Bentrok 2 kelompok di Timika dipicu rebutan penumpang antar ojek
Merdeka.com - Bentrok antarwarga terjadi di Kota Timika, Selasa (1/3) hingga Rabu (2/3). Penyebabnya karena sejumlah tukang ojek di sana berebut penumpang. Situasi keamanan di Kota Timika sempat tegang.
"Bentrok kedua kelompok warga itu bermula dari masalah sepele antar tukang ojek, soal perebutan penumpang," kata Kapolres Timika AKBP Yustanto Mudjiharso kepada Antara, Kamis (3/3).
Dia mengingatkan semua pihak untuk menahan diri dan tidak terpengaruh dengan berbagai isu yang sengaja disebarkan oleh provokator untuk memecah-belah masyarakat Mimika.
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
-
Bagaimana polisi mengurai kemacetan akibat demo buruh? Polisi saat ini sudah melakukan rekayasa lalu lintas.
-
Bagaimana polisi membantu pemuda tersebut? Saat mereka berdua keluar tol, pemuda tersebut langsung diajak makan oleh anggota Polri yang tidak diketahui namanya itu. Pasalnya, pemuda tersebut belum makan dan masih harus melakukan perjalanan yang cukup panjang.“Ayo nanti keluar tol kita makan dulu, ya. Kita sarapan dulu, ya,” kata Polisi. Sesampainya di tempat makan, pemuda tersebut pun manghabiskan makanannya dengan lahap. Ia mengaku sudah kehabisan energi untuk berjalan kaki. Setelah makan, Polisi tersebut memberikan sejumlah uang dan sembako kepada pemuda itu untuk ongkos naik kendaraan umum dan bekal selama di rumah.“Buat bekal, buat ongkos ini, ya, cukup ya. Ini sembako buat bawa balik. Hati-hati di jalan, ya
-
Dimana peristiwa polisi mengancam warga itu terjadi? Peristiwa itu terjadi di Palembang, Senin (18/12) pukul 11.30 WIB.
-
Kenapa polisi itu disekap? Kejadian itu berawal dari rasa sakit hati pelaku AI terhadap istri korban. Karena telah memberitahukan tempat tinggal dan alamat bekerja tersangka terhadap orang yang mencarinya," ujar Kasat Reskrim Polrestro Tangerang, Rabu (8/11).
-
Kenapa pangkat polisi penting? Selain itu pangkat juga merupakan syarat mutlak yang perlu dimiliki oleh anggota Polri jika hendak mendapatkan amanat untuk mengemban jabatan tertentu.
"Kalau masih ada pihak-pihak yang memprovokasi masyarakat, kami akan lakukan upaya paksa. Para tokoh masyarakat Kei dan KKJB (Kerukunan Keluarga Jawa Bersatu) sudah sepakat untuk mengendalikan massanya masing-masing," tegas Yustanto.
Hingga kini aparat Polri dibantu TNI masih disiagakan di beberapa titik di Kota Timika seperti di belakang Kantor PT Pos Indonesia Kelurahan Kwamki.
Informasi yang dihimpun, gara-gara bentrok tersebut, massa salah satu kelompok sempat menyerang permukiman warga di sekitar Jalan KH Dewantara dan belakang kompleks pasar lama Kelurahan Koperapoka.
Aksi penyerangan dipicu oleh adanya isu menyebar bahwa korban penganiayaan, Bosco Helyanan (28) sudah meninggal di RSUD Mimika. Pelaku penganiayaan Bosco Helyanan sudah diamankan oleh Polsek Mimika Baru.
"Pemicu kejadian karena ada isu yang menyebutkan bahwa kelompok Madura mau menyerang kelompok Kei. Ada lagi isu bahwa korban sudah meninggal di RSUD Mimika. Itu yang memicu massa kelompok Kei ingin melakukan pembalasan. Ternyata semua itu tidak benar," jelas Yustanto.
Atas peristiwa bentrok itu, delapan warga dari kelompok penyerang diamankan oleh aparat kepolisian. Mereka dijerat pidana sebagaimana diatur dalam UU Darurat Nomor 12 tahun 1951, yakni membawa senjata tajam di depan umum, menghasut massa untuk melakukan tindak pidana.
Polisi akan menangkap dan memproses warga yang membawa senjata tajam di depan umum. "Saya ingatkan kepada siapa pun yang membawa senjata tajam lalu masuk ke jalan umum, akan kami tangkap dan proses. Kita harapkan masyarakat tidak ada lagi yang membuat aksi-aksi yang memicu kontroversi dan konflik," ujar Yustanto. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebanyak 17 orang mengalami luka-luka. Kasus ini masih diselidiki kepolisian.
Baca SelengkapnyaTim Densus 88 Antiteror Polri menangkap DE (28) di Bekasi, Senin (14/8). Tersangka tindak pidana terorisme ini merupakan karyawan BUMN.
Baca SelengkapnyaPara pelaku kemudian merampas HP milik korban di tas pinggang dan merebut kendaraan yang digunakan korban.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Meski demikian, Irto mengimbau para pemudik untuk mengisi penuh tangki BBM sebelum melaksanakan perjalanan mudik.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi di Jalan Raya Narogong Kelurahan Bojong Menteng Kecamatan Bekasi Timur, pada Sabtu (9/3) subuh.
Baca SelengkapnyaSalah satu peserta konvoi memprovokasi dengan mengatakan ada dari anggota mereka ditangkap polisi.
Baca SelengkapnyaKorban dianiaya dengan cara disiram diduga dengan air keras lalu dibacok dengan celurit.
Baca SelengkapnyaPemeriksaan skrining juga dilakukan kepada masyarakat yang mengalami batuk- batuk lebih dari tiga bulan.
Baca SelengkapnyaAda seorang wanita yang sedang menyebrang jalan dari barat menuju timur. Sehingga, korban pun tertabrak.
Baca Selengkapnya