Merdeka.com - SN (26), mahasiswa salah satu kampus di kota Balikpapan, Kalimantan Timur, diciduk petugas gabungan. Dia menjadi terduga pengedar sabu. Uang tunai Rp 37,1 juta hasil bisnis haram itu pun disita petugas.

Keterangan diperoleh, SN yang berstatus mahasiswa itu, ditangkap tim gabungan BNN Kota Balikpapan dan Polres Balikpapan, Kamis (18/5) kemarin sekira pukul 16.00 Wita, di kawasan Jalan Sultan Hasanuddin, Balikpapan Barat.

"Jadi di kawasan itu, dari informasi masyarakat ya, sering jadi tempat transaksi jual beli sabu. Diduga, pengedarnya seorang mahasiswa," kata Kepala BNN Provinsi Kalimantan Timur Brigjen Sufyan Syarif, dalam keterangan dia, Jumat (19/5).

Usai mengamankan SN dengan barang bukti diantaranya uang tunai Rp 3,6 juta hasil jualan sabu, dan menginterogasinya, SN mengaku sabu yang dia bawa, milik temannya, Ita dan Sappe, yang kemudian ikut diciduk petugas BNN di hari yang sama.

"Kita kembangkan penyelidikan, mengarah ke istri SN. Di rumah istri SN itu, kita kembali amankan uang tunai sekitar Rp 33,5 juta hasil jual sabu itu. Jadi, ada sekitar Rp 37.171.000 yang kita sita," ujar Sufyan.

Tidak hanya uang tunai, petugas juga mengamankan sederetan barang bukti lain, diantaranya 8,1 gram sabu dalam 4 paket siap edar, timbangan digital, plastik flip, alat isap sabu, hingga telepon selular.

"Para tersangka ini, SN dan 2 temannya, kesemuanya kita amankan di kantor BNN Balikpapan. Kasusnya masih kita kembangkan, tim masih di lapangan ya," terang Sufyan.

Ketiga pelaku terduga pengedar sabu, mendekam di sel penjara BNN Balikpapan. Mereka dijerat dengan Undang-undang No.35 Tahun 2009 tentang Narkotika. "Di samping kita lakukan upaya pencegahan, kami juga terus melakukan penindakan."