Bawaslu periksa pelapor soal dugaan Rp 500 M dari Sandi untuk PKS dan PAN
Merdeka.com - Badan Pengawas Pemilu memanggil perwakilan Federasi Indonesia Bersatu untuk mengklarifikasi laporan atas tudingan Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief soal mahar Rp 500 miliar dari Sandiaga Uno kepada PKS dan PAN. Kuasa hukum Federasi Indonesia Bersatu M Zakir Rasyidin mengatakan pihaknya juga akan memanggil Andi Arief sebagai saksi atas laporan tersebut.
"Hari ini agendanya pemeriksaan pelapor ya, untuk mengklarifikasi atas laporan Federasi Indonesia Bersatu beberapa hari yang lalu. Ini betul sekali, kalau laporan ini ditindaklanjuti oleh Bawaslu dan kita berikan apresiasi kepada Bawaslu," kata Zakir di Kantor Bawaslu, Thamrin, Jakarta, Senin (20/8).
Zakir menuturkan pihaknya telah melaporkan PKS dan PAN serta Sandiaga yang disebut Andi Arief terlibat dalam masalah mahar Rp 500 miliar.
"Karena yang pasti, kita bergerak untuk melaporkan untuk mengadukan beberapa orang. Kemudian juga parpol ini karena kaitannya dengan adanya dugaan mahar politik yang sudah disampaikan oleh saudara Andi Arief beberapa waktu lalu," ujarnya.
Pihak pelapor, kata Zakir, diminta Bawaslu menjadi saksi atas laporan dugaan mahar Rp 500 miliar dari Sandiaga ke PKS dan PAN agar memilihnya sebagai bakal calon wakil presiden Prabowo Subianto.
"Kapasitas yang lain adalah saksi. Jadi kita melaporkan, Bawaslu minta kita hadirkan saksi nah orang-orang inilah yang kompeten menurut kami untuk jadi saksi. Jadi kita hadirkan mereka," ungkapnya.
Saat membuat laporan pada Selasa (14/8) lalu, Federasi Indonesia Bersatu telah melampirkan bukti-bukti atas dugaan mahar Rp 500 miliar tersebut. Di antaranya adalah pernyataan dan cuplikan wawancara di media massa.
"Kita baru sampaikan beberapa pernyataan Andi Arief di media. Ada juga cuplikan wawancaranya di salah satu stasiun TV. Di situ dia mempertegas kalo dia diperintah partai untuk menyampaikan itu ke publik dan itu langsung kita lanjuti," tegas dia.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Arsul Sani PPP: Teman-Teman Dengar Kemungkinan Sandiaga Tak Pilih jadi Cawapres Ganjar
Baca SelengkapnyaSandiaga menerangkan PPP tahu diri, melihat perolehan suara di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaDemi menebus asa membangun sekolah, seorang polisi rela menyisihkan gaji untuk menabung.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Anies Baswedan bercerita pernah diminta untuk membuat pidato kekalahan pada Pilkada DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaSandiaga enggan berkomentar banyak soal hak angket Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaKedua tangannya diikat dengan sabuk dan mulutnya disumpal kain.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan menyebut banyak prajurit TNI belum punya rumah, tapi Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto menguasai lahan 34.000 ha.
Baca SelengkapnyaSkandal pungli di Rutan KPK itu diduga melibatkan 93 pegawai.
Baca SelengkapnyaHasil itu dikatakan Sandiaga berdasarkan data internal PPP.
Baca Selengkapnya