Merdeka.com - Penyidik Kepolisian Resor Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, meminta tim ahli forensik untuk menguji keaslian tiket palsu yang beredar di areal parkir Pelabuhan Bangsal, Kabupaten Lombok Utara.

Kapolres Lombok Barat AKBP Wingky Adhityo Kusumo menegaskan, upaya menggandeng tim ahli forensik dilakukan untuk lebih memperkuat alat bukti, lantaran diduga adanya peredaran tiket palsu menuju objek wisata tiga gili (pulau kecil) di wilayah Lombok Utara itu.

"Kan tiket palsu dan aslinya sudah kita pegang. Jadi untuk memperkuat alat buktinya, kita gandeng tim forensik untuk mengujinya," ujar Wingky di Mataram, Rabu (11/5).

Wingky menjelaskan, alat bukti didapat dari Inspektorat Lombok Utara itu secara kasat mata sudah dapat dibedakan, antara tiket asli dengan yang palsu. Hal itu dapat dilihat dari jenis cetakannya.

"Sebenarnya secara sekilas, bisa kita bedakan yang mana asli dan palsunya. Tapi untuk memperkuat laporan, kita pakai tim forensik," bebernya.

Lebih jauh Wingky mengungkapkan pihaknya masih menelaah seluruh alat bukti yang diserahkan inspektorat, baik dari hasil perhitungan kerugian negara yang diakibatkan dalam dugaan penjualan tiket palsu, maupun dari keterangan pihak instansi.

"Perhitungan kerugiannya masih dalam proses. Sudah ada nilai yang disebut dari inspektorat, tapi itu perlu kita telaah lagi," tambah Wingky.

Kemudian untuk keterangan pihak yang berkaitan dalam penerbitan tiket itu, penyidik telah memintai sejumlah pejabat tinggi di lingkup Pemerintah Kabupaten Lombok Utara.

"Mulai dari Kepala Dinas Pariwisata Lombok Utara sampai bawahannya akan kita mintai keterangan, terkait prosedur penerbitan tiket," paparnya dikutip dari Antara.

Menurut data Inspektorat Lombok Utara, peredaran tiket palsu ini diduga sudah terjadi sejak empat tahun yang lalu, dengan kerugian negara mencapai Rp 100 juta lebih.