika di Indonesia," tandasnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lewati Jembatan Mengerikan, Begini Penampakan Markas KKB Kini Dikuasai TNI, Banyak Barang Berbahaya
Prajurit TNI berhasil kuasai markas KKB hingga temukan barang berbahaya. Simak informasi berikut.
Baca SelengkapnyaPolda Jateng Bongkar Peredaran Narkoba Jaringan Fredi Pratama, Barang Dimasukkan ke Kardus Muatan Teh
Praktik ini terungkap setelah polisi lebih dulu menerima informasi ada peredaran narkoba melintas di wilayah gerbang tol Sragen.
Baca SelengkapnyaUpaya Bandar Narkoba Kampung Bahari Lolos Penggerebekan Polisi, Pasang CCTV hingga Granat Asap dan Senpi
Penggerebekan terbaru dilakukan polisi pada Minggu (10/3) lalu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Informasi Sosok Big Bos Jaringan Narkoba Murtala di Malaysia sudah Dipegang Polisi
Informasi Sosok Syahduddi tak menutup kemungkinan akan mendalami jaringan lain dari Murtala.Big Bos Jaringan Narkoba Murtala di Malaysia sudah Dipegang Polisi
Baca SelengkapnyaPolisi Jangan Razia Dulu, Aturan Knalpot Brong Tengah Disusun Pemerintah
Kepolisian belum bisa membedakan mana knalpot after market atau knalpot brong. Apalagi tidak semua polisi memiliki alat untuk pengujian.
Baca SelengkapnyaDijanjikan Upah Rp135 Juta, Kurir Sabu 15 Kilogram Ditangkap Polisi saat Nunggu Jemputan Rekan
Pelaku terancam hukuman penjara seumur hidup atau mati akibat perbuatannya.
Baca SelengkapnyaRazia Knalpot Brong oleh Polisi Berdampak ke PHK Karyawan, Ini Buktinya
Knalpot after market atau knalpot lokal ini, sering disalahartikan sebagai knalpot brong yang tidak memiliki standar.
Baca SelengkapnyaBansos Bergambar Prabowo-Gibran, TPN Lakukan Investigasi dan Bakal Lapor ke Bawaslu
Bansos merupakan program pemerintah, sehingga tidak benar jika hanya diklaim salah satu paslon.
Baca SelengkapnyaJakarta Diguyur Hujan Deras Sejak Malam, Ini Titik-Titik Banjir di Hari Pencoblosan Pemilu
BPBD melaporkan sejumlah wilayah terdampak banjir akibat hujan lebat yang mengguyur Ibu Kota semalam.
Baca Selengkapnya