Merdeka.com - Pemkot Samarinda mencari sumber dana untuk membantu warga yang menjalani isolasi mandiri (isoman). Opsi pemotongan penghasilan tambahan pejabat pun muncul karena APBD kota ini sangat terdampak pandemi Covid-19.

Selain pemotongan penghasilan tambahan pejabat, Wali Kota Samarinda Andi Harun sedang mempertimbangkan opsi bantuan perbankan hingga sumbangan warga yang berkemampuan di Samarinda.

"Pagi ini tadi saya beri arahan Sekda agar bantuan dari Pemkot mulai dari Wali Kota dan pemotongan tunjangan tambahan penghasilan kira-kira lebih dari Rp1 miliar, khusus untuk bantu masyarakat untuk obat-obatan dan vitamin," kata Harun melalui penjelasan virtual dari Balai Kota, Senin (26/7).

Harun telah memerintahkan para lurah agar maksimal melakukan pendataan dari pintu ke pintu dalam tiga hari. Mereka harus bisa memberikan informasi kepada Satgas terkait warganya yang sedang melakukan isolasi mandiri.

"Secara bersamaan, kita kroscek data pasien Covid-19 di seluruh rumah sakit di Samarinda," ujarnya.

Harun menegaskan, Pemkot Samarinda ingin membantu semua warga terdampak pandemi, terlebih yang terimbas PPKM Level 4. Namun untuk sementara, bantuan itu saat ini diberikan kepada warga yang terpapar Covid-19. "Tapi jujur, bukan cuma sektor kegiatan ekonomi masyarakat yang terdampak, tapi kekuatan pembiayaan kita di APBD juga mengalami dampak sangat serius," terangnya lagi.

"Sehingga kami pilih opsi prioritas seperti pasien di rumah sakit. Obat-obatan dan vitamin bagi pasien Covid-19 isoman termasuk opsi bantuan sembako bagi pasien isoman," pungkas Harun.

Sesuai instruksi Mendagri Tito Karnavian No 25/2021 yang dikeluarkan 25 Juli 2021, Kota Samarinda masuk kategori PPKM Level 4 bersama 7 daerah lain di Kalimantan Timur.