Bentrok 2 kelompok di Timika dipicu rebutan penumpang antar ojek
Merdeka.com - Bentrok antarwarga terjadi di Kota Timika, Selasa (1/3) hingga Rabu (2/3). Penyebabnya karena sejumlah tukang ojek di sana berebut penumpang. Situasi keamanan di Kota Timika sempat tegang.
"Bentrok kedua kelompok warga itu bermula dari masalah sepele antar tukang ojek, soal perebutan penumpang," kata Kapolres Timika AKBP Yustanto Mudjiharso kepada Antara, Kamis (3/3).
Dia mengingatkan semua pihak untuk menahan diri dan tidak terpengaruh dengan berbagai isu yang sengaja disebarkan oleh provokator untuk memecah-belah masyarakat Mimika.
-
Kenapa polisi mengimbau warga untuk tidak meniru perilaku yang ada di video? 'Kami sudah mengidentifikasi keempat korban yang mabuk dan mengimbau kepada masyarakat untuk tidak meniru perilaku tersebut, karena bisa membahayakan kesehatan dan keselamatan,' kata Kabid Humas Polda Kalsel Kombes Pol Adam Erwindi di Banjarmasin.
-
Mengapa masyarakat diminta waspada? BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga yang ditetapkan sejak November 2020.
-
Siapa yang meminta polisi untuk tidak mengintimidasi? Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni mengimbau agar kepolisian tidak melakukan intimidasi atau tekanan kepada seluruh pihak menjelang berakhirnya masa kampanye Pemilu 2024.
-
Siapa yang meminta masyarakat hati-hati? Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta masyarakat untuk tidak memberikan foto diri beserta KTP secara sembarangan.
-
Kenapa polisi tersebut mengancam warga? 'Kau belum tahu di keluarga aku banyak yang jadi polisi ye, kau belum tahu dengan aku ye,' kata pelaku mengancam korban.
-
Bagaimana Polisi Pekanbaru melibatkan admin medsos untuk cegah hoax? Polresta Pekanbaru mengambil langkah inovatif dengan melibatkan admin media sosial publik dalam upaya mencegah hoaks dan isu sara selama Pemilu 2024.Kolaborasi ini terwujud dalam diskusi santai antara Satreskrim Polresta Pekanbaru, dipimpin oleh Kasat Reskrim Kompol Bery Juana Putra, dan sejumlah admin media sosial di salah satu kafe di Pekanbaru.
"Kalau masih ada pihak-pihak yang memprovokasi masyarakat, kami akan lakukan upaya paksa. Para tokoh masyarakat Kei dan KKJB (Kerukunan Keluarga Jawa Bersatu) sudah sepakat untuk mengendalikan massanya masing-masing," tegas Yustanto.
Hingga kini aparat Polri dibantu TNI masih disiagakan di beberapa titik di Kota Timika seperti di belakang Kantor PT Pos Indonesia Kelurahan Kwamki.
Informasi yang dihimpun, gara-gara bentrok tersebut, massa salah satu kelompok sempat menyerang permukiman warga di sekitar Jalan KH Dewantara dan belakang kompleks pasar lama Kelurahan Koperapoka.
Aksi penyerangan dipicu oleh adanya isu menyebar bahwa korban penganiayaan, Bosco Helyanan (28) sudah meninggal di RSUD Mimika. Pelaku penganiayaan Bosco Helyanan sudah diamankan oleh Polsek Mimika Baru.
"Pemicu kejadian karena ada isu yang menyebutkan bahwa kelompok Madura mau menyerang kelompok Kei. Ada lagi isu bahwa korban sudah meninggal di RSUD Mimika. Itu yang memicu massa kelompok Kei ingin melakukan pembalasan. Ternyata semua itu tidak benar," jelas Yustanto.
Atas peristiwa bentrok itu, delapan warga dari kelompok penyerang diamankan oleh aparat kepolisian. Mereka dijerat pidana sebagaimana diatur dalam UU Darurat Nomor 12 tahun 1951, yakni membawa senjata tajam di depan umum, menghasut massa untuk melakukan tindak pidana.
Polisi akan menangkap dan memproses warga yang membawa senjata tajam di depan umum. "Saya ingatkan kepada siapa pun yang membawa senjata tajam lalu masuk ke jalan umum, akan kami tangkap dan proses. Kita harapkan masyarakat tidak ada lagi yang membuat aksi-aksi yang memicu kontroversi dan konflik," ujar Yustanto. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tawuran ini sempat viral di media sosial, karena memicu kemacetan.
Baca SelengkapnyaPria berjaket kuning ini duduk di atas punggung pemuda yang tengah terbaring. Sontak, bapak tersebut meninju pemuda dari belakang.
Baca SelengkapnyaMassa menolak Pemilu curang sampai menerobos barikade polisi.
Baca SelengkapnyaPolisi memastikan masyarakat tak perlu khawatir mengingat saat ini kondisi Bitung sudah kondusif.
Baca Selengkapnyaejauh ini, belum ada laporan yang diterima oleh kepolisian dari kedua belah pihak.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat orator dari atas mobil komando mendesak agar barrier dibuka sehingga massa bisa menyampaikan aspirasi di depan Istana Merdeka.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut kondisi Kota Bitung saat ini aman dan terkendali.
Baca SelengkapnyaWakasat Samapta Polres Metro Depok AKP Winam Agus mendatangi mereka dan meminta agar menghentikan pertikaian.
Baca SelengkapnyaDuduk Perkara Pengemudi Ojol Ado Jotos dengan Sekuruti Stasiun LRT Kuningan
Baca SelengkapnyaTerdengar pula suara di video menyebut perkelahian dua driver ojol itu menyebabkan kemacetan.
Baca SelengkapnyaKapolres menyesalkan tindakan warga yang menghalangi penangkapan pelaku kejahatan bahkan menyerang dan menyandera polisi.
Baca SelengkapnyaPetugas saat ini telah menangkap terduga pelaku inisial U yang merupakan anggota dari salah satu ormas.
Baca Selengkapnya