Bantah jaringan teroris, ormas Islam di Makassar akan tuntut MetroTV
Merdeka.com - Wahdah Islamiyah, salah satu ormas Islam besar yang berpusat di Makassar, Sulsel berang atas pemberitaan Metro TV, salah satu tv nasional yang diduga menginformasikan ormas ini sebagai organisasi jaringan teroris. Info ini ditayangkan dalam bentuk slide, Minggu (3/1) dalam satu acara talk show yang dipandu Aviani Malik. Pihak Wahdah Islamiyah menilai tayangan itu tidak cover both side. Wahdah Islamiyah semakin kecewa lantaran protes yang dilayangkan lebih dari seminggu tidak mendapat klarifikasi dari Metro TV. Mereka akan membawa permasalahan ini ke ranah hukum.
"Kami yakin keluhan dan protes kami sudah tiba di pihak Metro TV karena ini sudah ramai dibicarakan termasuk di media sosial, tetapi rupanya hingga saat ini saya melihat belum ada itikad baik dari mereka untuk mengklarifikasi tentang masalah ini," kata Ustaz Muhammad Zaitun Rasmin Lc, ketua umum Wahdah Islamiyah, Sabtu malam (9/1) di sela pertemuan silaturrahmi bersama tokoh ormas-ormas Islam yang tergabung dalam Forum Ukhuwah Islamiyah (FUI) Sulsel.
Dijelaskan, tayangan Metro TV itu dalam satu acara talk show membahas tentang jaringan terorisme di Indonesia. Salah satu narasumber yang dihadirkan dalam acara yang dipandu Aviani Malik itu adalah direktur pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Tiba-tiba muncul di slide judul jaringan terorisme lalu di bawahnya tertulis Wahdah Islamiyah dan nama Muhammad Zaitun Rasmin.
"Sejak awal berdirinya organisasi Wahdah Islamiyah ini clean, bersih tidak pernah sekalipun lakukan kegiatan-kegiatan kriminal apalagi yang dinamakan terorisme itu. Organisasi kami ini sangat kompromistis dan berpadu dengan berbagai kekuatan ormas Islam yang ada di sini," tandas ustaz ini.
Menurut Ustaz Muhammad Zaitun Rasmin, pihaknya sama sekali tidak tahu apa dasar Metro TV menayangkan tudingan melalui slide itu. Dan tidak pernah sekalipun melakukan konfirmasi. Setelah dicek ke BNPT juga, di sana menyebutkan bahwa soal tudingan itu bukanlah data berasal dari mereka.
"Ini fitnah dan kami tidak akan biarkan. Kami akan tuntut Metro TV secara hukum ke polisi karena telah telah melakukan pencemaran nama baik. Juga akan ke Dewan Pers karena tayangan itu adalah produk-produk kerja jurnalistik serta ke Komisi Penyiaran karena Metro TV ini adalah lembaga penyiaran," tegas ustadz Muhammad Zaitun Rasmin.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sepanjang 2023, Kepala BNPT: 148 Teroris Ditangkap
Penangkapan teroris itu berjalan linier dengan menurunnya aksi terorisme di Indonesia.
Baca SelengkapnyaTersangka Teroris di Bekasi Karyawan BUMN, Dikenal Ramah dan Sering Ikut Rapat RT
Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap DE (28) di Bekasi, Senin (14/8). Tersangka tindak pidana terorisme ini merupakan karyawan BUMN.
Baca SelengkapnyaNahas, 3 Emak-Emak di Garut Tertabrak saat Menyeberang Sepulang Pengajian
Tiga orang emak-emak di Garut Jawa Barat tertabrak mobil saat menyeberang usai menghadiri kegiatan pengajian
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Geledah Rumah Terduga Teroris di Kabupaten Bandung, Densus 88 Sita Sejumlah Barang Bukti
Pria berinisial DE ditangkap Densus 88 di Bekasi, karena diduga terafiliasi jaringan teroris ISIS. Rumahnya di Baleendah, Kabupaten Bandung pun digeledah.
Baca SelengkapnyaIni Lima Napi Lapas Salemba Kasus Terorisme yang Ikrar Janji Setia kepada NKRI
Turut hadir pula Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta Tonny Nainggolan.
Baca SelengkapnyaTujuh Pelaku Tawuran di Bekasi Ditangkap Polisi, Satu Masih di Bawah Umur
Peristiwa itu terjadi di Jalan Raya Narogong Kelurahan Bojong Menteng Kecamatan Bekasi Timur, pada Sabtu (9/3) subuh.
Baca SelengkapnyaPenangkapan Terduga Teroris Dinilai Beri Rasa Aman Bagi Masyarakat
Penangkapan di beberapa tampat baru-baru ini semakin menguatkan rasa aman bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaJadi Tersangka, Pelaku Pembacokan dan Korban di Kampung Bahari Ternyata Masih Punya Hubungan Keluarga
Polres Metro Jakarta Utara menetapkan pria berinisial BR (27) sebagai tersangka pembacokan terhadap korban AS.
Baca SelengkapnyaIbu Bunuh Anak Kandung di Bekasi Tak Perlihatkan Gestur Sedih, Anggap Korban Masih Hidup
Gestur itu diungkap KPAD Kota Bekasi saat mendampingi tersangka menjalani pemeriksaan di Mapolres Metro Bekasi Kota.
Baca Selengkapnya