Banyak bencana alam, Menko Puan gelar rapat koordinasi penanggulangan
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani telah melakukan koordinasi dengan para menteri untuk mengantisipasi bencana yang tengah terjadi. Adapun bencana tersebut adalah longsor, banjir dan erupsi Gunung Agung.
Puan mengatakan, beberapa logistik dan layanan pos kesehatan untuk menampung korban juga sudah disiapkan. Selain itu, sekolah darurat untuk para pengungsi juga telah disiagakan.
"Proses belajar mengajar dilaksanakan di sekolah terdekat dari pos pengungsian," katanya usai rapat koordinasi di kantor Menko PMK, Jakarta Pusat, Rabu (29/11).
Politisi PDIP ini mengungkapkan, Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawangsa juga sudah menyiapkan bahan-bahan logistik terkait makanan untuk para korban bencana. Sedangkan, pihaknya sudah menyiapkan tempat-tempat pengungsian untuk para korban. Kemudian, Kementerian Dalam Negeri juga sudah mengimbau seluruh kepala daerah untuk mengantisipasi di wilayah masing-masing.
"Intinya adalah kesiapan dengan para kementerian lembaga berkaitan dengan antisipasi banjir, longsor di daerah yang berdampak karena intensitas hujan," ungkap Puan.
Kemudian, Menteri Pariwisata, Arief Yahya telah menyiapkan layanan imigrasi sudah disiapkan di Bandara I Gusti Ngurah Rai. Koordinasi dengan KemenkumHAM untuk memberikan exit pass satu minggu bagi warga negara asing yang tak bisa pulang.
"Kemudian warga negara asing yang tidak bisa melanjutkan penerbangan atau kepulangan ke negara-negara masing-masing bagi wisatawan yang membutuhkan transportasi penghubung atau bisa menghubungi terminal 2 bandara I Gusti Ngurah Rai," jelas Puan.
Mengenai situasi Gunung Agung, Puan mengungkapkan, pihaknya telah mempersiapkan bila mana terjadi peningkatan aktivitas. Namun, dia berharap agar tidak terjadi demikian.
"Kami berharap jangan sampai terjadi, evakuasi pengungsi sudah kami siapkan dan semoga gunung agung tidak akan jadi lebih parah," tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PVMBG Menaikkan Status Gunung Awu di Sulawesi Utara Jadi Siaga
PVMBG merekomendasikan masyarakat dan pengunjung atau wisatawan untuk menjauh radius lima kilometer dari pusat kawah Gunung Awu.
Baca Selengkapnya13 Pendaki Gunung Pangrango yang Hilang Ditemukan, Begini Kondisinya
13 pendaki tersebut terpisah menjadi dua kelompok. Masing-masing 10 orang dan 3 orang.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru Erupsi Lagi, Semburkan Abu Setinggi 800 Meter
Masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas pada sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 kilometer dari pusat erupsi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Aktivitas Vulkanis Kawah Gunung Bromo Meningkat, Masyarakat Diimbau Waspada Letusan Freatik
Waspada terjadinya letusan freatik yang bersifat tiba-tiba dan tanpa didahului oleh gejala-gejala vulkanik signifikan
Baca SelengkapnyaGunung Merapi Keluarkan 7 Kali Awan Panas Guguran dalam 30 Menit
Gunung Merapi kembali mengeluarkan rentetan awan panas guguran pada Senin (4/2) sore.
Baca SelengkapnyaSiap-Siap Jaksa Agung Bakal Bongkar 2 BUMN Dana Pensiun Bermasalah ke Publik
2 Perusahaan BUMN tersebut sedang menjalani pemeriksaan di Kejaksaan Agung.
Baca SelengkapnyaAktivitas Erupsi Meningkat, Status Gunung Ili Lewotolok Naik Jadi Level Siaga
Masyarakat diminta diungsikan ke daerah yang lebih aman.
Baca SelengkapnyaAhli Geologi Sebut Pohon Dapat Prediksi Letusan Gunung Berapi, Benarkah?
Temuan geologi baru mengungkap potensi pepohonan sebagai penanda sensitif aktivitas gunung berapi.
Baca SelengkapnyaBegini Kondisi Gunung Semeru Setelah Erupsi Menurut Badan Geologi
Warga dilarang beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Baca Selengkapnya