BMKG Pasang Perangkat Informasi di Seluruh Posko di Mamuju
Merdeka.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah memasang perangkat informasi diseminasi di setiap posko yang terdapat di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat. Tujuannya, agar masyarakat mendapat informasi yang tepat terkait gempa bumi maupun bencana lainnya. Masyarakat juga bisa antisipasi dengan informasi dari BMKG.
"BMKG telah memasang perangkat informasi diseminasi yang ada di setiap posko ini, sehingga rekan-rekan yang ada di posko mendapatkan informasi sesegera mungkin, kurang lebih 2-3 menit setelah kejadian gempa bumi," kata Kepala Pusat Seismologi Teknik BMKG Rahmat Triyono, Selasa, (19/1).
Dia mengungkapkan, setiap terjadi bencana seringkali terdapat informasi yang simpang siur atau tidak akurat. Hal itu menimbulkan kepanikan serta beredarnya isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
"Informasi yang simpang siur akan menimbulkan keresahan sekaligus kepanikan masyarakat dengan isu yang belum tentu benar atau hoaks seperti misalnya apabila terjadi guncangan sedikit saja pasti akan membuat keresahan masyarakat semakin meningkat," ungkapnya.
Rahmat berharap, dengan adanya pemasangan perangkat ini, informasi dari BMKG dapat tersampaikan dengan cepat dan akurat. Serta digunakan sebagai acuan dalam bertindak menghadapi potensi gempa susulan.
"Sekiranya memang misalnya terjadi gempa dan tidak berpotensi tsunami, hal itu dapat segera tersampaikan kepada masyarakat sekitar tempat terdampak di Kabupaten Mamuju dan sekitarnya sehingga tidak membuat keresahan yang berlebihan," lanjutnya.
Selain itu, dia mencatat hingga Senin, 18 Januari 2021, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) telah diguncang gempabumi sebanyak 31 kali, termasuk gempabumi dengan pada Kamis (14/1) pukul 14.35 Wita dengan kekuatan M5,9.
Kemudian, pada Jumat (15/1) pukul 02.28 Wita dengan kekuatan M6,2. Selanjutnya, pada Sabtu (16/1) pukul 07.32 Wita dengan kekuatan M5,0. Serta pada Senin (18/1) pukul 11.11 Wita dengan kekuatan M4,2.
"BMKG melaporkan gempabumi tektonik yang mengguncang wilayah Majene, Sulawesi Barat, merupakan jenis gempa kerak dangkal atau shallow crustal earthquake yang diakibatkan adanya aktivitas sesar aktif sehingga potensi gempa susulan diprakirakan masih akan terjadi," tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BMKG Ungkap Pemicu Munculnya Puting Beliung di Rancaekek Bandung
Penyebab angin puting beliung dampak dari ikutan pertumbuhan awan sibi. Di mana awan sibi ini merupakan awan yang menyebabkan terjadinya hujan lebat.
Baca SelengkapnyaSudah Masuk Musim Hujan tapi Masih Panas Terik? Ini Penjelasan BMKG
Berikut adalah penjelasan lengkap BMKG tentang cuaca hujan belum mereta di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBMKG: Waspada Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang Berpotensi di 27 Daerah Ini
Hari ini, sebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami hujan lebat yang disertai dengan petir dan angin kencang
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dewas Benarkan Ada Laporan Jaksa KPK Peras Saksi: Sudah Penyelidikan
Meski demikian dari informasi yang dihimpun jika inisial Jaksa KPK itu adalah TI yang diduga memeras saksi dalam sebuah kasus sebesar Rp 3 miliar.
Baca SelengkapnyaBMKG Sebut Masih Terjadi 193 Kali Gempa Susulan di Laut Tuban, Ini Imbauan Bupati
Kalau ada berita-berita jalan rusak berat, rumah tingkat roboh, sampai ada gelombang laut naik ke daratan, dipastikan itu hoaks dan tidak benar.
Baca SelengkapnyaBMKG: Waspada Hujan Lebat Disertai Petir Landa Jakarta hingga Papua Selama Sepekan ke Depan
BMKG minta masyarakat waspada cuaca ekstrem periode 3-10 Januari 2024
Baca SelengkapnyaBMKG Minta Masyarakat Waspada Potensi Puting Beliung Maret-April 2024
"Maret- April lah pancaroba. Jadi itu yang harus diwaspadai. Angin kencang ya, tidak harus memutar, tetapi angin kencang pun juga bisa terjadi," ujar Dwikorita
Baca Selengkapnya100 Km Jalan Jateng Rusak Akibat Banjir Termasuk Demak-Kudus, Perbaikan Dikebut Jelang Mudik
BBPJN mulai memperbaiki kondisi Jalan Pantura Demak-Kudus, yang rusak karena banjir.
Baca SelengkapnyaBMKG: 12 Daerah Berstatus Siaga-Waspada Cuaca Ekstrem
BMKG menetapkan 12 daerah berstatus siaga hingga waspada cuaca ekstrem
Baca Selengkapnya