Biar untung besar, pabrik besar di Palembang campur tahu dengan formalin
Merdeka.com - Polda Sumsel membongkar pabrik tahu yang mengandung formalin. Pabrik itu terbilang besar karena mampu memproduksi delapan ribu tahu per hari. Pabrik tersebut berada di Jalan Setunggal, Kecamatan Ilir Timur III, Palembang.
Seorang pegawai bernama Aong (30) telah ditangkap. Sedangkan pemiliknya tak tahu keberadaannya.
Tersangka Aong mengaku pabrik tahu itu sudah beroperasi sejak empat tahun lalu. Hanya saja, dia berdalih campuran formalin baru diproduksi sekitar empat bulan lalu dengan tujuan lebih tahan lama sehingga lebih banyak meraup untung.
"Saya ditugaskan bos buat mencampur tahu dengan formalin, tapi baru empat bulan ini," ungkap tersangka Aong, Jumat (13/4).
Dikatakannya, dalam sehari pabrik itu bisa memproduksi tahu sebanyak delapan ribu. Semuanya diedarkan ke dua pasar tradisional di Palembang, yakni di Pasar Lemabang dan Pasar Perumnas.
"Setiap hari habis terjual, untungnya bisa lima ratus ribu," katanya.
Kapolda Sumsel, Irjen Pol Zulkarnain Adinegara, mengatakan penggerebekan dilakukan atas laporan warga yang curiga dengan aktivitas pabrik. Penyidik masih memburu pemilik pabrik dan orang yang menjual formalin.
"Tersangka kita kenakan undang-undang kesehatan, undang-undang pangan dan barang berbahaya dengan ancaman lima tahun penjara. Barang bukti 80 ember berisi 8 ribu tahu positif mengandung formalin," ujarnya.
Sementara itu, Kepala BPOM Palembang, Dewi Prawitasari menilai kandungan formalin di tahu itu sangat banyak sehingga mengubah warna menjadi ungu terang. Jika dikonsumsi terus-menerus akan mudah mengalami kanker bahkan kematian.
"Dicampur dua sendok makan formalin saja bisa sebabkan kematian. Ini yang perlu dipahami warga," jelasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ledakan di Pabrik Semen Padang Indarung V, Begini Kondisi Korban
Ledakan terjadi di pabrik Semen Padang Indarung V, Sumbar, Selasa (20/2) sekitar pukul 11.00 WIB. Empat pekerja mengalami luka bakar akibat peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaBeras di Singapura Ternyata Lebih Murah dari Indonesia, Mendagri Ungkap Penyebabnya
Singapura menyandang status sebagai negara maju namun tidak bisa memproduksi bahan pangan sendiri.
Baca SelengkapnyaKisah Pabrik Asal Gresik Jual Sarung hingga Rp 9 Juta, Dulu Usaha Tenun Kecil Kini Hasilkan Sarung Bergengsi
Tak hanya menguasai pasar Indonesia, pabrik ini berhasil mengekspor produknya
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Awal Tahun, Bea Cukai Bantu Ekspor Sarung Tangan Asli Kalasan ke Jepang, Nilainya Rp1,1 Miliar
Perusahaan tersebut mengekspor sarung tangan sebanyak 339 karton
Baca SelengkapnyaWaspada, Ditemukan Mie Kuning Basah Berformalin di Depok
Selanjutya BPOM telah melakukan pembinaan kepada pedangnya untuk tidak menjual produk makanan yang mengandung zat kimia berbahaya.
Baca SelengkapnyaResmikan Pabrik Amonium Nitrat, Jokowi: Tambah Bahan Baku Pembuatan Pupuk
Keberadaan pabrik tersebut dapat mengurangi impor bahan baku pembuatan pupuk.
Baca SelengkapnyaMomen Lawas Presiden Soeharto Meresmikan Pabrik, Tak Tanggung-tanggung Jumlahnya 275 Pabrik
Presiden ke-2 RI resmikan 275 pabrik di 21 provinsi secara serentak.
Baca SelengkapnyaPerempuan di Malang Ditangkap Setelah Kemas Ulang Beras Subsidi Jadi Beras Premium
EH sudah ditahan dan terancaman hukuman maksimal 5 tahun penjara dan denda paling banyak Rp2 miliar.
Baca SelengkapnyaBRIN: Puting Beliung di Rancaekek Disebabkan Perubahan Tata Guna Lahan, Tanda-Tanda Alami Pemanasan Intensif
Perubahan tata guna lahan di Rancaekek dari sebelumnya kawasan hijau menjadi industri.
Baca Selengkapnya