Bicara Insiden Wadas & Parigi Moutong, Kapolri: Kami Tak Bermaksud Menyakiti Rakyat
Merdeka.com - Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo berjanji akan transparan dalam menangani kasus penembakan seorang pendemo di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. Termasuk dalam penanganan sengketa lahan di Wadas, Jawa Tengah.
Sigit bahkan menyatakan, Polri membuka ruang terhadap Komnas HAM untuk ikut melakukan investigasi terhadap dua peristiwa itu.
"Saya kira, kita sama-sama transparan dari dulu, dan itu komitmen saya. Kita turunkan tim, kita buka ruang terhadap investigasi yang dilaksanakan teman-teman Komnas. Dan tentunya hasilnya kita akan proses kalau ada rekomendasi atau temuan terkait pelanggaran yang terjadi," kata Sigit saat memantau akselerasi vaksinasi Covid-19 di Discovery Mall, Kuta, Bali, Rabu (16/2).
Dia juga menyebutkan, apa yang dilakukan Polri bukan bermaksud untuk menyakiti masyarakat. Namun, bagaimana agar tidak terjadi risiko bentrokan lebih besar dalam sengketa lahan di Wadas.
"Yang jelas, apa yang dilakukan oleh polri bukan bermaksud untuk kemudian menyakiti masyarakat. Namun, lebih dalam kondisi bagaimana supaya tidak terjadi risiko bentrok yang lebih tinggi. Sehingga kemudian langkah-langkah pengamanan harus dilakukan. Namun demikian kami akan tindaklanjuti kalau ada temuan-temuan," ujarnya.
Seperti diketahui, sengketa lahan terjadi dalam proyek penambangan batu andesit di desa wadas, Purworejo, Jawa Tengah. Saat BPN hendak mengukur tanah warga, ada sejumlah penduduk yang menolak.
Sejumlah masyarakat pun ditangkap polisi. Video pemukulan dan penangkapan warga oleh polisi beredar luas di media sosial. Namun, pemerintah menegaskan, konflik terjadi antar warga yang menolak dan pro tambang. Polisi dalam hal ini hanya mengamankan potensi konflik.
Sementara di Parigi Moutong, seorang pemuda Erfaldi (21) tewas ditembak saat melakukan aksi demonstrasi. Laporan Komnas HAM, pemuda akrab disapa Aldi itu meninggal setelah tertembak oleh peluru tajam polisi.
Kasus ini tengah diselidiki Propam Polri. Hingga kini, belum jelas siapa pelaku penembakan tersebut.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jenderal Polisi Pecat Anggota Polwan, Kapolres Langsung Coret 'Wajahnya' di Depan Anak Buah
Kapolda memutuskan terhitung mulai 31 Januari 2024, Bripka NA diberhentikan tidak dengan hormat dari Dinas Bintara Polri.
Baca SelengkapnyaPenyerang Pengawal Rumah Dinas Kapolri Sempat ke Kediaman Prabowo Namun Diusir Penjaga
Hengki mengatakan, pelaku sempat menjauh kala ditegur petugas. Tetapi, tiba-tiba, pelaku kembali mendekati petugas dan melakukan penyerangan.
Baca Selengkapnya12 Pengeroyok Anggota Polisi Saat Hendak Bubarkan Tawuran Ditangkap
Akibat peristiwa itu, anggota Polres Jakpus mengalami luka robek pada bagian kepala.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Polisi Tembak Wanita saat Ngamar Bareng di Kendari
Polisi itu kini diperiksa Propam Polda Sulawesi Tenggara.
Baca SelengkapnyaFOTO: Kapolri Sigit Listyo Blak-Blakan Ungkap Berbagai Kejahatan Selama Tahun 2023, Kasus TPPO Disorot karena Naik Dibanding 2022
Dalam rilis akhir tahun tersebut Polri mengungkap berbagai kejahatan yang terjadi pada tahun 2023.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Sindir Kapolri: Suara-Suara Rakyat Harapkan Polri Netral Tak Dukung Paslon Tertentu
Sekjen PDIP mengingatkan Kapolri banyak suara dari rakyat yang juga berharap agar Polri tetap netral di Pemilu 2024 ini.
Baca SelengkapnyaJenderal Bintang Tiga Ini Ungkap Sosok Sersan Asal Papua yang Berani Bentak Dirinya
Cerita Prabowo Subianto saat masih menjadi Danjen Kopassus dan memimpin operasi penting di Papua.
Baca SelengkapnyaKoalisi Masyarakat Sipil Kecam Pemberian Pangkat Jenderal Kehormatan Prabowo
Koalisi Masyarakat Sipil menilai Pemberian gelar jenderal kehormatan kepada Prabowo Subianto merupakan langkah keliru
Baca SelengkapnyaMomen Prabowo Subianto Ucapkan Terima Kasih pada Orang yang Selalu Mengawalnya, 'Mereka Pertaruhkan Nyawa untuk Saya'
Capres nomor urut 02 sampaikan ucapan terima kasih kepada polisi yang melakukan pengawalan kepadanya.
Baca Selengkapnya