Blusukan ke Bengawan Solo, Ganjar Temukan Bau Busuk dan Bangkai Babi
Merdeka.com - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, blusukan ke Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, hari ini. Politisi PDIP itu meninjau aliran Sungai Bengawan Solo dan anak Sungai Bengawan Solo di Desa Sroyo, Kecamatan Jaten.
Ganjar ingin memastikan tidak adanya lagi pencemaran atau limbah yang dibuang oleh perusahaan-perusahaan ke sungai terpanjang di Pulau Jawa itu. Setibanya di lokasi, dia masih menemukan saluran pipa limbah berbau busuk yang langsung dialirkan dari pabrik ke sungai Suroyo. Ganjar juga menemukan bangkai babi yang mengambang di sungai Bengawan Solo.
"Tadi ada satu yang belum memperbaiki, terus saya minta ke perusahaan. Saya minta jangan pakai pipa siluman. Dia mengelak, tapi saya sudah melihat secara langsung di lapangan. Mereka berjanji akan memperbaiki besok, dan saya minta laporannya setiap hari," ujarnya, Kamis (6/8).
Ganjar sengaja berjalan kaki menyusuri sawah-sawah dan kebun petani untuk melihat secara langsung kondisi sungai Bengawan Solo dan sungai Sroyo. Pakaian adat beskap dan sarung batik nyatanya tak mengganggu gerak Ganjar blusukan sampai ke tepian sungai.
Ganjar juga mendatangi beberapa perusahaan besar maupun ternak babi yang ada di bantaran sungai. Kepada manajemen perusahaan maupun peternak babi, Ganjar meminta mereka menghentikan pembuangan limbah secara langsung ke sungai dan segera memperbaiki pengelolaan limbahnya.
"Sidak ini kita lakukan untuk menagih komitmen para perusahaan besar maupun peternak babi yang ada di bantaran sungai Bengawan Solo untuk tidak membuang limbah ke sungai. Komitmen itu ditandatangani secara bersama pada Desember 2019 lalu dan batas waktunya sampai Desember akhir tahun ini," terangnya.
Ganjar akan menagih janji mereka sebelum masuk bulan Desember mendatang.
Ganjar juga bertemu dengan perusahaan alkohol. Mereka berjanji akan menghentikan produksi sebentar untuk perbaikan pengelolaan IPAL dan kita hormati.
"Memang permasalahan terjadi pada peternak babi. Banyak peternak yang tidak memiliki IPAL sehingga membuang kotoran hingga bangkai babi ke sungai," katanya.
Ganjar menilai, para peternak babi tersebut perlu pembinaan agar bisnisnya tetap jalan. Namun pencemarannya tidak boleh dilakukan.
"Kita belum akan melakukan penegakan hukum pada perusahaan-perusahaan yang melakukan pelanggaran itu. Namun, saya ingatkan agar segera memperbaiki dan mematuhi komitmen untuk perbaikan IPAL yang sudah ditandatangani bersama," tegas Ganjar.
Jika tidak juga diperbaiki, lanjut Ganjar, pihaknya tak segan-segan mengambil tindakan hukum.
Sementara itu, salah satu petinggi perusahaan yang masih membuang limbah ke sungai, Edy menyampaikan, pihaknya akan segera memperbaiki proses pembuangan limbah di perusahannya.
"Besok akan langsung kami perbaiki pak, laporannya nanti akan kami serahkan," katanya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Alam Ganjar Harap Wirausaha Berkolaborasi Kawan Inklusi Terus Bermunculan
Dirinya lantas diajak berdiskusi berbagai hal, terutama soal kondisi dan perkembangan dari tempat tersebut.
Baca SelengkapnyaGanjar Bongkar Sosok Menantu Idaman: Seperti Bundanya Alam
Ganjar dapat pertanyaan terkait ciri-ciri menantu idaman untuk putranya, Alam Ganjar
Baca SelengkapnyaGanjar: Saya Setuju Sama Bu Susi, Nyolong, Tenggelamkan!
Ganjar menilai, langkah tegas dalam menjaga sumber daya kelautan mesti
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ganjar Blusukan ke Pasar Kliwon Solo: Di Sini Banteng Kuat Sekali
Menurut Ganjar, masyarakat Solo sangat memahami ajang Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaSungai Ciliwung di Kedunghalang Bogor Tercemar, Muncul Busa Diduga Bahan Baku Sabun
Munculnya busa di Aliran Sungai Ciliwung, Kelurahan Kedung Halang, kali pertama dilihat oleh warga pada hari Sabtu (23/3).
Baca SelengkapnyaGanjar Sepakat dengan Wapres soal Dugaan Penyalahgunaan Bansos: Penting untuk Ditindaklanjuti Bawaslu
Ganjar sudah memprediksi penyaluran bantuan sosial (bansos) kerap dimanfaatkan para pejabat untuk mengkampanyekan salah satu paslon.
Baca SelengkapnyaGeliat Para Pengrajin Sangkar Burung di Bantul, Berjuang Demi Mempertahankan Eksistensi
Konon kerajinan sangkar burung di sana sudah ada sejak zaman Penjajahan Jepang. Namun kini eksistensinya makin redup.
Baca SelengkapnyaGanjar: Jangan Baperan, Sambut 2024 dengan Bahagia
Ganjar mengajak masyarakat menyambut tahun baru dengan penuh kegembiraan.
Baca SelengkapnyaGanjar: Anak-Anak Berkebutuhan Khusus Perlu Dapat Kesetaraan
Hal itu dikatakan Ganjar saat mengunjungi sekolah anak berkebutuhan khusus Sanggar Inklusi Tunas Bangsa di Sukoharjo.
Baca Selengkapnya