Merdeka.com - Politisi NasDem Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengaku diminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai bagian dari Partai NasDem untuk masuk dalam kabinet kerja jilid kedua. Syahrul berdiskusi banyak hal dengan Jokowi. Menurutnya, Jokowi menanyakan perihal jaminan kebutuhan pokok seluruh rakyat Indonesia.

"Yang ditanya 267 juta jiwa kita bisa jamin agar kehidupannya lebih baik, damai, tentram, teratur kebutuhan pokoknya dan pertanian, perkebunan, perikanan dan kelautan," kata Syahrul usai bertemu Jokowi di Istana Negara, Selasa (22/10).

Namun, kata Syahrul, Jokowi tidak menyampaikan secara spesifik terkait kementerian mana yang akan dia isi. Presiden, kata dia, juga memberikan amanah untuk berkontribusi agar kebutuhan rakyat lebih maksimal ke depannya.

"Saya tentu saja berterimakasih dengan pengalaman saya dari lurah, camat, saya 25 tahun kepala daerah. Bupati, Wagub, Gubernur segala kontribusi yang saya miliki dan atas nama rakyat bangsa negara," katanya.

Dalam kesempatan itu, dia juga menjelaskan NasDem tidak punya beban dalam mengawal Jokowi di periode kedua. Nasdem, kata dia, mendukung Jokowi sejak 2014 secara totalitas dan mendukung tanpa mengharapkan imbalan.

"Kami mau lihat negeri ini di tangan Presiden lebih baik, maju dan modern bahkan mandiri," tuturnya.

Syahrul Yasin Limpo, hari ini menyambangi Istana Negara, Jakarta, Selasa (22/10). Kehadirannya ke Istana Negara menyusul Presiden Joko Widodo melanjutkan pemanggilan terhadap calon menteri kabinet 2019-2024.

Mantan Gubernur Sulawesi Selatan ini sekitar pukul 09.30 WIB. Dia datang memakai kemeja putih dan celana hitam, pakaian serupa yang dipakai para tokoh dipanggil Jokowi untuk diminta menjadi menteri.

"Baru dapat penyampaian untuk hadir dan ketemu bapak presiden," kata Syahrul Yasin Limpo kepada awak media di Istana Negara.