Bayi terpidana pembunuh ibu kandung warga AS di Bali diadopsi
Merdeka.com - Masih ingat sejoli Heater Lois Mack dan Tomy Schafer, terpidana asal Amerika Serikat. Keduanya baru menjalani hukuman penjara 2 tahun di Lapas Kerobokan Bali.
Kedua pasangan kekasih ini dibui setelah membunuh ibunya di sebuah kamar hotel mewah yang ditempati Raja Salman menginap saat tur satu pekan di Bali.
Di dalam Lapas Kerobokan, Lois melahirkan bayi mungil. Putrinya itu diberi nama Stella. Kini bayi mungil itu beranjak umur 2 tahun. Kabar baiknya, bayi Stella hari ini akan jalani penyerahan orang tua asuh.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Kota Denpasar, Tony Naingggolan.
"Sesuai dengan undang-undang balita hanya diperbolehkan bersama orang tuanya di dalam penjara hanya sampai umur dua tahun," kata Tony Jumat (17/3).
Dia mengatakan, Heater dengan pihak yang mengasuh sudah melakukan serah terima secara simbolis dan penanda tanganan hak asuh pada Kamis 16 Maret 2017, kemarin di Lapas Kerobokan.
"Hari ini jadinya bayi Stella ini secara fisik akan diambil. Dan pertama akan dibawa ke imigrasi untuk menentukan status bayi ini," ujarnya.
Seperti diketahui bahwa ayah dan ibu (Heater Lois Mack dan Tomy Schafer) bayi Stella ini terjerat kasus pembunuhan pada tahun 2014 lalu.
Di mana Heater Lois Mack dan Tomy Schafer telah membunuh Sheila Ann Von Weise (62) di hotel ST Regis, Nusa Dua, Badung tepatnya pada 12 Agustus 2014 lalu.
Kemudian, Heater divonis oleh majelis hakim 10 tahun penjara. Sementara itu Tomy Schafer divonis 18 tahun penjara. Stella terlahir pada pertengahan tahun 2015.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
8 April Memperingati Hari Balita Nasional, Berikut Tujuannya
Hari Balita Nasional, sebuah hari yang khusus didedikasikan untuk memfokuskan perhatian pada generasi terkecil namun paling penting bagi masa depan.
Baca SelengkapnyaTuris Asing Masuk Bali Bakal Dipungut Rp150.000 Mulai 14 Februari, Ternyata Dananya untuk Ini
Pungutan sebesar Rp150.000 bagi wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali akan digunakan utamanya untuk menangani permasalahan sampah.
Baca SelengkapnyaNyoblos di Kampung Halaman, Koster Optimis Ganjar-Mahfud Kantongi 80 Persen Suara di Bali
Setelah mencoblos di desa kelahirannya, Koster akan menuju Kantor DPD PDIP Bali di Kota Denpasar untuk memantau hitung cepat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ditemani Erina, Kaesang Bagikan Kaus Pecinta Belimbing Sayur saat Kampanye di Bali
Di Bali, PSI sendiri menargetkan 1 kursi untuk DPR-RI serta 5 kursi untuk Dapil
Baca SelengkapnyaTerlibat Perampokan dan Penembakan WN Turki di Bali, Seorang Lagi Turis Meksiko Diringkus
Polda Bali menangkap WN Meksiko, Sicairos Valdes Roberto (27) yang terlibat perampokan dan penembakan WN Turki, Turan Mehmet (30) di Badung beberapa waktu lalu.
Baca SelengkapnyaTiga Orang Jadi Tersangka Usai Ketahuan Gelar Nobar Ilegal di Bali, Salah Satunya Warga Negara Asing
Penetapan tersangka setelah kelompok kerja penindakan DJKI Kemenkum HAM bersama dengan Korwas dan pihak ahli hak cipta melakukan gelar perkara.
Baca SelengkapnyaIni Sumber Kekayaan Tamara Bleszynski yang Hidup Sederhana di Bali, Tak Punya Mobil Warungnya Sempat Bangkrut
Tamara Bleszynski kini menikmati kehidupan sederhana di Bali dan merintis bisnis kuliner setelah vakum dari dunia hiburan.
Baca SelengkapnyaTuris Asal Argentina dan Ceko Diusir dari Bali Karena Jadi Instruktur Yoga
Sejak Januari hingga saat ini sudah ada enam orang yang diusir kembali ke negaranya dan selama 2023 terdapat 17 orang WNA juga sudah dideportasi.
Baca Selengkapnya“Terpaksa” Pulang ke Kampung Halaman Demi Mertua, Pria Bantul Ini Teruskan Usaha Ayah Jadi Pembuat Keris
Untuk memudahkan koordniasi, Giyatono membuat paguyuban pembuat keris. Paguyuban itu telah terdaftar sebagai salah satu kluster BRI
Baca Selengkapnya