Beredar video penganiayaan tahanan di Polres Maluku Tenggara
Merdeka.com - Video kekerasan diduga terjadi di dalam rumah tahanan (rutan) beredar di kalangan publik. Video itu beredar dalam format 3gp, bahkan ada pula yang mengunggahnya di situs YouTube. Dalam video tersebut tiga orang tahanan tengah disiksa dengan cara dihajar habis-habisan oleh tahanan lain.
Parahnya, 3 orang yang dianiaya tersebut dihajar dalam keadaan tanpa busana. Disebutkan peristiwa di luar peri kemanusiaan itu terjadi di Polres Maluku Tenggara (Kota Tual), 3 bulan lalu.
Tim Advokasi dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kabupaten Tual sangat menyayangkan isi dalam video tersebut.
"Yang kami sesali itu dalam Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan (SP2HP) hanya masalah IT, pornografi kasus penyiksaannya tidak diangkat," ujar Kepala Bidang PTKP (advokasi) HMI Tual Mirsat Tamher kepada wartawan di Gedung DPR, Jumat (15/02).
Menurutnya, tindakan penganiayaan itu bermula saat pertama penahanan korban setelah melakukan penyidikan. Setibanya di ruangan tahanan Polres Malra korban ditelanjangi dan disiksa dengan cara dipukuli.
Dia mengatakan, penganiayaan ini terjadi mulai pukul 15.00 WIT hingga pukul 22.00 WIT tiga bulan lalu. Aksi biadab itu dilakukan dengan bebas tanpa pengawasan dari pihak kepolisian. Atas kejadian itu pihak keluarga sangat marah.
"Mereka tak punya hak mengadili," katanya.
Kejadian itu sudah dilaporkan ke Propam Mabes Polri, Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkum HAM) dan Komisi III DPR.
Pihaknya masih menunggu jadwal diterima oleh Komisi III DPR. Mereka juga sudah melaporkan kejadian tersebut ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM).
"Sudah dilaporin ke Komnas HAM, katanya secepatnya diselidiki lebih lanjut ke Polres," tutur dia.
Adapun tiga orang yang dianiaya tersebut, menurut Tamher, terpidana kasus pencabulan. Sementara 6 orang penganiaya itu terlibat kasus judi togel dan narkoba.
Saat dikonfirmasi, Kasatreskrim Polres Maluku Tenggara, AKP Umar Kelean, mengaku belum mengetahui kejadian itu. Dia mengaku baru mendengarnya.
"Nanti dicek, saya belum tahu," katanya kepada merdeka.com.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Usai pertemuan, para wartawan meminta Paloh menggandeng tangan Anies saat sesi foto yang ditolaknya.
Baca SelengkapnyaSebanyak 12 orang yang ada di dalam kendaraan tewas.
Baca SelengkapnyaBintang Balqis Maulana, seorang santri asal Banyuwangi kembali ke ke pelukan orangtuanya dalam kondisi meninggal dunia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Cerita petani berhasil panen padi hingga 1 ton di lahan transmigrasi yang ia garap.
Baca SelengkapnyaMereka terdampar di pulau yang sangat terpencil di Samudra Pasifik.
Baca SelengkapnyaZulhas mengatakan, masa tanam padi mundur, karena musim panas berkepanjangan.
Baca SelengkapnyaKapolres Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro mengatakan delapan tahanan sudah ditangkap dalam tiga hari pengejaran
Baca SelengkapnyaJejeran spanduk dipasang saat acara Desak Anies di Semarang, Senin 6 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, ketiganya kabur dari sel dengan cara merusak terali besi sel dengan menggunakan gergaji pada Senin (11/3) lalu.
Baca Selengkapnya