Merdeka.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau turis di Bali sementara menjauhi aktivitas pantai menyusul hilangnya delapan wisatawan asal Jerman dan Prancis saat menyelam di pulau Nusa Lembongan. Dari analisa BMKG, cuaca ekstrem sudah sepekan ini muncul di perairan Bali.

"Ini cukup membahayakan untuk wisata bahari," kata Nurul Hilma, staf BMKG III Denpasar, Jumat (6/7).

Menurut dia, tinggi gelombang di perairan Bali saat ini mencapai di atas 3 meter dengan kecepatan angin 40 kilometer per jam. Kondisi cuaca seperti itu berisiko untuk kegiatan di pantai, baik berenang, surfing, apalagi diving. Karena itu wisatawan harus waspada jika tetap nekat berada di pantai.

Kewaspadaan juga ditujukan kepada jasa transportasi laut di Bali. "Gelombang di atas 3 meter akan mengganggu pelayaran," ujarnya.

Seperti diberitakan, delapan turis Jerman dan Prancis dilaporkan hilang saat menyelam di perairan Pulau Nusa Lembongan, Tenggara Bali, sore tadi. Empat rekan mereka yang juga ikut menyelam dilaporkan selamat.

Para wisatawan itu berwisata dengan dipandu jasa wisata air  Dive Concept. Rombongan berangkat dari Sanur Denpasar dengan menumpang speed boat My Darling dan tiba di lokasi sekitar pukul 15.45 Wita.