Bawaslu buat 3 variasi perlakuan saat cek berkas bacaleg eks napi korupsi
Merdeka.com - Bawaslu Pengawasan Pemilu (Bawaslu) membuat tiga variasi saat proses eksekusi berkas calon legislatif (bacaleg) narapidana korupsi. Perbedaan itu termasuk tindakan yang dilakukan oleh lembaganya dan juga tindakan yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam memperlakukan perkara tersebut.
"Angka (eks napi korupsi) yang terakhir (ditemukan) saya tidak bisa pastikan, karena beda perlakuan dengan KPU," ujar Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI, Fritz Edward Siregar, di Mahkamah Konstitusi, Jakarta Pusat, Kamis (26/7).
Fritz menjelaskan, karena adanya perbedaan variasi itu, maka, tak ada kesamaan standar dalam memperlakukan bacaleg mantan napi korupsi.
"(Variasi tindakannya adalah), ada daerah yang dia terima nanti dia periksa. Ada daerah yang dia terima tapi nunggu putusan Mahkamah Agung (MA). Ada yang dia langsung tolak," ucap dia menjelaskan.
"Jadi aku pun tidak tahu bagaimana cara si KPU tahu bahwa dia mantan kan (karena caranya tidak hanya satu)," lanjutnya.
Dia menambahkan, contoh salah satu variasi semisal KPU mendeteksi langsung berkas bacaleg mantan napi korupsi kemudian mereka menolaknya.
"Mungkin dia sudah ketahuan. Jadi saat dia mengajukan langsung ditolak oleh KPU. Jadi ada tiga variasi bagaimana KPU menindaklanjuti hal ini," kata dia.
Di lokasi yang sama, Komisioner KPU Hasyim Asyari membenarkan adanya perbedaan variasi perlakuan dalam mengeksekusi berkas bacaleg eks napi korupsi. Menurut dia, perlakuan yang berbeda itu berdasarkan situasi dan informasi yang diterima oleh KPU.
"Ada juga yang KPU tidak tau bahwa yang bersangkutan pernah mantan koruptor jadi diterima dulu, ada yang sudah medapatkan informasi dari masyarakat bahwa ini statusya begini maka tidak diterima, ada yang mungkin diterima dan diperiksa baru ketahuan maka dikembalikan," ujar Hasyim menjelaskan.
Selain itu, Hasyim mengatakan, sangat mungkin terdapat perbedaan data antara KPU dan Bawaslu mengenai temuan bacaleg eks napi korupsi. Dikarenakan, sebut dia, kedua lembaga itu memiliki tugasnya masing-masing. Ini terkait dengan temuan Bawaslu mengenai 199 bacaleg yang tersebar untuk DPR Provinsi, DPRD Kabupaten, dan Kota yang merupakan mantan napi korupsi.
"Itu kan data hasil pengawasannya Bawaslu, Bawaslu kan datanya sampai daerah, kalau KPU Pusat yang dipegang hanya DPR RI saja," sebutnya.
Dia pun mengaku belum mengetahui apakah Bawaslu telah mengirimkan surat terkait hasil temuan itu kepada lembaganya.
"Saya belum tau. Bawaslu sudah kirim surat ke KPU belum terkait temuannya itu," kata dia.
Jika memang hasil temuan tersebut belum disampaikan, menurut Hasyim, Bawaslu sebaiknya menyampaikannya kepada KPU.
"Kan temuanya harus disampaikan pada KPU, biar nanti 'oh KPU harus ngapain'. Maksud saya ada baiknya kalau Bawaslu ada data disampaikan ke KPU," imbuhnya.
Reporter: Yunizafira Putri
Sumber: Liputan6.com
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jangan Sampai Gagal Terbang, Pahami Perbedaan Barang Boleh Dibawa ke Kabin Pesawat dan Wajib Bagasi
Untuk mencegah gagal terbang, berikut perbedaan terkait aturan barang di kabin dan bagasi agar tidak kena denda.
Baca SelengkapnyaTak Dikonfrontasi, Firli Bahuri Diperiksa Sendirian di Bareskrim Besok
Pemeriksaan ini berbeda dengan SYL pada pekan lalu.
Baca SelengkapnyaMengintip Persiapan Pencoblosan Pemilu di Perbatasan Indonesia-Papua Nugini
Penduduk di Perbatasan Skouw RI-PNG ada suku dari berbagai daerah di Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kejati DKI Tunjuk 6 Jaksa Pelajari Berkas Pemerasan Firli Bahuri Setebal 0,85 Meter
Apabila berkas perkara tersebut dinyatakan lengkap alias P21 maka akan dilanjutkan dengan penyerahan barang bukti lengkap dengan tersangkanya.
Baca SelengkapnyaTak Banyak yang Tahu, Cara Simpel Ini Ampuh Cegah Koper Hilang Saat Bepergian
Potensi kehilangan koper atau bahkan isi koper sangat mungkin terjadi dalam perjalanan apapun.
Baca SelengkapnyaTak Sesuai Domisili, 92 Ribu NIK KTP Warga Jakarta Dinonaktifkan Sementara Pekan Ini
Pasalnya, kata Budi penonaktifan akan dilakukan langsung oleh Kemendagri.
Baca SelengkapnyaKembali Diperiksa Kasus Pemerasan, SYL Bakal Dikonfrontir dengan Eks Anak Buah Firli Bahuri
Kembalinya SYL diperiksa, diketahui merupakan lanjutan dari pemeriksaan yang sudah dilakukan penyidik pada Kamis (11/1) kemarin.
Baca SelengkapnyaCara Menghilangkan Biang Keringat di Wajah, Aman dan Efektif
Kondisi ini terjadi ketika kelenjar keringat berproduksi lebih banyak dari yang dibutuhkan oleh tubuh untuk menjaga suhu tubuh normal.
Baca SelengkapnyaMomen Unik Tak Terduga Dialami Anggota Paskibraka 2023, Dijamin Tak akan Lupa Seumur Hidup
Beberapa momen tak terduga yang dialami oleh anggota Paskibraka Nasional.
Baca Selengkapnya