BBM Solar Langka di Pekanbaru, Antrean di SPBU hingga 2 Km
Merdeka.com - Kelangkaan BBM solar bersubsidi terus terjadi di Pekanbaru. Antrean kendaraan untuk mendapatkannya terjadi di sejumlah SPBU, bahkan panjangnya mencapai 2 kilometer.
Antrean kendaraan berbahan bakar solar di Pekanbaru terjadi sejak beberapa pekan lalu seusai BPH Migas lewat Pertamina mengurangi pasokan solar bersubsidi.
Kondisinya diperparah karena antrean tidak diikuti pengaturan lalu lintas. Kemacetan tidak terhindarkan.
"Kami heran, kok antrean solar sampai memakan jalan dan dibiarkan. Tak ada yang mengatur jalan. Macet minta ampun. Kalau orang mau melahirkan, udah brojol duluan di jalan," ketus Widiarso, seorang pengendara kepada merdeka.com Kamis (24/3).
Rony, warga Pekanbaru lainnya, juga merasakan hal serupa. Dia dan warga lainnya merasa tak nyaman saat melintas di jalan umum dekat SPBU.
"Sangat tidak nyaman. Pagi, siang sore malam ngantre terus orang-orang di SPBU, sampai ke jalan umum. SPBU yang untung, warga yang buntung," kata Rony.
Potensi Penyelewengan Harus Diawasi
Pengamat Kebijakan Publik, Rawa El Amadi mengaku sangat prihatin dengan kejadian ini. Dia tidak memungkiri kondisi ini karena ketersediaan BBM solar masih sulit didapatkan di wilayah Riau.
"Kemarin saya sempat melihat hampir 2 kilometer antrean kendaraan di Jalan Riau Ujung. Kan miris kita melihatnya," kata Rawa.
Menurut Rawa, kuota solar di Riau seharusnya ditambah. Jika tidak maka kelangkaan akan terus terjadi.
Dia pun menduga beberapa penyebab kelangkaan solar di Riau. Tidak tertutup kemungkinan bahan bakar itu justru dibawa ke wilayah perkebunan. Apalahi kendaraan yang mengantre kebanyakan milik industri perkebunan.
"Ini harus ada pengawasan. Kemudian dilakukan juga penertiban. Bahkan Jika ada oknum yang justru terlibat dalam dugaan penyelewengan itu maka perlu ada tindakan tegas dari pihak kepolisian. Cuma kan kita gak tahu pengawasannya seperti apa," ucapnya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
FOTO: Penampakan SPBU Terapung Pertamina di Perairan Jakarta yang Kembali Sediakan BBM Subsidi untuk Kapal-Kapal Nelayan
Pengelolaan SPBU apung kembali menyediakan BBM bersubsidi jenis solar untuk para nelayan di perairan Jakarta.
Baca SelengkapnyaJanji Prabowo: Nanti BBM Solar dari Kelapa Sawit, Bensin dari Tebu dan Singkong
Masa kampanye pemilu 2024 akan berakhir pada Sabtu, 10 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaPupuk Hingga Solar, Pemerintah Siap Fasilitasi Kebutuhan Petani Saat Masa Tanam
Amran menyebutkan untuk penebusan solar bersubsidi, petani cukup menggunakan tanda tangan kepala desa.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kelangkaan BBM Picu Antrean Kendaraan di SPBU, Pj Gubernur Sulsel Minta Penjelasan Pertamina
Antrean panjang kendaraan terjadi akibat kelangkaan BBM jelang akhir tahun. Truk-truk bahkan antre panjang bahkan hingga bermalam.
Baca SelengkapnyaDirut Pertamina Tak Bisa Asal Cabut Izin SPBU Nakal Mainkan Takaran BBM, Ternyata Ini Penyebabnya
Pihak Pertamina tetap harus menjaga keterpenuhan kebutuhan masyarakat akan BBM.
Baca SelengkapnyaProgram Makan Siang Gratis Dikabarkan Bakal Pangkas Subsidi Energi, Ternyata Subsidi BBM Pernah Ditentang BJ Habibie
TKN Prabowo-Gibran menilai penyesuaian subsidi energi bisa menjadi alternatif sebagai sumber pendanaan makan siang gratis.
Baca SelengkapnyaPertamina Patra Niaga Siap Salurkan BBM Subsidi Sesuai Kuota Pemerintah
Pertamina siap menjalankan penugasan Pemerintah tersebut, dan melalui PT Pertamina Patra Niaga sebagai Subholding Commercial & Trading
Baca SelengkapnyaPenyaluran Kerap Tak Tepat Sasaran, BBM Subsidi untuk Nelayan Bakal Dihapus?
Ini tanggapan Menteri Trenggono soal penghapusan BBM subsidi untuk nelayan.
Baca SelengkapnyaBMKG Ungkap Pemicu Munculnya Puting Beliung di Rancaekek Bandung
Penyebab angin puting beliung dampak dari ikutan pertumbuhan awan sibi. Di mana awan sibi ini merupakan awan yang menyebabkan terjadinya hujan lebat.
Baca Selengkapnya