Merdeka.com - Tim Penyidik Bareskrim Polri menangkap satu orang pelaku pembuat uang palsu yang akan disebarkan jelang hari raya Idul Fitri. Seperti diketahui jelang Lebaran, masyarakat ramai menukarkan uang untuk diberikan angpao kepada sanak keluarga.

Direktur II Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Brigjen Pol Agung Setya mengatakan pelaku yang diketahui berinisial MA ini ditangkap pada Rabu (14/6) sekitar pukul 16.00 WIB, di Jalan Gunawan, Rajabasa, Bandar Lampung. MA merupakan residivis yang baru saja keluar dari Lembaga Pemasyarakatan (LP) Salemba atas kasus yang sama yaitu uang palsu.

"Saudara MA di belakang ini baru 2 bulan keluar dari LP Salemba untuk kasus uang palsu juga. Jadi AM ini dihukum 1 tahun 8 bulan penjara di Salemba untuk kasus uang palsu yang ditangkap Polda Metro Jaya," kata Agung di gedung Bareskrim, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (16/6).

Lebih lanjut, Agung menerangkan bahwa MA selama berada di dalam LP Salemba, mempelajari lebih dalam dengan napi lainnya untuk bisa menghasilkan uang palsu.

"Yang bersangkutan di dalam LP belajar bersama dengan pelaku lain yang bisa membuat dan hasilnya bahwa mereka setelah keluar, melakukan praktik yang dia pelajari di dalam LP," terangnya.

Lebih lanjut, Agung menjelaskan jika uang palsu itu mudah untuk dibedakan dengan cara melihat dari warna uang tersebut.

"Pelajarannya kan 3D, dilihat, diraba, diterawang. Dilihat saja sudah kelihatan yang atas yang asli karena lebih cerah, lebih terang gambarnya, alur garisnya kalau diraba lebih nampak kasarnya. Yang palsu tidak nampak kasarnya, licin karena memang proses pembuatannya home industri," jelasnya.

Pihaknya akan melakukan peningkatan pengawasan yang lebih terhadap para narapidana uang palsu agar mereka tidak lagi mengulangi aksinya.

"Kita terus meningkatkan pengawasan kita pada para mantan-mantan napi uang palsu dan MA ini kami kenakan pasal 36 UU Nomor 7 Tahun 2011 tentang mata uang dengan ancaman hukuman 10 tahun penjara," pungkasnya.