Bertualang demi melucuti senpi Suku Anak Dalam dan Talang Mamak
Merdeka.com - Bukan perkara mudah menarik 73 pucuk senjata api laras panjang rakitan dari Suku Anak Dalam dan Talang Mamak, di Kecamatan Batang Cenaku, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau. Sebab, polisi butuh pendekatan emosional dan rayuan serta strategi supaya mereka mau menyerahkan senjata api itu.
Apalagi suku pedalaman tidak mengerti Bahasa Indonesia. Kapolsek Batang Cenaku, Iptu Arsyad, sempat tidak makan di dalam hutan. Dia mesti mengendap di hutan dan tidak pulang selama tiga hari. Itu menjadi tantangan tersendiri baginya demi melakukan pendekatan dengan suku Anak Dalam dan Talang Mamak. Mereka merakit sendiri senpi biasa disebut Gobok itu, buat berburu hewan demi kelangsungan hidup mereka.
"Jadi, alat mereka (senpi rakitan) itu yang kita minta. Itu tidak mudah, butuh kerja keras dan pendekatan agar mereka tidak marah dan sukarela memberikannya," kata Arsyad saat berbincang dengan merdeka.com, Minggu (14/8).
Saat masuk hutan buat berjumpa dengan suku anak dalam, Arsyad membawa bekal makanan secukupnya. Awalnya berniat bisa pulang cepat jika stok makanan habis. Namun, Arsyad malah kehilangan arah saat makanannya habis.
"Saya sempat 3 hari di dalam hutan, enggak pulang. Makanan yang saya bawa habis, jadi saya makan saja apa yang ada di hutan. Pernah juga tidak makan seharian," kata Arsyad sambil meneteskan air matanya.
Sekian lama berusaha, akhirnya Arsyad mengetahui keinginan Suku Anak Dalam. Arsyad melihat para suku anak dalam tidak mau begitu saja menyerahkan senjata andalan mereka buat berburu di hutan. Mereka rupanya ingin barter.
"Saya pun menawarkan beberapa barang yang tidak berbentuk sembako seperti mie dan beras, tapi mereka tetap tidak mau. Lalu mereka melihat gunting yang saya bawa dan menginginkannya, lalu saya berikan asalkan mereka mau memberikan senjata api mereka," imbuh Arsyad.
Akhirnya, Arsyad menukarkan gunting dibawanya dengan sepucuk senjata api. Dia kembali berpikir supaya semua senjata api milik Suku Anak Dalam diserahkan. Kemudian Arsyad menawarkan cermin dibawanya.
"Mereka (Suku Anak Dalam) kaget dan tertarik melihat kaca cermin. Lalu minta kepada saya, dan kembali saya minta juga senjata api mereka, tapi 1 kaca cermin ditukar dengan 3 senjata api, mereka sepakat. Selain itu, kami juga menukarkan tembakau yang wanginya disukai mereka serta baterai penerang," ucap Arsyad.
Tak kehabisan akal, Arsyad pun berjanji kepada suku anak dalam untuk memberikan tembakau lebih banyak, agar mereka menyerahkan lebih banyak senjata api. Sebagian suku anak dalam mau melakukannya, sisanya enggan.
"Hingga akhirnya terkumpul sebanyak 73 senpi rakitan mereka. Ada yang kami jemput dengan menukarkannya dengan benda yang mereka sukai, ada juga yang mereka antar setelah kita beritahu. Kita punya aturan hukum atas kepemilikan senjata api itu," tambah Arsyad.
Sebagai imbalan, lanjut Arsyad, Kapolda Riau Brigjen Supriyanto memberikan satu ekor kerbau kepada Suku Anak Dalam buat dibagi-bagi, karena mau memberikan senpi mereka.
Arsyad menargetkan, dalam sebulan ini akan mengumpulkan 200 pucuk senpi rakitan dari Suku Anak Dalam. Tentunya, dengan konsekuensi agar mereka sukarela.
"Kami berjanji, akan lebih perhatian kepada Suku Anak Dalam. Kami minta dukungan dari pemerintah dan pimpinan Polri untuk melakukan ini," tutup Arsyad.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kesal Motor Sering Digadaikan Diam-Diam, Ayah di Palembang Penjarakan Anak Kandung
Kesabaran BH (69) habis karena putranya RN (26) kerap menggadaikan sepeda motor diam-diam. Dia melapor ke polisi dan anak kandungnya itu pun ditangkap.
Baca SelengkapnyaJalannya Hanya Bisa Dilalui Gerobak Sapi, Ini Kisah Petugas KPU Antar Surat Suara ke Pedalaman Desa di Lampung
Dibalik suksesnya pelaksanaan Pemilu tahun 2024, terdapat perjuangan dan medan yang dilalui agar surat suara bisa sampai ke TPS dengan selamat.
Baca SelengkapnyaPerjuangan Bawa Logistik Pemilu di Pedalaman Maluku, Jalan Kaki 20 Km Lewati Sungai dan Hutan
Mereka harus bekerja keras karena akses jalan kendaraan belum tersedia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Butuh Biaya Rp15 Juta untuk Pergi ke Sana, Intip Potret Indahnya Air Terjun di Pedalaman Kalimantan Ini
Aliran sungainya juga tampak berwarna gelap, seolah menunjukkan kedalaman sungai ini
Baca SelengkapnyaCerita Anak Pedalaman Sumatra dari Keluarga Tak Mampu, Lettu Jeki Kini Penyandang Gelar Doktor
Walau berasal dari keluarga tak mampu, seorang prajurit TNI kini berhasil menyandang gelar doktor.
Baca SelengkapnyaOrangtua Ini Senang Melihat Sang Anak Bripda Daffa kompak dengan sang adik Saling Menyayangi 'Doa Mama Selalu Menyertai Kalian Berdua'
Bagi orang tua satu ini, melihat kedua anaknya rukun merupakan kebahagiaan yang tak ternilai.
Baca SelengkapnyaMotor Teman Pria Ini Tertukar saat Parkir Bersebelahan, Bikin Bingung Warganet: Kuncinya Kok Bisa Sama
Motor milik temannya ini dibawa pengendara lain yang memiliki jenis sama. Apakah kunci motornya sama?
Baca SelengkapnyaMenembus Kampung Terdalam Papua Dikelilingi Pemandangan Indah, Tanpa Listrik & Aspal, Warganya Damai
Di pedalaman Papua, ada pemandangan alamnya yang menakjubkan.
Baca SelengkapnyaMaling Bersenjata Api Sabet Perut Warga Tangsel dengan Celurit Setelah Dipergoki Curi Motor
Yana Suryana, menderita luka serius di perut akibat sabetan senjata tajam pencuri sepeda motor di Jalan Roda Hias, Serpong, Tangerang Selatan.
Baca Selengkapnya