Berpakaian seksi, belasan gadis diciduk di warung jablay
Merdeka.com - Belasan perempuan di bawah umur terjaring razia penyakit masyarakat (pekat) yang dilakukan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan. Kepala Satpol PP Balangan Ardiansyah mengatakan mereka diciduk ketika berada di warung jablay yang berderet di sepanjang pinggiran jalan utama A Yani yang melintasi Kecamatan Batu Mandi dan Paringin Kota.
Ardiansyah mengatakan, sebagian dari mereka masih berusia belia atau di bawah 17 tahun dan belum mempunyai kartu tanda penduduk (KTP).
"Mempekerjakan gadis di bawah umur merupakan salah satu pelanggaran sehingga harus dijaring dan diberikan pembinaan," kata Ardiansyah seperti dikutip dari Antara, Kamis (4/9).
Pihaknya sudah berkali-kali mengimbau kepada pemilik warung agar tidak mempekerjakan gadis di bawah umur. Namun pada kenyataannya, para pemilik warung tetap saja mempekerjakan anak-anak yang seharusnya masih sekolah.
"Kalau kita sudah habis kesabaran bukan tidak mungkin nanti akan kita tindak dengan tegas, termasuk menyidangkannya di pengadilan," tegasnya.
Dari razia yang dimulai dari pukul 23.00 Wita tersebut, setidaknya ada 18 perempuan dan dua orang pria yang diciduk. Mereka tidak mempunyai KTP, berpakaian seksi dan membuka warung lewat dari pukul 00.00 Wita.
"Kita sangat serius memberantas penyakit masyarakat yang marak terjadi di warung-warung malam ini," imbuhnya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tersandung kasus dugaan pelecehan seksual, kedua kader PSI tersebut dipecat dari jabatannya
Baca SelengkapnyaSaat ditemukan tubuh korban kulitnya sudah terkelupas, kepala membusuk dan kedua tangannya terlihat daging.
Baca SelengkapnyaSinggah di warung tenda pecel, sang jenderal menikmati hidangan dengan lahap.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Polres Malang langsung menggelar olah TKP di lokasi kejadian untuk mengetahui penyebab kematian korban.
Baca SelengkapnyaRela merantau, ia setiap harinya harus menjual dagangan baksonya.
Baca SelengkapnyaSeorang pemuda berinisial NS (21) tewas setelah dibacok sekelompok orang tak dikenal di warung kopi Jalan Mangkrik, Bekasi.
Baca SelengkapnyaMenyesap kopi dan menyantap jajanan di warung Abah Unang menawarkan pengalaman mirip negeri di atas awan.
Baca SelengkapnyaKarena tak dikasih untuk utang rokok, IM membakar warung kelontong di Jakarta Barat
Baca SelengkapnyaUntuk memudahkan koordniasi, Giyatono membuat paguyuban pembuat keris. Paguyuban itu telah terdaftar sebagai salah satu kluster BRI
Baca Selengkapnya