Merdeka.com - Banjir yang merendam 6 kelurahan di kota Bontang, Kalimantan Timur hingga ketinggian 1 meter, siang ini berangsur surut. Namun debit air sungai masih tinggi. Banjir kali ini, dinilai sebagai yang terparah.

Selama banjir, warga sudah 2 kali menemukan ular piton, yang naik ke permukaan permukiman warga. Beruntung warga sigap, sehingga kemunculan ular piton itu bisa segera tertangani dan dievakuasi.

"Senin (20/11) kemarin, dua kali ditemukan ular. Malam tadi, ketemu lagi ular piton. Warga sigap karena juga kita sudah keluarkan imbauan kewaspadaan," kata Kasubbag Humas Polres Bontang Iptu Suyono, kepada merdeka.com, Selasa (21/11).

Banjir terparah, berada di kawasan perumahan Bontang Permai, di kelurahan Api-api. Hingga pukul 02.00 Wita dini hari tadi, tidak sedikit warga setempat dievakuasi, dibantu aparat Polres Bontang. Bahkan, Polwan pun harus diterjunkan mengevakuasi ibu-ibu yang ingin mengungsi.

"Jadi dari malam kemarin sampai dini hari tadi kita evakuasi warga yang mengungsi. Di perumahan itu, memang jadi yang terparah," ujar Suyono.

"Kalau secara keseluruhan, memang ada 6 kelurahan yang kebanjiran ya. Dibilang yang terparah, iya. Terparah sepanjang tahun ini ya," tambahnya.

Sampai dengan siang ini, berangsur surut. Meski demikian, debit air sungai yang mengalir di tengah permukiman warga, masih terpantau tinggi.

"Hujan tadi pagi baru berhenti sekitar pagi tadi. Jadi banjir sudah berangsur surut," terangnya.

Almira (42), warga Bontang, juga menilai banjir kali ini terbilang yang parah, lantaran banyak lokasi yang terendam banjir, hingga setinggi paha orang dewasa.

"Karena dua hari kemarin, terus turun hujan. Sekarang ini, di Bontang, turun hujan deras seperti jadi mudah banjir," pungkasnya.