Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bertemu GP Ansor, PDIP Bahas Pancasila dan Indonesia Raya

Bertemu GP Ansor, PDIP Bahas Pancasila dan Indonesia Raya PDIP Bertemu GP Ansor. ©2020 Merdeka.com/Liputan6.com

Merdeka.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) bertemu organisasi sayap kepemudaan Nahdatul Ulama (NU) GP Ansor. Pertemuan yang berlangsung tertutup tersebut, membahas sejumlah hal. Diantaranya menguatkan untuk pembangunan bangsa dalam kerangka Pancasila demi Indonesia Raya.

Turut hadir Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto bersama kader PDIP yang berasal dari unsur NU seperti Gus Nabil Haroen dan Sekjen Bamusi Falah Amru. Mereka diterima jajaran GP Ansor yang dipimpin Gus Yaqut Cholil Qoumas.

Hasto menjelaskan soal hasil Rapat Kerja Nasional partainya 10-12 Januari lalu, khususnya soal konsep haluan negara.

"Intinya seluruh gerakan Indonesia Maju harus berbasis penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, dimana ini relevan bagi anak muda. Maka itu kami sampaikan ke GP Ansor," kata Hasto di Jakarta, Kamis (16/1).

Menurut dia, hal ini sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Bung Karno.

"Bung Karno mengatakan Islam harus menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mengejar ketertinggalannya. Dan ternyata ini diterima baik oleh Ansor karena sebenarnya kita ini saudara sekandung sejak perjuangan berdirinya Indonesia," ungkap Hasto.

Dia menuturkan, pertemuan ini menghasilkan sebuah komitmen bekerja sama dalam kaderisasasi kepemimpinan bersama, terlebih membangun generasi muda.

"Dari dulu sejarah sudah menunjukkan kebersamaan Nasionalis dan NU," kata Hasto.

Sementara itu, Anggota DPR dari Fraksi PDIP, Gus Nabiel Haroen, menambahkan, sebagai warga NU dan anggota Fraksi PDIP, dirinya sudah merasa partai itu sebagai rumah sendiri.

"Saya merasa di PDI Perjuangan itu seperti di rumah sendiri, bukan di rumah orang lain," kata Gus Nabil.

Lebih jauh, untuk kerja sama PDIP dan Ansor, Gus Nabiel memastikan itu adalah hal konkret. Dan secara ideologis, takkan berbenturan. "Karena kami sama-sama memiliki frame kebangsaan. Dan yang biasa mengganggu kami juga sama," tambah Gus Nabiel.

Di tempat yang sama, Gus Yaqut menegaskan, pihaknya menerima banyak ilmu lewat pertemuan dengan Hasto bersama jajarannya. Khususnya mengenai kebangsaan dan peradaban.

"Kami mendapat inspirasi membangun kembali peradaban Indonesia yang dulu pernah maju," kata Gus Yaqut.

Lebih jauh, dia menuturkan kebersamaan PDIP dengan NU bukanlah isapan jempol. Sebab keduanya seakan selalu diikat oleh rasa yang sama.

Dia mencontohkan, bagaimana kaum nasionalis dan NU menghadapi ancaman dari kelompok-kelompok yang mengancam keutuhan bangsa, bahkan sering melakukan upaya adu domba.

"Malam ini menjadi penguatan komitmen agar itu tak terjadi. Kita rasakan betul itu. Selama ini Islam dibenturkan dengan Pancasila. Dan kami sepakat menyelesaikan ini lewat kerja bersama," pungkasnya.

Sumber: Liputan6.com

(mdk/fik)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
21 Januari: Peringatan Hari Pelukan Nasional, Berikut Sejarah dan Tujuannya

21 Januari: Peringatan Hari Pelukan Nasional, Berikut Sejarah dan Tujuannya

Hari Pelukan Nasional dirayakan setiap tahun pada tanggal 21 Januari.

Baca Selengkapnya
Hasil Rekapitulasi 15 Provinsi: Prabowo Unggul Disusul Anies dan Ganjar

Hasil Rekapitulasi 15 Provinsi: Prabowo Unggul Disusul Anies dan Ganjar

Hasil Rekapitulasi 15 Provinsi: Prabowo Unggul Disusul Anies dan Ganjar

Baca Selengkapnya
Rapat Pleno Hasil Pemilu Luar Negeri, Saksi Ganjar-Mahfud Cecar KPU soal Anomali Sirekap

Rapat Pleno Hasil Pemilu Luar Negeri, Saksi Ganjar-Mahfud Cecar KPU soal Anomali Sirekap

Ketua Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) Hasyim Asy’ari memimpin rapat pleno hasil rekapitulasi suara Pemilu 2024 di luar negeri hari ini.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
TKN soal Anies-Ganjar Beri Rapor Merah Kemenhan Era Prabowo: Tampil Politisi Tak Ngerti Pertahanan

TKN soal Anies-Ganjar Beri Rapor Merah Kemenhan Era Prabowo: Tampil Politisi Tak Ngerti Pertahanan

TKN Prabowo-Gibran menilai Anies dan Ganjar tidak punya kapastitas untuk menilai hal tersebut.

Baca Selengkapnya
Bapaknya Pejabat Negara, Pria Ini Kenal Megawati Sejak Usia 5 Tahun Hingga Sukses Jadi Kepala Daerah

Bapaknya Pejabat Negara, Pria Ini Kenal Megawati Sejak Usia 5 Tahun Hingga Sukses Jadi Kepala Daerah

Anak tokoh nasional dianggap 'akrab' dengan Megawati sejak usia 5 tahun sampai sukses menjadi kepala daerah. Siapa sosok yang dimaksud?

Baca Selengkapnya
22 Januari: Hari Pejalan Kaki Nasional, Pahami Hak-Haknya

22 Januari: Hari Pejalan Kaki Nasional, Pahami Hak-Haknya

Penting untuk memperhatikan hak-hak pejalan kaki di lalu lintas.

Baca Selengkapnya
Rangkuman Sementara Rekapitulasi Nasional Anies-Prabowo dan Ganjar di 15 Provinsi

Rangkuman Sementara Rekapitulasi Nasional Anies-Prabowo dan Ganjar di 15 Provinsi

Berdasarkan catatan merdeka.com, pada Rabu (13/3), KPU sudah melakukan rekapitulasi Pilpres 2024 tingkat nasional di 15 provinsi

Baca Selengkapnya
Ganjar Pranowo Janji Hapus Batas Usia Pelamar Kerja: Itu Hak Warga Negara

Ganjar Pranowo Janji Hapus Batas Usia Pelamar Kerja: Itu Hak Warga Negara

Ganjar berkomitmen memberikan hak setiap warga negara secara adil, termasuk hak mendapatkan pekerjaan.

Baca Selengkapnya
Sejumlah Tokoh Nasional Hadiri Pemakaman Sesepuh Jabar Solihin GP

Sejumlah Tokoh Nasional Hadiri Pemakaman Sesepuh Jabar Solihin GP

Mantan Gubernur Jawa Barat, Letnan Jenderal (Purn) Solihin Gautama Purwanegara (GP) meninggal dunia pada Selasa (5/2).

Baca Selengkapnya