Merdeka.com - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sulawesi Selatan (Sulsel) belum menemukan penyakit kuku dan mulut (PMK) pada ternak di provinsi itu. Stok sapi dan kambung kurban pun dipastikan tidak terganggu jelang perayaan Iduladha.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sulsel Taufiq memprediksi akan ada peningkatan konsumsi hewan kurban saat momen Iduladha. Sekurangnya sudah tersedia 57 ribu ekor hewan ternak yang siap dikurbankan saat momen Iduladha nanti.

"Jumlahnya meningkat dibandingkan tahun lalu yang hanya sekitar 40 ribu ekor hewan kurban. Kenaikan ini kami prediksi karena mulai membaiknya ekonomi masyarakat dan juga kelonggaran terkait Covid-19," tutur Taufiq seusai Rakor Antisipasi PMK di Hotel Four Point by Sheraton Makassar, Selasa (17/5).

Swasembada Daging Terjaga

Dengan jumlah hewan kurban mencapai 57 ribu ekor, pihaknya yakin swasembada daging di Sulsel tetap terjaga meski ancaman PMK menghantui. Begitupun, pihaknya bersama stakeholder tetap mengantisipasi ancaman PMK.

"Sampai saat ini belum ditemukan soal PMK. Mudah-mudahan stakeholder lain membantu. Jika ada ditemukan (kasus PMK), bisa dilaporkan secepatnya ke dinas untuk diperiksa penyakit apa," sebutnya.

Kepala Balai Karantina Pertanian Makassar Lutfhi Natsir juga memprediksi stok daging dipastikan cukup untuk memenuhi kebutuhan saat Iduladha.

"Kalau tidak salah kebutuhan daging hanya 600 ribu. Kami yakin kebutuhan daging saat momen Iduladha terpenuhi dan semoga tidak ada hambatan," tuturnya.

Luthfi mengaku sebelumnya Balai Karantina telah mematangkan antisipasi dan mitigasi untuk mencegah PMK. Di antaranya dengan memberikan semacam treatment bagi hewan ternak, vaksinasi, dan mengawasi lalu lintas perdagangan hewan ternak.

"Pencegahannya seperti monitoring, pemantauan dan kalau ternak sudah terjangkit, kentara dari mulutnya. Insyaallah Sulsel belum ada gejala dan belum ada laporan mengenai adanya penyakit PMK," ucapnya.