Biar tak seperti Irma Bule, lakukan ini usai dipatuk king cobra
Merdeka.com - Pedangdut Irmawati (29) alias Irma Bule tewas di atas panggung akibat dipatuk king cobra. Irma kala itu tengah mempertontonkan tarian ular di hajatan di Desa Lemah Abang, Kecamatan Wadas, Kabupaten Karawang, Minggu (3/4) malam.
Setelah dipatuk Irma menolak tawaran pawang untuk dilakukan pengobatan. Ibu beranak satu itu tetap bergoyang. Namun 45 menit kemudian situasinya berubah, Irma tiba-tiba saja ambruk
"Irma kejang-kejang, muntah. Langsung dibawa ke rumah sakit tapi nyawanya tak tertolong," ujar teman Irma, Ferlando Auzora kepada merdeka.com. Ferlando melihat langsung aksi Irma.
Koordinator divisi Sioux Snake Rescue (SSR) Erwandi Supriadi mengatakan, pertolongan harus segera diberikan jika dipatuk ular. Langkah itu harus dilakukan agar bisa tak cepat menyebar,
"Yang menolong dan korban jangan panik. Balutkan kain, buat sayatan menyilang pakai pisau bedah atau cater steril lalu kasih alkohol. Kalau ada pakai alat disedot, atau diurut keluarkan darahnya," jelas Erwandi.
Menurutnya, korban juga jangan diberi minuman beralkohol dan kopi. Untuk menetralisir sebaiknya diberikan susu.
"Setengah jam muntah malah bagus, jantung lagi perang netralisir segala bentuk racun," tuturnya.
Ferlando yang juga gemar memelihara reptil mengatakan ada cara lain untuk mengeluarkan racun. "Beset bagian yang dipatuk, lalu beri garam dan cabai. Itu bisa menghambat racun menyebar," tandasnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ternyata cobek batu tak cukup hanya dibersihkan dengan air saja, butuh teknik tersendiri untuk merawatnya.
Baca SelengkapnyaBuang air besar lebih sering dibanding biasanya bisa terjadi akibat sejumlah hal atau perubahan yang kita lakukan.
Baca SelengkapnyaCuaca buruk akibat terbentuknya bibit siklon tropis di Samudra Hindia bagian tenggara.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Langkah alami ini juga merupakan cara memperlakukan kucing secara baik dan benar.
Baca SelengkapnyaKusworo mengimbau bagi warga rumahnya mengalami rusak berat untuk diperkenankan mengungsi ke tenda yang telah disiapkan oleh BPBD.
Baca SelengkapnyaKetika BMKG memberikan warning, masyarakat harus early action, tindakan awal.
Baca SelengkapnyaBRIN melalui Kajian Awal Musim Jangka Madya Wilayah Indonesia (KAMAJAYA) sudah memprediksi akan terjadi peristiwa cuaca ekstrem pada 21 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaSidang akan dimulai pukul 08.00 Wib. Pada sidang kali ini, pemohon, termohon dan terkait tidak diperkenankan bertanya pada empat menteri.
Baca SelengkapnyaOleh sebab itu, masyarakat diminta waspada terhadap dampak cuaca saat ini.
Baca Selengkapnya