BMKG Diimbau Ganti Ina-Tews Rusak
Merdeka.com - Staf khusus Wakil Presiden, Masduki Badlowi menyarankan BMKG mengganti alat Teknology Early Warning System (Ina-Tews) atau deteksi dini bencana yang sudah rusak dengan yang berkualitas. Dia berharap nantinya Ina-Tews kembali difungsikan sebagaimana mestinya.
Sebab, alat tersebut sangat diperlukan untuk menyelamatkan warga dari kemungkinan ancaman bencana alam, baik tsunami ataupun gempa.
"Harapan kita alat tersebut nantinya dapat dipergunakan dengan baik saat terjadi bencana, jangan sampai rusak ketika ada bencana. Alat ini penting untuk masyarakat," katanya melalui keterangan tertulisnya, Jumat (13/3).
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi V DPR Ridwan Bae menilai, kualitas teknologi Ina-Tews tidak boleh dianggap enteng, sebab ini menyangkut hajat hidup orang banyak. Pengadaan Ina-Tews harus sesuai aturan.
Dia mengingatkan, pengadaan alat Ina-TEWS di lembaga yang ditunjuk pemerintah seperti BMKG harus betul-betul sesuai aturan dan mengutamakan kualitas. Sebab, Ina-TEWS adalah sistem peringatan dini tsunami yang komprehensif, yang di dalamnya telah diterapkan teknologi baru yang dikenal dengan Decision Support System.
"Alat-alatnya harus berkualitas. Untuk itu, Komisi V mengimbau kepada BMKG melalui pemerintah. Bahkan, kita minta kepada bapak Presiden Jokowi agar betul-betul alat-alatnya agar up to date semua," ujarnya.
Dia menambahkan, pengadaan Ina-Tews di BMKG sangat penting karena alat tersebut memiliki peranan penting dalam mitigasi bencana Tsunami. Salah satu komponen penting dalam Ina-Tews khususnya Central Hub. Central Hub merupakan salah satu rangkaian dari sistem teknologi untuk mengetahui magnitudo gempa bumi yang berkaitan dengan Tsunami.
"BMKG jangan melanggar aturan," ingatnya.
Ridwan menerangkan, kehadiran Ina-Tews sangat membantu masyarakat untuk mengambil tindakan yang diperlukan agar meminimalisir dampak yang tidak diinginkan.
"BMKG dan Komisi V sudah bekerja maksimal untuk mengambil langkah-langkah sehingga bisa meminimalisir terjadinya gempa dan tsunami. Paling tidak bisa mendeteksi lebih awal," tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BMKG Ungkap Pemicu Munculnya Puting Beliung di Rancaekek Bandung
Penyebab angin puting beliung dampak dari ikutan pertumbuhan awan sibi. Di mana awan sibi ini merupakan awan yang menyebabkan terjadinya hujan lebat.
Baca SelengkapnyaBMKG Minta Masyarakat Waspada Potensi Puting Beliung Maret-April 2024
"Maret- April lah pancaroba. Jadi itu yang harus diwaspadai. Angin kencang ya, tidak harus memutar, tetapi angin kencang pun juga bisa terjadi," ujar Dwikorita
Baca SelengkapnyaBRIN: Puting Beliung di Rancaekek Disebabkan Perubahan Tata Guna Lahan, Tanda-Tanda Alami Pemanasan Intensif
Perubahan tata guna lahan di Rancaekek dari sebelumnya kawasan hijau menjadi industri.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mengintip Persiapan Pencoblosan Pemilu di Perbatasan Indonesia-Papua Nugini
Penduduk di Perbatasan Skouw RI-PNG ada suku dari berbagai daerah di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBMKG: Waspada Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang Berpotensi di 27 Daerah Ini
Hari ini, sebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami hujan lebat yang disertai dengan petir dan angin kencang
Baca SelengkapnyaPenyebab Hidung Bengkak yang Perlu Diwaspadai, Begini Cara Mengatasinya
Hidung bengkak adalah kondisi di mana membran mukosa yang melapisi hidung mengalami pembengkakan atau peradangan.
Baca SelengkapnyaNiat Bela Wanita, Anak Pejabat Pangkalpinang Malah Dikeroyok Diduga Intel TNI hingga Babak Belur
Akibat kejadian tersebut, MA mengalami luka di wajah bagian bawah, pelipis, bibir, dan kepala bagian belakang.
Baca SelengkapnyaBenar-Benar Durhaka, Ini Tampang Anak Tega Bunuh Ibunya Sendiri di Medan Lalu Dikuburkan di Belakang Rumah
Wen Pratama (33), warga Kota Medan, Sumatera Utara ditangkap polisi usai tega membunuh ibu kandungnya sendiri.
Baca SelengkapnyaTKN soal Salam 4 Jari: Kenapa Enggak Lima Jari? Dadah Sudah Selesai
Gerakan itu sebagai bentuk kepanikan lantaran elektabilitas Prabowo-Gibran terus meningkat.
Baca Selengkapnya