BNN Jatim tembak mati 2 pengedar dan musnahkan 3 kg sabu
Merdeka.com - Dua pengedar sekaligus bandar narkoba, ditembak mati oleh anggota Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Jawa Timur. Keduanya adalah Dwi Budi (50), warga Jalan Hangtuah, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur dan Roni (34), Banyu Urip, Kota Surabaya.
Dwi Budi ditangkap dan ditembak mati tanggal 11 Agustus. Petugas mengamankan barang bukti 250 gram sabu. Sementara Roni dieksekusi mati oleh anggota BNN Provinsi Jawa Timur tanggal 2 Oktober, dengan barang buktinya 2,8 kilogram sabu.
Kini semua barang bukti tersebut dimusnahkan BNN. Sebelum dimasukkan ke dalam incinerator, barang bukti dites Labfor Mabes Polri Cabang Polda Jawa Timur.
"Setelah dilakukan uji labfor, semua narkoba hasil tangkapan dari bulan Augustus hingga Oktober dimusnahkan," kata Kepala BNN Provinsi Jawa Timur Brigjen Fatkhur Rahman, Senin (6/11).
"Pemusnahan ini dilakukan sudah mempunyai kekuatan hukum. Tapi, tidak semuanya dimusnahkan, hanya disisakan sedikit untuk jadi barang bukti di persidangan," ujar jenderal bintang satu.
Kabid Penindakan dan Pemberantasan BNN Provinsi Jawa Timur AKBP Wisnu Chandra menjelaskan, penangkapan Dwi Budi berawal dari tertangkapnya IR, AM dengan barang bukti 1 kilogram sabu di sebuah hotel di Surabaya.
Keduanya mengaku narkoba itu akan dikirim ke Dwi Budi. Dari situ petugas menyamar sebagai kurir mengirim sabu ke tersangka Dwi Budi, namun saat diserahkan tersangka mengetahui dan berusaha kabur. Tetapi saat ditangkap, Dwi melawan sambil berusaha mengambil senjata api petugas. Akhirnya petugas menembak tersangka.
Sedangkan penangkapan Roni berawal saat petugas menangkap istri tersangka bernama Leti di kawasan Banyu Urip. Petugas mengamankan barang bukti 2,5 kilogram sabu.
Kemudian BNN menangkap anggota jaringan Roni, yakni Cheppy, barang buktinya 500 gram sabu. Petugas kemudian menginterogasi tersangka Roni, supaya menunjukkan tempat penyimpanan narkoba sabu di lokasi lain.
"Dari situ, tersangka saat dibawa ke lokasi penyimpanan narkoba di daerah Rungkut, Kota Surabaya, justru merampas senpi untuk melarikan diri. Tapi anggota sigap, mampu mempertahankan senpinya. Saat itu, karena ada yang terancam anggota lainnya memberikan tembakan tindak tegas (tembak mati)," katanya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dijanjikan Upah Rp135 Juta, Kurir Sabu 15 Kilogram Ditangkap Polisi saat Nunggu Jemputan Rekan
Pelaku terancam hukuman penjara seumur hidup atau mati akibat perbuatannya.
Baca SelengkapnyaSimpan Sabu, Anggota DPRD Ditangkap BNN NTT
RW ternyata salah satu anggota Komisi III DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Baca SelengkapnyaBNN Ungkap Jaringan Narkoba Malaysia-Kalimantan, Sabu-Sabu 20 Kg dan Ganja Dimusnahkan
Narkotika yang dimusnakan hasil penangkapan di Kalimantan Barat dan DKI Jakarta
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Detik-Detik Eks Casis Bintara Iwan Dihabisi Serda Adan, Korban Dicekik, Ditusuk Lalu Dibuang ke Jurang
Polisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca SelengkapnyaKorban Banjir Bandang Grobogan dan Demak Dapat Bantuan dari BUMN Semen, Ini Detail Isinya
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan banjir bandang itu dipicu hujan dengan intensitas tinggi di wilayah hulu.
Baca SelengkapnyaMelawan, Bandar Coba Tabrak Polisi Pakai Mobil Berujung Didor & Ditangkap, 10 kg Sabu Disita
Dari kasus ini polisi juga mendalami informasi peredaran sabu di salah satu lapas di Sumatera Utara.
Baca SelengkapnyaRingkus Sindikat Narkoba Fredy Pratama, Polisi Usut Kaitan dengan Murtala Ilyas
Ada empat tersangka ditangkap di Jawa Tengah yang membawa barang bukti 51 kilogram sabu dengan modus kamuflase menjadi teh China.
Baca SelengkapnyaJenderal Non Akpol Mudik Bareng Adiknya Brigjen TNI dan Perwira Polisi, Sungkem ke Ibu Sebelum Ramadan
Dua jenderal TNI-Polri bersaudara mudik bareng sebelum Ramadhan.
Baca SelengkapnyaDiremehkan Mantan Suami & Diganggu Preman, Janda Cantik 2 Anak Nekat Jualan Bakso Gerobak Kini Omzetnya Rp100 Juta
Sempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.
Baca Selengkapnya