Banyak Rumah Roboh Imbas Gempa M6,6, BMKG Sebut 'Bangunan Tak Sesuai Standar'
Merdeka.com - Hasil survei yang dilakukan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait dampak gempa magnitudo 6,6 di Pandeglang Provinsi Banten pada Jumat (14/1) menunjukkan konstruksi sebagian besar bangunan tidak sesuai standar sehingga menyebabkan banyak rumah roboh.
"Sebagian besar kerusakan pada bangunan disebabkan oleh faktor jarak yang dekat dengan pusat gempa dan konstruksi bangunan yang tidak memenuhi standar konstruksi," kata Koordinator Bidang Seismologi Teknik BMKG Dadang Permana di Jakarta, Jumat (21/1).
Dadang dalam webinar memahami seismik gap megathrust di selatan Banten/Selat Sunda yang diikuti secara daring tersebut mengatakan, selain kedua faktor di atas, daerah terdampak tersebut berada di lapisan tanah dengan klasifikasi jenis tanah lunak.
BMKG melakukan pengamatan makroseismik di 15 lokasi terdampak gempa dimana kerusakan terbanyak di Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang dengan intensitas VI-VII MMI.
Pengamatan tersebut menunjukkan kerusakan ringan pada rumah-rumah dengan konstruksi yang baik sedangkan pada bangunan yang konstruksinya kurang baik terjadi retak-retak bahkan hancur.
Sedangkan hasil survei karakteristik jenis tanah di 10 lokasi menunjukkan bahwa delapan lokasi berada pada klasifikasi tanah sedang dan dua lainnya yaitu Desa Ujung Jaya Kecamatan Sumur dan Kantor Kecamatan Panimbang pada klasifikasi tanah lunak.
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebanyak sebanyak 3.078 unit rumah rusak akibat dampak gempa Banten dengan rincian 395 unit rusak berat, 692 unit rusak sedang dan 1.991 unit rusak ringan.
Adapun gempa bumi yang berpusat di 7.21 LS dan 105.05 BT itu juga menyebabkan 51 unit gedung sekolah, 17 unit fasilitas kesehatan, 8 unit kantor pemerintahan, 3 unit tempat usaha dan 21 tempat ibadah mengalami kerusakan.
Pusdalops BNPB mencatat dampak kerusakan terbanyak terdapat di Kabupaten Pandeglang. Laporan pada Selasa (18/1) pukul 22.00 Wib, sebanyak 379 unit rumah rusak berat, 581 unit rumah rusak sedang dan 1.764 unit rumah rusak ringan.
Di samping itu 43 gedung sekolah rusak, termasuk 16 unit puskesmas, 4 kantor desa, 14 tempat ibadah dan tiga tempat usaha. Selain itu, sedikitnya dua orang dilaporkan mengalami luka berat dan delapan lainnya luka ringan.
Kemudian di Kabupaten Serang terdata 10 unit rumah rusak sedang, satu unit rumah rusak berat, 44 jiwa atau 15 KK terdampak dan dua KK terpaksa harus mengungsi.
Kabupaten Tangerang dilaporkan ada tiga unit rumah rusak sedang.
Berikutnya di Kabupaten Lebak, tercatat 16 unit rumah rusak berat, 38 unit rumah rusak sedang dan 228 unit rumah rusak ringan. Selain itu, delapan unit sekolah termasuk enam tempat ibadah dan satu kantor desa juga mengalami kerusakan.
Kabupaten Sukabumi juga dilaporkan terdapat tiga unit rumah rusak sedang dan enam unit rumah rusak ringan. Sebanyak tujuh KK/41 jiwa terdampak gempa bumi.
Di Kabupaten Bogor tercatat ada 11 unit rumah rusak ringan, tujuh unit rumah rusak sedang dan dua unit rumah rusak berat. Di samping itu ada 12 KK/48 jiwa terdampak dan enam jiwa dari dua KK terpaksa harus mengungsi. Seperti dikutip Antara.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BMKG Ungkap Pemicu Munculnya Puting Beliung di Rancaekek Bandung
Penyebab angin puting beliung dampak dari ikutan pertumbuhan awan sibi. Di mana awan sibi ini merupakan awan yang menyebabkan terjadinya hujan lebat.
Baca SelengkapnyaBMKG Ungkap Penyebab Gempa Sumedang M4,8: Ada Sesar Baru Belum Pernah Terpetakan
Wilayah Sumedang sebelumnya mengalami gempabumi sebanyak dua kali. Yaitu tanggal 14 Agustus 1955 dan 19 Desember 1972.
Baca SelengkapnyaBMKG Pasuruan Catat 153 Kali Gempa Susulan di Tuban & Pulau Bawean Jatim Hingga Sabtu Pagi
Rentetan gempa Tuban sejak Jumat pagi dipicu sesar aktif di Laut Jawa.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Analisis BMKG dan PVMBG Ungkap Gempa Sumedang Sebabkan Kerusakan Parah
Gempa berkekuatan magnitudo 4,8 mengguncang Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, pada Minggu (31/12) sekitar pukul 20.34 WIB.
Baca SelengkapnyaBMKG: Waspada Hujan Lebat Disertai Petir Landa Jakarta hingga Papua Selama Sepekan ke Depan
BMKG minta masyarakat waspada cuaca ekstrem periode 3-10 Januari 2024
Baca SelengkapnyaGempa M5,9 di Lebak Rusak Enam Rumah, BPBD Banten: Tidak Ada Korban
Gempa magnitudo 5,9 di kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak,Banten, Rabu (3/1) pagi menyebabkan enam rumah warga rusak.
Baca SelengkapnyaBMKG Minta Masyarakat 27 Provinsi Ini Waspada Hujan Badai
Kepala Pusat Meteorologi Publik Andri Ramdhani mengatakan dalam sepekan ke depan cuaca ekstrem tersebut dapat terjadi di sebagian besar Sumatera.
Baca SelengkapnyaBangunan SD Negeri di Lumajang Ambruk Diterjang Hujan dan Angin Kencang
Bangunan Sekolah Dasar (SD) Negeri Pandansari 1, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang ambruk akibat dihantam hujan dan angin kencang.
Baca SelengkapnyaGempa Magnitudo 6 Guncang Tuban, Getaran Terasa sampai Semarang, Blora dan Pekalongan
Getaran gempa berkekuatan skala intensitas III-IV MMI terjadi di beberapa wilayah akibat gempa di Tuban.
Baca Selengkapnya