Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bima Arya Ungkap Alasan Ngotot Minta Rizieq Dites Swab Ulang Tapi Ditolak Keluarga

Bima Arya Ungkap Alasan Ngotot Minta Rizieq Dites Swab Ulang Tapi Ditolak Keluarga sidang rizieq syihab di PN Jaktim. ©2021 Merdeka.com

Merdeka.com - Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur menggelar sidang perkara status tes swab Habib Rizieq di Rumah Sakit Ummi Bogor dengan agenda pemeriksaan saksi yang dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) pada Rabu (14/4).

Dihadirkan sebagai saksi, Wali Kota Bogor Bima Arya mengungkapkan alasan dirinya ngotot mendapatkan hasil test swab Habib Rizieq Syihab. Pasalnya diketahui Rizieq yang dirawat di RS Ummi, terindikasi telah melakukan kontak erat usai bertemu dengan Wali Kota Depok Muhammad Idris yang terkonfirmasi positif Covid-19.

"Saya sampaikan kembali keinginan untuk perjelas kondisi Habib lewat tes swab karena ada indikasi informasi yang kami dapatkan, kalau beliau telah melakukan kontak erat dengan orang yang dikatakan positif antara lain Wali Kota Depok," kata Bima saat sidang.

Karena hal itu, Bima meminta kepada Dirut RS Ummi Andi Tatat agar meneruskan permintaannya kepada keluarga Habib Rizieq untuk dilakukan tes swab PCR. Namun demikian setelah adanya kesepakatan dengan Andi, pihak keluarga Rizieq besoknya mengabarkan telah lakukan tes swab dengan tim Mer-C.

"Andi Tatat sampaikan setuju dan saya tanya siapa yang melakukan swab, ada tim khusus kata Andi Tatat. Tapi Dinkes siap, kalaupun ada tim khusus silakan tapi tetap didampingi Dinkes. RS Ummi menyatakan siap, untuk dampingi dinkes dan saya tanya kapan siapnya, kata RS Ummi masih menunggu tim dari Jakarta," katanya.

"Lalu Jumat saya dikabari bahwa sudah dilakukan proses swab dan saya kok tidak dikasih tahu Andi Tatat dan dari Andi Tatat mengaku hal tersebut terjadi tanpa koordinasi dengannya. Dan itu yang membuat saya untuk kembali melakukan test agar seluruh protokol kesehatan dipatuhi di sana," tambah dia.

Karena kejadian tak adanya koordinasi tersebut, lantas Bima mengatakan kalau Andi Tatat langsung ditegur, karena selaku pimpinan rumah sakit tidak mengetahui kondisi pasiennya. Lalu, Bima langsung memerintahkan Dinkes dan Satgas Kota Bogor untuk melakukan tes swab ulang yang ternyata ditolak oleh keluarga Rizieq.

"Saya menegur dokter Andi Tatat bagaimana mungkin pimpinan Rumah Sakit tidak mengetahui kejadian di RS-nya bahwa ini adalah protokol kesehatan. Saya hanya ingin pastikan beliau sudah dilakuka test swab dengan siapa pun oleh karena itu saya perintahkan satgas melakukan tes swab ke RS Ummi. Dan Satgas melaporkan pihak keluarga khususnya habib menolak untuk swab," terangnya.

Karena merasa kesulitan mendapatkan laporan hasil tes swab Habib Rizieq, Bima Arya pada malamnya langsung mendatangi RS Ummi, dan bertemu menantunya Habib Hanif Alatas dan di sana disampaikan kembali kalau Rizieq menolak untuk dilakukan tes swab.

"Malamnya saya khusus mendatangi RS Ummi dan mendengar Andi Tatat menyampaikan hal yang sama jadi satu hal kami pastikan. Tidak ada kerumunan dan kedua menegaskan kembali kondisi beliau Habib Rizieq disampaikan kondisi sehat," ujarnya.

"Saya datang ke sana dan bertemu Habib Hanif dan Andi Tatat, di sana disampaikan Habib menolak dilakukan swab. Saya bisa memahami kalau sudah diswab tidak apa-apa, tetapi sejauh kemudian ada kejelasan yang melakukan swab sudah sesuai prokes dan kami mendapatkan laporan," katanya.

Bima pun membeberkan alasan dirinya ngotot mengetahui dan mendapatkan hasil tes swab Habib Rizieq. Karena itu akan berdampak pada langkah mitigasi atau pencegahan penyebaran Covid-19 yang diambilnya selaku ketua satgas Kota Bogor.

"Saya mengkhawatirkan apabila ada kasus positif di RS itu akan kemudian bisa menular ke yang lain. Jangan sampai tertular hanya itu landasan kami bertindak hanya memastikan perawat, pengungjung, yang ada di sana tidak tertular," ujarnya.

"Dan kami tidak ada rencana sama sekali mempublikasikan apapun ya. Yang kami perlukan adalah laporan setelah itu kami akan lakukan tindakan-tindakan untuk menyehatkan pasien dan selanjutnya agar tidak tertular," sambungnya.

Sebagaimana diketahui bahwa duduk di dalam ruang sidang dalam Perkara Nomor 223/Pid.B/2021/PN.Jkt. Tim atas terdakwa Direktur Utama RS Ummi, Dr. Andi Tatat yang didakwa, lantaran menyebarkan informasi bohong terkait hasil tes swab Covid-19 Rizieq.

Lalu, masih terkait penyebaran informasi bohong hasil tes swab Covid-19 di RS Ummi Perkara Nomor 224/Pid.B/2021/PN.Jkt. Tim untik terdakwa Muhammad Hanif Alatas, dan Perkara Nomor 225/Pid.B/2021 /PN.Jkt. Tim untuk terdakwa Rizieq Syihab.

Mereka pun disangka melanggar Pasal 14 dan/atau Pasal 15 UU Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana dan atau Pasal 14 Ayat (1) dan Ayat (2) UU Nomor 4 Tahun 1984 Tentang Wabah Penyakit Menular dan/atau Pasal 216 KUHP jo Pasal 55 KUHP dan atau Pasal 56 KUHP.

Diketahui, kasus kebohongan hasil tes swab Rizieq bermula saat Dirut RS UMMI Bogor Andi Tatat dilaporkan ke polisi karena dinilai menghalang-halangi Satgas Covid-19 yang ingin melakukan test swab ke Rizieq. Andi Tatat kemudian dilaporkan Satgas Covid-19 Kota Bogor dengan laporan bernomor LP/650/XI/2020/JBR /POLRESTA BOGOR KOTA tertanggal 28 November 2020.

(mdk/bal)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kasus Ibu Lahiran di Pinggir Jalan Karena Ditolak Bidan, Faskes di Jember jadi Sorotan
Kasus Ibu Lahiran di Pinggir Jalan Karena Ditolak Bidan, Faskes di Jember jadi Sorotan

Buntut kejadian itu, Apdesi Jember hari ini akan melakukan aksi ke Dinas Kesehatan dan DPRD Jember untuk mencari solusi konkret.

Baca Selengkapnya
31 Rumah di Ciangsana Bogor Rusak Akibat Ledakan Gudang Amunisi TNI
31 Rumah di Ciangsana Bogor Rusak Akibat Ledakan Gudang Amunisi TNI

Pemerintah Kabupaten Bogor memiliki waktu 14 hari melakukan asesmen rumah warga yang rusak.

Baca Selengkapnya
Geger Wanita Hamil Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Ruko Daerah Kelapa Gading
Geger Wanita Hamil Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Ruko Daerah Kelapa Gading

Dari hasil olah TKP awal polisi diketahui jasad wanita itu berinisial RN. Saat ditemukan kondisi bersimbah darah dan sejumlah barang sudah tidak ada.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Miris Bayi 1 Bulan Kritis Diduga karena Perawat RSAB Harapan Kita Lalai, 'Menteri Kesehatan Wajib Periksa para Perawat'
Miris Bayi 1 Bulan Kritis Diduga karena Perawat RSAB Harapan Kita Lalai, 'Menteri Kesehatan Wajib Periksa para Perawat'

Kasus bayi alami kritis karena diduga jadi korban kelalaian perawat.

Baca Selengkapnya
Tak Dipinjami Rp300 Ribu, Bibi Aniaya Keponakan Berusia 7 Tahun Hingga Tewas
Tak Dipinjami Rp300 Ribu, Bibi Aniaya Keponakan Berusia 7 Tahun Hingga Tewas

Berdasarkan laporan, jasad korban EV dengan posisi tertutup terpal yang berada tidak jauh dari rumahnya.

Baca Selengkapnya
Niat Bela Wanita, Anak Pejabat Pangkalpinang Malah Dikeroyok Diduga Intel TNI hingga Babak Belur
Niat Bela Wanita, Anak Pejabat Pangkalpinang Malah Dikeroyok Diduga Intel TNI hingga Babak Belur

Akibat kejadian tersebut, MA mengalami luka di wajah bagian bawah, pelipis, bibir, dan kepala bagian belakang.

Baca Selengkapnya
Kasus Santri Meninggal Tak Wajar di Jambi , Polisi Dalami Dugaan Pemalsuan Surat Kesehatan
Kasus Santri Meninggal Tak Wajar di Jambi , Polisi Dalami Dugaan Pemalsuan Surat Kesehatan

Polda Jambi masih berupaya mengungkap kematian tidak wajar santri berinisial AH di Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin, Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo.

Baca Selengkapnya
Sekjen PDIP: Kami Hormati Prabowo Latihan Blusukan, Ganjar Sudah Tidur di Rumah Warga
Sekjen PDIP: Kami Hormati Prabowo Latihan Blusukan, Ganjar Sudah Tidur di Rumah Warga

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menghormati capres nomor urut 2, Prabowo Subianto yang mencoba latihan blusukan.

Baca Selengkapnya
Brimob Bentrok dengan Prajurit TNI AL di Pelabuhan Sorong, 5 Korban Luka Dilarikan ke Rumah Sakit
Brimob Bentrok dengan Prajurit TNI AL di Pelabuhan Sorong, 5 Korban Luka Dilarikan ke Rumah Sakit

Brimob Bentrok dengan Prajurit TNI AL di Pelabuhan Sorong, 5 Korban Luka Dilarikan ke Rumah Sakit

Baca Selengkapnya