Bareskrim sebut korban muncikari AR bertambah menjadi 148 orang
Merdeka.com - Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri mengidentifikasi adanya korban baru atas kasus perdagangan anak di bawah umur buat gay. Total korban yang dijual oleh tiga tersangka yakni AR, U dan E bertambah menjadi 148 orang.
"Untuk tersangka masih tiga, tapi korban kita identifikasi menambah menjadi 148 orang," kata Dirtipideksus Bareskrim Polri, Brigjen Pol Agung Setya, di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta, Senin (5/9).
Menurutnya, tidak menutup kemungkinan baik jumlah korban atau pun tersangka terus bertambah. Sampai sejauh ini, penyidik terus melakukan pendalaman kasus prostitusi anak tersebut.
"Kita terus melakukan penambahan terhadap data ini. Hal yang lain tentunya kita harapkan bisa komprehensif penanganan nya," jelas dia.
Agus menjelaskan jika korban yang diidentifikasi merupakan anak asuh AR. Sama dengan korban lainnya, AR memasang tarif terhadap para korban baru sebesar Rp 1,2 juta.
Di mana para korban hanya mendapatkan Rp 100 ribu dari Rp 1,2 juta itu. Paling besar, korban mendapat Rp 150 ribu. "Masih Sama polanya seperti itu," ucap Agung.
Jenderal bintang satu ini kembali menegaskan jika kasus ini tidak hanya berhenti di tiga tersangka AR, U dan E. Penyidik akan terus memburu pihak lain yang diduga kuat ikut terlibat.
"Tapi kita ingin terus mendalami karena tidak menutup kemungkinan ada pelaku lainnya," pungkas Agung.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Data Terbaru Arus Mudik Lebaran 2024: Dalam Lima Hari 322 Kecelakaan, 63 Orang Meninggal
Baca SelengkapnyaPenangkapan di beberapa tampat baru-baru ini semakin menguatkan rasa aman bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaTujuh orang tersangka berinisial SL,AM, DH dan DP, AI dan IY, serta FH
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kecelakaan itu menyebabkan dua penumpang odong-odong tewas dan seorang lainnya mengalami luka berat.
Baca SelengkapnyaKorlantas menjelaskan persiapan mudik balik Lebaran 2024 mencapai 98 persen.
Baca SelengkapnyaKejadian itu berawal ketika korban diajak keluar rumah oleh salah seorang pelaku inisial R yang juga merupakan teman korban.
Baca SelengkapnyaMotif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.
Baca SelengkapnyaKorban sempat dipingpong ketika melaporkan pengeroyokan itu ke polisi.
Baca SelengkapnyaPenyidik telah berkoordinasi dengan Densus 88 Antiteror. Hasilnya, pelaku dipastikan bukan bagian dari jaringan terorisme.
Baca Selengkapnya