Begini Akhir Perseteruan Kasat Sabhara dengan Kapolres Blitar Soal Makian 'Banci'
Merdeka.com - Perseteruan antara Kasat Sabhara dengan Kapolres Blitar terkait makian banci berakhir di meja Biro SDM Polda Jawa Timur (Jatim). Kasus ini pun pada akhirnya hanya disebut sebagai miss komunikasi saja.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jatim Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, Biro SDM Polda Jatim telah melakukan konseling terhadap para pihak yang berseteru. Hasilnya, ia menyebut adanya miss komunikasi saja antara kedua belah pihak tersebut.
"Biro SDM Polda Jawa Timur telah melakukan konseling terhadap yang bersangkutan. Intinya adanya miss komunikasi saja. Terhadap keduanya sudah difasilitasi untuk dikomunikasikan di tingkat Biro SDM," ujarnya, Jumat (2/10).
Mengapa Biro SDM? Truno menyebut karena fungsi pembinaan setiap personel Polri itu memang dilakukan melalui Biro SDM. Lalu bagaimana terkait dengan surat pengunduran diri Kasat Sabhara Polres Blitar AKP Agus Hendro Tri Susetyo, ia mengatakan, jika hal itu dianggap sebagai tindakan emosional sesaat.
"Pengunduran diri, atau pensiun dini itu mungkin pada saat itu yang bersangkutan dalam kondisi labil atau emosional," ungkapnya.
Lalu bagaimana nasib sang Kasat saat ini, Truno tidak menjelaskan secara spesifik. Namun, ia hanya menyebut sejauh ini akan dilakukan penyegaran sementara di Polda Jatim. Dikonfirmasi ulang apakah sang Kasat akan diganti, ia pun membantahnya.
"Akan dilakukan penyegaran sementara di Polda Jatim. Tapi sejauh ini belum ada penggantian, tapi paling tidak, organisasi tetap bisa berjalan," tandasnya.
Soal 'borok' yang sempat dilontarkan oleh kedua belah pihak, Truno menyebut informasi itu masih kontraproduktif dan masih membutuhkan pembuktian.
"Perkataan tersebut dengan emosionalnya itu kan membutuhkan pembuktian tidak serta merta itu ada suatu kebenaran. Artinya kita tidak bisa men-judge di sini," katanya.
Sebelumnya merasa dihina oleh pimpinannya, Kasat Sabhara Polres Blitar AKP Agus Hendro Tri Susetyo mengajukan pengunduran diri secara tertulis ke Polda Jatim. Tidak hanya itu, ia juga melaporkan sang pimpinan karena dianggap cukup arogan terhadap anak buahnya.
Dia mengundurkan diri sebagai anggota kepolisian lantaran merasa telah dihina oleh Kapolres Blitar AKBP Ahmad Fanani Prasetyo.
"Sebenarnya saya ini sudah akumulasi dari senior saya. Akumulasi (kekesalan) kasat yang lain. Kalau ada yang tidak cocok gitu, maki-makian kasar itu sering disampaikan, mohon maaf, kadang sampai nyebut-nyebut binatang. Sama saya tidak separah itu, yang terakhir menyebut bencong, tidak berguna, banci, lemah dan lain-lain," kata Agus Hendro Tri Susetyo saat di Mapolda Jatim.
Perseteruan antara Kasat Shabara dengan Kapolres Blitar karena makian banci, ternyata tidak berhenti di situ saja. Mereka pun satu persatu justru mulai saling membongkar borok masing-masing.
Saat mengajukan surat pengunduran diri sebagai polisi di Mapolda Jatim, Kasat Sabhara Polres Blitar AKP Agus Hendro Tri Susetyo membongkar buruknya kinerja Kapolres Blitar AKBP Ahmad Fanani Prasetyo.
Demikian pula sebaliknya. Kapolres juga mengaku memiliki catatan buruk kinerja dari sang anak buah.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pesilat asal Lamongan disambut banjir air mata usai digelandang ke kantor polisi akibat terlibat kericuhan.
Baca SelengkapnyaMomen lucu Bintara Polisi bujangan dan komandannya saat kenaikan pangkat. Disiram air supaya cepat laku. Begini ulasannya.
Baca SelengkapnyaBank Rakyat Indonesia (BRI) menyalurkan bantuan tanggap darurat kepada warga terdampak banjir di Kabupaten Demak.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Calon penumpang yang telah memiliki tiket, bisa melakukan pembatalan tiket di loket stasiun. Nantinya akan dikembalikan 100 persen di luar bea pesan.
Baca SelengkapnyaMunculnya bau badan merupakan persoalan yang sering dialami oleh banyak orang dan bisa mengganggu kepercayaan diri serta interaksi sosial.
Baca SelengkapnyaSindiran adalah bentuk komunikasi yang menyiratkan kritik, kecaman, atau ejekan secara halus atau tidak langsung menuju seseorang atau suatu situasi.
Baca SelengkapnyaKades menambahkan, hasil komunikasi dengan Dinas Sosial Kabupaten Kendal, ratusan kantong beras yang rusak itu telah diklaimkan ke Badan Urusan Logistik (Bulog)
Baca SelengkapnyaJenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca SelengkapnyaPenyerahan tersangka dan barang bukti akan dilakukan pada hari ini Selasa 19 Maret 2024 di kantor Kejari Batubara, Sumatera Utara.
Baca Selengkapnya