Baru Direnovasi, Atap Kecamatan Kaliwates Jember Jebol
Merdeka.com - Plafon teras kantor Kecamatan Kaliwates, Kabupaten Jember, tiba-tiba ambrol, Kamis (22/10) pagi. Diperkirakan atap tersebut jebol saat menjelang subuh.
"Cuma rusak sedikit kok, sekarang sudah dibersihkan. Ya kira-kira jam 3 pagi mungkin," tutur Asrah Joyo Widono, Camat Kaliwates saat dikonfirmasi merdeka.com pada Kamis (22/10) pagi.
Asrah membenarkan, bangunan tersebut baru selesai direnovasi pada akhir tahun lalu. Sesuai ketentuan, kontraktor yang membangun bangunan pemerintah, terikat masa jaminan perawatan bangunan selama setahun.
"Ya memang biasanya seperti itu, tapi ini cuma kerusakan kecil saja kok. Secara umum, kondisi bangunan baik, cuma ini (plafon) saja yang rusak," tegas Asrah.
Asrah mengakui, atap yang ambruk tersebut sudah terlihat goyang atau rapuh sejak beberapa hari yang lalu. Namun ia tidak tahu penyebab pasti ambruknya atap di bagian teras kantor kecamatan tersebut.
Hanya saja, pada malam sebelumnya terjadi hujan yang cukup deras di sekitar kantor kecamatan. "Entah penyebabnya apa, memang kemarin hujan deras. Mungkin karena ada kucing lewat ya," tutur pria yang sebelumnya berdinas di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember ini.
Kantor Kecamatan Kaliwates baru selesai direnovasi pada Desember 2019. Berdasarkan laman Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) yang ada di situs resmi Pemkab Jember, anggaran rehab untuk satu unit kantor itu mencapai Rp 1,533 Miliar.
Tender dilakukan di bawah tanggung jawab Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya (DPRKPCK) Jember. Pemenang tender adalah CV Putri Kencana yang berasal dari Trenggalek.
Renovasi kantor kecamatan Kaliwates dilakukan bersamaan dengan rehab seluruh kantor kecamatan yang ada di Jember. Jumlahnya mencapai 31 unit kantor. Saat itu, proyek sudah sempat menjadi sorotan karena beberapa di antaranya ambruk ketika baru selesai dibangun.
Deretan Bangunan Rusak
Kantor kecamatan pertama yang rusak adalah kantor Kecamatan Jenggawah yang atapnya jebol pada 3 Desember 2019. Padahal, proyek senilai Rp 2,049 miliar itu baru beberapa hari selesai dibangun.
Beberapa hari kemudian, giliran atap di ruang utama kantor Kecamatan Tempurejo yang ambruk pada 29 Desember 2019. Gedung tersebut baru selesai direnovasi dengan anggaran Rp 1,3 Miliar. Seluruh rehab bersumber dari APBD 2019.
Pada Desember 2019 itu, selain kantor kecamatan, juga terdapat sebuah gedung SD yang baru selesai dibangun juga ambruk. Rentetan kasus itu yang kemudian memantik aparat penegak hukum untuk menyelidiki kasus tersebut.
Polres Jember dan Kejaksaan Negeri (Kejari) Jember turun berbagi kasus untuk menyelidiki kasus ambruknya proyek fisik Pemkab Jember.
Namun di tengah-tengah penyelidikan yang sedang berjalan, muncul isu bupati Jember melibatkan Kapolres, Kejari dan Dandim dalam proyek renovasi seluruh kantor kecamatan yang ada di Jember pada tahun 2019.
Surat Keputusan (SK) Bupati Jember No 188 Tahun 2019 tentang pembentukan Tim Pendukung Kegiatan Rehabilitasi Kantor Kecamatan di Jember Tahun Anggaran 2019 itu, secara jelas menempatkan Bupati, Dandim, Kapolres dan Kajari Jember sebagai pengarah proyek Rehab 31 kantor Kecamatan di Jember.
Adapun anggota tim adalah Kasi Pidana Khusus Kejari Jember; Kasi Intel Kejari Jember, Kasat Intel Polres Jember; Kasat Reskrim dan Kanit Tipikor Polres Jember. Dalam SK tersebut juga dijelaskan secara rinci honor yang akan diterima oleh para pejabat tersebut yang bersumber dari Pemkab Jember.
Yang menarik, SK itu berlaku surut karena diterbitkan pada 4 Desember 2019, namun masa kerja tim mulai 3 Januari 2019. Tanggal penerbitan SK itu juga mencolok, karena sehari sebelumnya, yakni 3 Desember 2019, Rehab kantor Kecamatan Jenggawah ambrol saat pengerjaan hampir rampung.
Polisi dan Jaksa Kaget
Kontan saja, SK itu langsung dibantah keras oleh Kejari Jember dan Kapolres Jember.
"Saya kaget saja ada nama saya dalam SK itu. Karena saya tidak merasa ikut dalam kegiatan tersebut," ujar Kapolres Jember saat itu, AKBP Alfian Nurrizal saat dikonfirmasi merdeka.com pada 4 Januari 2020. Saat ini, Alfian telah dimutasi sebagai Wakapolres Metro Bekasi.
Bantahan juga datang dari Korps Adhyaksa. "Kita tidak pernah rapat, tahu-tahu diundang (masuk dalam SK) itu," ujar Kajari Jember, Prima Idwan Mariza saat dikonfirmasi terpisah.
Meski namanya dicatut, kedua pejabat penegak hukum itu memilih tidak memperpanjang masalah demi menjaga kondusivitas. Sebab, kedua lembaga penegak hukum tersebut bersama dengan Bupati Jember, dr Faida, duduk bersama dalam Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).
Di sisi lain, penyelidikan yang dilakukan kejaksaan dan Polres Jember atas kasus ambruknya sejumlah bangunan milik Pemkab Jember, kini sudah tidak terdengar lagi perkembangannya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Waspada, Jembatan Cipendawa Bekasi Turun hingga 10 Sentimeter Gara-Gara Baut Hilang Dicuri
Akses jalan penghubung itu ditutup sementara sejak Kamis (25/1) kemarin untuk mengantisipasi hal tak diinginkan.
Baca SelengkapnyaBocah di Jakarta Utara 'Disunat Jin' Usai Kencing di Kali, Ternyata Ini yang Terjadi
Dilansir dari Liputan6, ocah 6 tahun, AJ disunat jin yang memicu perhatian warga Mereka berbondong-bondong ke rumah AJ, . Simak kronologi selengkapnya!
Baca SelengkapnyaKondisi Terbaru Ibu Pembunuh Bocah di Bekasi: Suka Benturkan Kepala hingga Tinju Tembok Tahanan
Polisi mengungkapkan kondisi tersangka SNF (26), ibu muda membunuh anak kandungnya, AAMS (5) dengan 20 tusukan di perumahan elite Kota Bekasi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kondisi 12 Korban Tewas Kecelakaan Maut Tol Japek KM 58 Alami Luka Bakar 90-100%
"Kondisi luka bakar jenazah 90-100 persen, dalam kondisi hangus,” kata Kabid Dokkes Polda Jawa Barat Kombes Nariyan
Baca SelengkapnyaTinjau RSUD Kumpulan Pane Tebing Tinggi, Jokowi Janjikan Renovasi dan Tambah Kapasitas Bangunan
Alasannya karena RSUD Kumpulan Pane menjadi tempat tujuan berobat masyarakat di kabupaten/kota sekitar Kota Tebing Tinggi.
Baca SelengkapnyaBos Jalan Tol Jusuf Hamka Tiba-tiba Dilarikan ke Rumah Sakit, Langsung Diinfus
Kondisi terkini Jusuf Hamka usai dilarikan ke rumah sakit.
Baca Selengkapnya3 Pekan Kampanye, Bawaslu Jabar Temukan 10 Jenis Dugaan Pelanggaran
Sejak tahapan kampanye Pemilu 2024 dimulai pada 28 November 2023, Bawaslu Jawa Barat mencatat 10 jenis dugaan pelanggaran di 22 kota dan kabupaten.
Baca SelengkapnyaCak Imin Bakal Laporkan Dugaan Kecurangan Pilpres di Kabupaten Batubara Jika Terbukti
Dalam rekaman yang beredar, muncul dugaan penggunaan dana desa untuk menangkan satu paslon.
Baca SelengkapnyaWarga Pekanbaru Apresiasi Kinerja Polri dalam Pengamanan Pemilu 2024
Kerja sama yang solid antara aparat keamanan dan masyarakat menjadi kunci utama dalam menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif.
Baca Selengkapnya