Bisnis arang dari menara Belanda, Kustini raup omzet Rp 30 juta
Merdeka.com - Pasangan Jasmadi dan Kustini tampak kerja keras meski usianya sudah tak muda lagi. Kustini dan suaminya adalah pengepul arang. Dia sudah bisnis arang selama 30 tahun.
Kustini memanfaatkan bekas menara buatan Belanda, Uitkijk sebagai tempat untuk menampung arang-arang dari warga. Jumlahnya cukup banyak, dalam sehari menampung lebih 100 karung.
"Saya baru satu tahun menggunakan bangunan tua ini untuk menampung arang-arang ini," kata Kustini kepada tim merdeka.com dan Portrait of Indonesia, Selasa (20/1),
Menara Uitkijk letaknya di Jalan Sleko, Semarang Jawa Tengah. Menara itu dibangun sekitar 1900 an atau sudah berusia 115 tahun. Sekarang Menara Uitkijk sudah tak terawat lagi. Padahal menara ini dulu fungsinya sangat penting bagi perahu-perahu yang hendak berlabuh di kota Semarang.
Kustini mengatakan, tidak ada larangan menggunakan bangunan tua ini. "Saya tak tinggal di sini, hanya sebagai tempat barang saja. Saya juga tak berani tidur sini karena tempatnya seram," ujarnya.
Sehari-hari Kustini dan suami bekerja memilah arang-arang dari warga. Arang dari kayu mahoni tersebut dipilah kemudian dibungkus ke dalam kantong plastik.
"Satu kantong plastik harganya Rp 6.000 sampai Rp 9.000 tergantung besar kecilnya kantong plastik," jelasnya.
Dalam sehari, Kustini mengaku mendapatkan omzet Rp 1 juta. Jika di rata-rata, per bulan bisa Rp 30 juta Namun itu belum termasuk modalnya. Keuntungan bersih dalam sehari bisa mengantongi Rp 500 ribu lebih.
"Saya mengambil arang dari warga per karungnya harganya Rp 80 ribu. Kemudian arang-arang itu kami saring lagi di menara ini," katanya.
Dia berharap, ke depan bisnisnya ini terus maju karena banyak warga masih menggunakan arang. "Distribusinya ke Pasar Johar. Sudah banyak langganan di sana," ujarnya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jalan Sukses Tak Ada yang Tahu, Ibu ini Raup Omzet Jutaan Rupiah Berbekal Resep dari Brosur Panci
Setiap salat, ibu ini selalu berdoa agar cita-citanya memiliki sebuah bisnis dapat terwujud.
Baca SelengkapnyaMantan Tukang Ojek 'Melompat Tinggi', Bisnis Tanaman Hias Makin Besar dari Modal BRI
Abidin bercerita bisnis tanaman hiasnya di Jalan RM Harsono berkembang sejak ikut KUR BRI.
Baca SelengkapnyaJalankan Bisnis Bareng Sejak Kuliah, Pasutri Asal Malang Mengaku Rezekinya Mengalir Deras setelah Punya Anak
Saat pertama kali berkenalan, keduanya sama-sama memiliki latar belakang ekonomi yang sulit.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Baru Mulai Usaha Sudah Rugi Puluhan Juta, Ini Kisah di Balik Batu Akik Trenggalek yang Kini Favorit Pasar Polandia hingga Amerika
Pasang surut bisnis dialami David Kurniadi, pengrajin batu akik Trenggalek yang karyawannya berkurang drastis imbas pandemi
Baca SelengkapnyaKisah Sukses Diana Dirikan Usaha Modal Hanya Rp1 Juta, Kini Raup Omzet Rp60 Juta per Bulan
Pilihannya jatuh ke usaha budi daya jamur. Wanita ini tercetus ide untuk memopulerkan jamur di Makassar.
Baca SelengkapnyaGagal Usaha Warnet Hingga Kerja Tambang di Kalimantan, Siswanto Akhirnya Sukses Bisnis Burung Murai Batu Omzet Rp50 Juta Sebulan
Siswanto bercerita dia pernah mencoba segala macam usaha dan pekerjaan, namun belum ada yang bertahan lama.
Baca SelengkapnyaLahir dari Keluarga Miskin dan Putus Kuliah, Bayu Sukses Bisnis Percetakan Setelah Daftar Haji
Bayu mengawali bisnisnya bersama sang istri. Dia sempat 5 kali berganti jenis usaha sampai ke usaha percetakan.
Baca SelengkapnyaBangun Bisnis dengan Modal Rp2 Juta, Penjual Elektronik di Gang Sidoarjo Kini Punya Omzet Miliaran Rupiah Tanpa Utang Bank
Awal merintis bisnisnya, Sueb mendapat omzet puluhan juta. Kini Sueb mampu meraih omzet hingga miliaran rupiah.
Baca SelengkapnyaAnak Muda Usia 26 Tahun Nekat Buka Usaha Modal Rp1 Juta, Kini Omzet Tembus Rp180 Juta per Bulan
Terrlahir dari keluarga sederhana, Dadan bermimpi jadi orang sukses yang bisa menaikkan derajat orang tua maupun keluarga, juga bisa membantu banyak orang.
Baca Selengkapnya