Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Beli Inter Milan, jangan sebut Erick Thohir tak nasionalis

Beli Inter Milan, jangan sebut Erick Thohir tak nasionalis Erick Thohir dan Intermilan. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Presiden Internazionale Milan, Massimo Moratti, akhirnya melepas 70 persen kepemilikan sahamnya di klub sepak bola Italia itu kepada trio pengusaha Indonesia Erick Thohir, Rosan Roeslani, dan Handy Soetedjo yang tergabung dalam International Sports Capital. Uang sebesar USD 476 juta atau senilai Rp 5,2 triliun dibayarkan Erick.

Aksi bisnis Erick di dunia olah raga ini bukan yang pertama. Erick sejak lama dikenal menggemari basket. Dia memiliki klub Satria Muda yang berlaga di kompetisi basket nasional. Erick juga bersama sebuah konsorsium mengambil alih kepemilikan klub basket NBA Philadelphia 76ers. Aksi Erick di Amerika belum berhenti ketika dia mengakuisisi saham di klub Major League Soccer (MLS) DC United.

Pengamat sepak bola yang juga pengajar di Universitas Indonesia (UI) Ari Junaedi menganggap langkah Erick Thohir mengambil alih Inter Milan sangat tepat karena langkah terobosan ini dianggap mujarab untuk "menyeret" sepak bola nasional ke pentas dunia.

"Saya yakin jika ada pemain nasional kita memiliki talenta yang berkualitas maka akses untuk menembus pentas dunia makin terbuka lebar. Jangan dilihat dari jumlah uang yang dikeluarkan Erick setara dengan berapa banyak stadion sepak bola modern bisa dibangun di tanah air atau berapa besar pengembangan sepak bola di tanah air, kita saatnya untuk go international. Harus diakui sebagai pengusaha, pengambilalihan Inter Milan oleh Erick karena bernilai ekonomis yang tinggi," jelas Ari dalam perbincangan dengan merdeka.com, Kamis (17/10).

Ari melihat, klub Inter Milan sebagai juara tiga kali gelar Piala Champions Eropa, 15 kali gelar scudetto, 3 kali Piala Liga Italia dan pernah juara dunia antar klub, memiliki nilai jual tinggi di mata pemasang iklan.

"Ingat, nilai jual siaran tayang pertandingan Inter Milan yang tinggi, penjualan merchandise serta faktor suporter yang besar di seluruh dunia menjadikan nilai bisnis Inter Milan sangat menjanjikan. Saya yakin dengan pengalaman Erick mengolah klub basket NBA Philadelphia 76ers serta klub sepak bola MLS DC United di AS serta beragam lini usaha di tanah air dan mancanegara, sentuhan tangan midas akan bertaji di Inter Milan," kata peraih gelar doktor komunikasi politik ini.

Terkait kritikan seharusnya uang Erick bisa dipakai untuk membangun sepak bola di Indonesia, Ari menilai, sebenarnya bos Grup Mahaka itu sudah membuka akses bagi para pemain Indonesia. "Buktinya Syamsir Alam dan Andik Vermansyah. Hanya saja mungkin karena kelas pemain kita yang belum optimal. Andik hanya sempat trial 2 minggu dan Syamsir baru masuk skuad kelas reserve DC United," ujarnya.

"Harus diakui, sebagai bisnisman tentu Erick juga harus berhitung soal investasinya. Wajar jika Erick lebih memilih Inter Milan ketimbang memodali persepakbolaan di Indonesia," imbuh Ari.

Dia menegaskan, tidak ada yang salah dengan langkah Erick berinvestasi di luar negeri ketimbang di dalam negeri. "Sangat salah jika Erick disebut tidak nasionalis hanya karena membeli Inter Milan dan tidak langsung membenahi persepakbolaan tanah air. Justru dengan membeli Inter Milan, akses pemain nasional untuk berkiprah di pentas dunia makin terbuka lebar," tandas Ari.

(mdk/bal)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Erick Thohir: Kalau Ada yang Protes Hilirisasi, Perlu Dipertanyakan Nasionalismenya

Erick Thohir: Kalau Ada yang Protes Hilirisasi, Perlu Dipertanyakan Nasionalismenya

Erick Thohir buka suara mengenai masih banyaknya pihak yang tak setuju dengan hilirisasi.

Baca Selengkapnya
Erick Thohir Janjikan Prabowo Tampil Bagus di Debat Capres Karena Punya Tim Hebat

Erick Thohir Janjikan Prabowo Tampil Bagus di Debat Capres Karena Punya Tim Hebat

Erick Thohir turut mengawal Prabowo Subianto tampil di Debat Capres terakhir.

Baca Selengkapnya
Erick Thohir: VAR Mulai Diterapkan pada Babak Championship BRI Liga 1 Musim ini

Erick Thohir: VAR Mulai Diterapkan pada Babak Championship BRI Liga 1 Musim ini

Erick Thohir: VAR Mulai Diterapkan pada Babak Championship BRI Liga 1 Musim ini

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ketum PSSI Erick Thohir: Kalau Shin Tae Yong Dilirik Negara Lain, Saya Enggak Bisa Larang

Ketum PSSI Erick Thohir: Kalau Shin Tae Yong Dilirik Negara Lain, Saya Enggak Bisa Larang

"Saya enggak bisa melarang. Yang pasti, coach Shin Tae Yong sama saya bersepakat kontraknya sampai Juni (2024)," kata Erick

Baca Selengkapnya
Foto: Wajah Kecewa Ketum PSSI Erick Thohir Saat Timnas Indonesia Dibantai Irak di Piala Asia 2023

Foto: Wajah Kecewa Ketum PSSI Erick Thohir Saat Timnas Indonesia Dibantai Irak di Piala Asia 2023

Ketum PSSI Erick Thohir terlihat begitu ekspresif. Dia tak bisa menyembunyikan wajah kecewanya kala Timnas Indonesia menyerah 1-3 dari Irak.

Baca Selengkapnya
Erick Thohir Hanya Selesaikan 79 PSN BUMN: Sebuah Target yang Tidak Mudah

Erick Thohir Hanya Selesaikan 79 PSN BUMN: Sebuah Target yang Tidak Mudah

Erick Thohir Hanya Selesaikan 79 PSN BUMN: Sebuah Target yang Tidak Mudah

Baca Selengkapnya
Pesan Erick Thohir ke Timnas Indonesia Jelang Lawan Jepang: Harus Buat Sejarah Baru!

Pesan Erick Thohir ke Timnas Indonesia Jelang Lawan Jepang: Harus Buat Sejarah Baru!

Erick terbang langsung ke hotel tempat para pemain menginap di Doha, Qatar, untuk menyampaikan wejangan tersebut.

Baca Selengkapnya
Erick Thohir: Jokowi Senang Timnas Cetak Sejarah Lolos ke-16 Besar Piala Asia Pertama Kalinya

Erick Thohir: Jokowi Senang Timnas Cetak Sejarah Lolos ke-16 Besar Piala Asia Pertama Kalinya

Indonesia akan melawan Australia dalam pertandingan babak 16 besar Piala Asia 2023

Baca Selengkapnya
Erick Thohir Resmi Bubarkan Tujuh Perusahaan BUMN, Ini Daftar Lengkapnya

Erick Thohir Resmi Bubarkan Tujuh Perusahaan BUMN, Ini Daftar Lengkapnya

Pembubaran terhadap tujuh perusahaan BUMN tersebut lantaran secara bisnis sudah tidak mampu lagi bersaing.

Baca Selengkapnya