BMKG Pantau Bibit Siklon Tropis di Samudra Hindia Selatan Jawa
Merdeka.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Tropical Cyclone Warning Centre (TCWC) Jakarta memantau adanya pertumbuhan bibit siklon tropis di wilayah dekat Indonesia, tepatnya di Samudra Hindia, selatan Jawa.
"Saat ini yang ada di wilayah dekat Indonesia satu bibit siklon tropis dan Siklon Tropis Seroja masih berlangsung di selatan NTT," kata Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG Miming Saepudin di Jakarta, Selasa (6/4) seperti dilansir Antara.
Terkait adanya bibit siklon tersebut, perlu diwaspadai potensi cuaca ekstrem yang kemungkinan bisa terjadi seperti angin kencang, hujan dengan intensitas lebat, dan gelombang tinggi.
Sebelumnya, bibit siklon terpantau sejak Jumat (2/4) di wilayah NTT dan berkembang menjadi Siklon Tropis Seroja pada Senin (5/4), pukul 01.00 WIB.
Miming mengatakan saat ini Siklon Seroja berada di Samudra Hindia, sebelah barat daya Pulau Rote, tepatnya pada 12.9 Lintang Selatan, 117.6 Bujur Timur atau sekitar 465 km sebelah barat daya Waingapu.
Siklon Seroja bergerak ke arah barat daya menjauhi wilayah Indonesia dengan kekuatan 50 knot (95 km/jam) dan tekanan 984 hPa.
Diperkirakan intensitas Siklon Tropis Seroja persisten dalam 24 jam ke depan dan bergerak ke arah barat daya.
Siklon Tropis Seroja menyebabkan cuaca ekstrem yang berdampak berbagai bencana alam, berupa banjir bandang, angin kencang, tanah longsor, dan gelombang tinggi di delapan kabupaten dan kota di NTT serta di Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Wilayah yang terdampak di NTT, yaitu Kota Kupang, Kabupaten Flores Timur, Malaka, Lembata, Ngada, Sumba Barat, Sumba Timur, Rote Ndao, dan Alor.
Berdasarkan data BNPB, total warga meninggal dunia berjumlah 128 orang selama cuaca ekstrem di beberapa wilayah tersebut, dengan rincian Kabupaten Lembata 67 orang, Flores Timur 49, dan Alor 12 orang.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Siklon Tropis Anggrek Terdeteksi di Wilayah Indonesia, Ini Dampaknya
Berdasarkan data 16 Januari 2024, Sistem Siklon Tropis Anggrek berada di posisi 9.4° LS, 93.3° BT dengan kecepatan angin maksimum 40 knot.
Baca SelengkapnyaBMKG Minta Masyarakat 27 Provinsi Ini Waspada Hujan Badai
Kepala Pusat Meteorologi Publik Andri Ramdhani mengatakan dalam sepekan ke depan cuaca ekstrem tersebut dapat terjadi di sebagian besar Sumatera.
Baca SelengkapnyaAnalisis BRIN soal Penyebab Muncul Banyak Siklon Tropis
Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN, Eddy Hermawan mengatakan, saat ini tiga siklon tropis telah menyebabkan bencana hidrometeorologi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
9 Daerah Status Siaga dan Waspada Dampak Cuaca Ekstrem, Ini Daftar Wilayahnya
Potensi terjadinya cuaca ekstrem akibat adanya intervensi tiga bibit siklon tropis secara sekaligus.
Baca SelengkapnyaWaspada, Hujan Disertai Kilat dan Angin Kencang Diprediksi Landa Wilayah Jaksel dan Jaktim Hari Ini
Peringatan dini mengenai cuaca itu disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Baca SelengkapnyaPeringatan Dini Cuaca Buruk di Bali pada 15-17 Maret 2024
Cuaca buruk akibat terbentuknya bibit siklon tropis di Samudra Hindia bagian tenggara.
Baca SelengkapnyaGelombang di Perairan Bali Capai 2 Meter Dampak Cuaca Ekstrem, Masyarakat Hingga Nelayan Diminta Waspada
Oleh sebab itu, masyarakat diminta waspada terhadap dampak cuaca saat ini.
Baca SelengkapnyaWaspada, Ini Ciri-Ciri Angin Puting Beliung Ekstrem Muncul seperti di Rancaekek
Deputi Bidang Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Guswanto mengungkapkan ciri-ciri angin puting beliung.
Baca SelengkapnyaBMKG: Waspada Hujan Lebat Disertai Petir Landa Jakarta hingga Papua Selama Sepekan ke Depan
BMKG minta masyarakat waspada cuaca ekstrem periode 3-10 Januari 2024
Baca Selengkapnya