Merdeka.com - Puluhan mahasiswa dari Kota Bandung melakukan aksi teatrikal menolak kenaikan harga BBM, di depan Gedung Sate Bandung. Aksi dilakukan dari Gerakan Mahasiswa Pembebasan Kota Bandung.

Salah satu mahasiswa memakai topeng Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang dilakonkan bergaya berdiri di atas penderitaan rakyatnya yang menggotong beban rakyat jika subsidi harga Bahan Bakar Minyak (BBM) ditiadakan. Rakyat yang disimbolkan dengan orang berpakaian compang-camping memikul dua jeriken BBM.

Koordinator aksi Gerakan Mahasiswa Pembebasan Kota Bandung, Dimas Gusti Randa mengatakan rencana pemerintah yang akan menaikkan harga BBM menjadi Rp 6.500 sampai Rp 7.000 per liter jelas akan memberatkan rakyat.

"Kebijakan penaikan dan pembatasan BBM adalah bagian dari penyelewengan, dan mengkhianati rakyatnya," katanya di sela aksi, Selasa (23/4).

Menurutnya pemerintah berdalih bahwa kenaikan diakibatkan oleh minyak mentah yang terus meningkat, sementara Harga Eceran Tertinggi (HET) BBM Bersubsidi di dalam negeri tetap dipatok Rp 4.500 per liter.

"Kenaikan harga BBM atau penghapusan ini adalah perjanjian bulus pemerintah dengan asing penjajah untuk mengutangi pemerintah," katanya.

Dia menambahkan negara berhak menolak dan mengelolanya. "Kami menyerukan kepada seluruh umat bahwa pengelolaan sumber daya alam yang dapat menyejahterakan dapat diwujudkan," paparnya.

Aksi tersebut berlangsung sekira satu jam. Puluhan aparat mengawal jalannya aksi. Tak lama melakukan aksi dan orasi mereka membubarkan diri dengan tertib.