Begini tanggapan Deddy Mizwar soal tuntutan guru honor Bekasi
Merdeka.com - Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar, menanggapi ratusan tenaga pendidik dan staf tata usaha untuk SMA dan SMK Negeri di Kota Bekasi mengeluhkan kesejahteraan. Apalagi sejak kewenangan sekolah tersebut diambil alih provinsi.
"Di daerah lain malah bersyukur, seperti Indramayu, Cianjur, mereka sangat bersyukur," kata Deddy di Bekasi, Kamis (28/4).
Menurut Deddy, setelah pengambil alihan kewenangan SMA/SMK Negeri dari pemerintah daerah tingkat II ke provinsi, guru honor digaji per jam. "Satu jam yang tadinya kebanyakan Rp 35 ribu, sekarang kita naikkan menjadi Rp 75 ribu. Makanya daerah lain sangat bersyukur," ujar pemeran Naga Bonar ini.
"Kalau Kota Bekasi mau menambahkan silakan, asalkan urusannya selesai dulu," katanya.
Ratusan guru honorer SMA dan SMK Negeri di Kota Bekasi, Jawa Barat, menuntut pindah status menjadi pegawai kontrak di wilayah setempat. Sebab, sejak sekolah diambil alih kewenangannya provinsi, gaji diterima jauh lebih rendah.
"Ketika kewenangan masih di Pemerintah Kota Bekasi, honor yang saya terima sekitar Rp 2,05 juta setiap bulan. Itu pada tahun 2016," kata staf Tata Usaha di SMA Negeri 7, Kota Bekasi, Nurul Hidayat kepada merdeka.com beberapa waktu lalu.
Dia mengatakan, ketika kewenangan pindah ke Pemerintah Provinsi, Jawa Barat, pada 2017 otomatis status kepegawaiannya menjadi honor. Adapun, honor yang diterima sebesar Rp 60.000 sehari.
"Kalau sebulan tinggal hitung saja, Rp 1,5 juta. Kalau enggak masuk dipotong," kata dia.
Lebih ironis lagi ialah tenaga pengajar. Sebelumnya, guru kontrak digaji Rp 2,05 juta pada 2016. Namun, ketika kewenangan pindah ke provinsi, guru non PNS digaji Rp 75.000 per jam. Adapun, selama sebulan dibatasi maksimal 10 jam. "Sebulan itu gaji kami sebesar Rp 750.000," ujarnya.
Karena itu, ratusan guru maupun staf TU meminta kembali menjadi pegawai di bawah naungan pemerintah Kota Bekasi. Apalagi, saat ini nilai honor dan tunjangan setara dengan upah minimum sebesar Rp 3,6 juta.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cak Imin Janjikan Pesantren Hingga Sekolah Bebas PBB
Pemerintah diminta menjadikan guru ngaji sebagai prioritas negara.
Baca SelengkapnyaCak Imin: Kritik Guru Besar Jadi Peringatan untuk Pemerintahan Jokowi
Menurut Cak Imin, suara para guru besar dari pelbagai perguruan tinggi di tanah air menjadi peringatan bagi semua elemen bangsa.
Baca SelengkapnyaPernah Dilarang Sekolah karena Namanya Dianggap Tak Keren, Pria Nganjuk Ini Berhasil Jadi Dokter yang Dicintai Masyarakat
Namanya dianggap terlalu Jawa hingga tidak diizinkan sekolah di institusi pendidikan milik Belanda
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kelakuan Bejat Pembunuh Mahasiswi di Depok: Perkosa 3 Wanita, 1 Hamil dan 1 Dibunuh
Wira mengatakan pihaknya belum bisa banyak memberikan keterangan lebih lanjut terkait dengan kasus pemerkosaan tersebut.
Baca Selengkapnya11 Kali Beraksi, Pembobol Spesialis Sekolah Dasar Diciduk
Modusnya masuk dengan merusak pintu dengan mencongkel jendela ruangan.
Baca SelengkapnyaTujuh Pelaku Tawuran di Bekasi Ditangkap Polisi, Satu Masih di Bawah Umur
Peristiwa itu terjadi di Jalan Raya Narogong Kelurahan Bojong Menteng Kecamatan Bekasi Timur, pada Sabtu (9/3) subuh.
Baca SelengkapnyaSosok Polisi Nabung di Toko Bangunan Demi Bangun Sekolah Bikin Jenderal Polisi Takjub
Demi menebus asa membangun sekolah, seorang polisi rela menyisihkan gaji untuk menabung.
Baca SelengkapnyaBlak-blakan Mahasiswa UP soal Rektor ETH Usai Heboh Kasus Dugaan Pelecehan
Kendati sudah dinonaktifkan sebagai rektor, namun mahasiswa menolak ETH untuk tetap mengajar.
Baca SelengkapnyaKetua Lembaga Dakwah PBNU Gus Aab Kecelakaan di Tol Ngawi, Sopir Meninggal
Saat itu, Gus Aab dalam perjalanan dari Jember menuju Yogyakarta untuk menghadiri Konbes NU.
Baca Selengkapnya