Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Begini Cara Bupati Minahasa Atasi Kasus Gizi Buruk Warga yang Tidak Mampu

Begini Cara Bupati Minahasa Atasi Kasus Gizi Buruk Warga yang Tidak Mampu Pemkab Minahasa Mengunjungi Bayi Rafa yang Mengalami Gizi Buruk. ©2019 Merdeka.com

Merdeka.com - Perhatian serius kembali ditunjukkan Pemerintah Kabupaten Minahasa dalam menangani persoalan-persoalan sosial kemasyarakatan. Kali ini, pemerintah mengambil tindakan cepat dalam memfasilitasi penanganan kesehatan bagi Rafa Tampilang, bayi berumur 10 bulan asal Desa Kombi, Kecamatan Kombi, yang menderita gizi buruk.

Informasi yang dihimpun, Rafa sempat dirawat di RSU Tondano melalui jalur umum kerena pihak keluarga belum mengurus kartu Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dari BPJS Kesehatan. Dokter sempat menyarankan untuk memasang infus di hidung hingga lambung tapi pihak keluarga belum bisa mengiyakan dengan alasan ekonomi dan keterbatasan biaya.

Persoalan ini langsung ditindaklanjuti Bupati Minahasa Royke Octavian Roring dan Wakil Bupati Robby Dondokambey yang langsung menginstruksikan pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan dr Maya Rambitan dan Dirut RSUD Tondano dr Maryani Suronoto untuk mengunjungi dan melihat langsung kondisi Rafa. Tak hanya itu, RR-RD juga menginstruksikan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil bersama Dinas Sosial untuk berkoordinasi dan memfasilitasi pembuatan BPJS gratis dari pemerintah.

"Saat ini adik Rafa sudah dapat menikmati pengobatan secara intensif dengan menggunakan program BPJS gratis Pemerintah Kabupaten Minahasa," ujar Kepala Bagian Humas dan Protokoler Setdakab Minahasa, Maya Marina Kainde.

Kainde menjelaskan, Rafa dirawat melalui jalur pasien umum karena awalnya keluarga bayi malang itu tak tercover BPJS Kesehatan. Alasannya Rafa belum ada akta kelahiran, sehingga tak bisa melengkapi administrasi.

"Berkat perhatian Pak Bupati Royke Octavian Roring dan Pak Wakil Bupati Robby Dondokambey, persoalan yang awalnya dihadapi Rafa dan keluarga kini sudah bisa teratasi. Kini bayi Rafa sudah menerima perawatan medis yang dibutuhkan untuk pengobatan penyakitnya," tutur juru bicara Pemkab Minahasa ini sambil berharap kondisi kesehatan Rafa segera pulih.

Sementara dari informasi yang dirangkum, Rafa selama ini dirawat neneknya bernama Marjelin Makasaehe (44) yang hanya seorang buruh kebun. Sehari dia mendapat upah paling tinggi Rp 75 ribu. Itu pun kalau ada panggilan kerja. Kadang seminggu tak ada panggilan sama sekali.

Marjelin yang kini hidup menjanda harus berjuang menghidupi empat anaknya, juga cucunya Rafa. Sering tak punya uang sama sekali, Marjelin hanya mengandalkan belas kasih orang lain.

(mdk/hhw)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kisah Pemuda di Bogor Punya Omzet Rp 45 Juta/bulan Hanya dari Jualan Otak-otak, Kuncinya Tak Gengsi
Kisah Pemuda di Bogor Punya Omzet Rp 45 Juta/bulan Hanya dari Jualan Otak-otak, Kuncinya Tak Gengsi

Ajang menyadari bahwa gengsi tidak akan membuatnya sukses.

Baca Selengkapnya
Lahir dengan Fisik Tak Sempurna, Ini Kisah Perempuan Asal Trenggalek Habiskan Gaji PNS untuk Bantu Teman-teman Difabel
Lahir dengan Fisik Tak Sempurna, Ini Kisah Perempuan Asal Trenggalek Habiskan Gaji PNS untuk Bantu Teman-teman Difabel

Ia berpegang pada prinsip bahwa para difabel harus memiliki hak yang sama dengan manusia lainnya

Baca Selengkapnya
Enam Prajurit TNI Penganiaya Relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali Terancam 5 Tahun
Enam Prajurit TNI Penganiaya Relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali Terancam 5 Tahun

Berdasarkan hasil visum tim dokter, korban tidak ada yang mengalami luka dalam atau patah tulang.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Berkali-kali Gagal Masuk Universitas Negeri di Indonesia, Cewek Bermental Baja ini Dapat Beasiswa Kedokteran di Rusia
Berkali-kali Gagal Masuk Universitas Negeri di Indonesia, Cewek Bermental Baja ini Dapat Beasiswa Kedokteran di Rusia

Qonata, perempuan bermental baja menceritakan kisahnya saat berjuang mendapatkan beasiswa kedokteran di Rusia.

Baca Selengkapnya
Ratapan Korban Kebakaran Petojo Selatan, Anak Tidak Bisa Sekolah Usai Seragam dan Buku Ludes Dilalap Si Jago Merah
Ratapan Korban Kebakaran Petojo Selatan, Anak Tidak Bisa Sekolah Usai Seragam dan Buku Ludes Dilalap Si Jago Merah

Penyebab kebakaran hingga kini masih diselidiki polisi

Baca Selengkapnya
6 Orang Jadi Tersangka Penganiayaan Relawan Ganjar-Mahfud, Ganjar: Oknumnya Tak Boleh Semena-Mena
6 Orang Jadi Tersangka Penganiayaan Relawan Ganjar-Mahfud, Ganjar: Oknumnya Tak Boleh Semena-Mena

Ganjar Pranowo memuji gerak cepat Panglima TNI Agus Subiyanto dalam menangani kasus penganiayaan relawannya.

Baca Selengkapnya
IDI Harap RPP Kesehatan Tidak Buru-Buru Disahkan, Ini Alasannya
IDI Harap RPP Kesehatan Tidak Buru-Buru Disahkan, Ini Alasannya

IDI mengimbau Kemenkes tidak terburu-buru mengesahkan RPP Kesehatan

Baca Selengkapnya
Jeritan Hati Ibu Bayi yang Kritis di RSAB Harapan Kita Diduga karena Kelalaian Perawat, Cuma Dapat Minta Maaf dari Kepala Ruangan
Jeritan Hati Ibu Bayi yang Kritis di RSAB Harapan Kita Diduga karena Kelalaian Perawat, Cuma Dapat Minta Maaf dari Kepala Ruangan

Curhatan ibu bayi viral diduga jadi korban kelalaian pihak rumah sakit.

Baca Selengkapnya
Miris Bayi 1 Bulan Kritis Diduga karena Perawat RSAB Harapan Kita Lalai, 'Menteri Kesehatan Wajib Periksa para Perawat'
Miris Bayi 1 Bulan Kritis Diduga karena Perawat RSAB Harapan Kita Lalai, 'Menteri Kesehatan Wajib Periksa para Perawat'

Kasus bayi alami kritis karena diduga jadi korban kelalaian perawat.

Baca Selengkapnya